16. change

10 1 0
                                    

Gretta melamun,
Saat ini dirinya berada di cafe dekat kampus. Selesai dari kampus tadi, Gretta memilih ke cafe dulu untuk bersantai sebelum pulang kerumah.
Gretta melamunkan sikapnya selama ini dengan mas Byan, suaminya.
Jujur kalau di bilang menyesal, Gretta lebih merasa bersalah karena bersikap sangat buruk ke suaminya yang berhati lembut itu.

Kini, ia sedang memikirkan bagaimana caranya agar menebus kesalahan kesalahan yang sudah ia lakukan kemaren kemaren.
drtt.. drtt.. drtt..
Gretta berlonjak kaget saat ponselnya tiba-tiba berdering, ternyata kak Varro yang menelfon

"Ngapain si ngelamun di situ ?"

"Ha?"

"Tengok ke kiri kamu"

Gretta menuruti ucapan kakaknya,
"Iihhh ngapainnnnn!"

"Ayok sini"

Gretta segera mengemasi tas dan tab nya, lalu berlari menghampiri kakaknya di luar toko.

"Kakak sengaja jemput aku?" tanya Gretta yang sudah masuk kedalam mobil kak Varro

"Iya, suami kamu yang nyuruh."

"Kok bisa?"

"iya, soalnya tadi kita ketemu pas ada meeting. Terus dia minta tolong kakak untuk jemput kamu, soalnya sopir lagi libur"

"Ohhh"

"Kamu ngapain disana?"

"Minum kopi"

"Minum kopi apa ngelamun?"

"Hehehe"

"Ngelamunin apa dah dek kamu?"

"Hmmm, ga ngelamunin apa apa. Kak ke mall yuk, belanjain akuuu""

"Dih, uang suami kamu banyakkk. Ngapain minta kakak!"

"ihhh ga ada hubungannya, ayo cepettt ke mall"

Iak Varro hanya berdecak, namun tetap menuruti kemauan adiknya.

Satu jam keliling mall,
Gretta berhasil menguras uang kak Varro. karena gretta membeli make up, body shop, parfum, dan aksesoris.
Sekarang kedua manusia itu sedang mengantri untuk makan siang di dalam mall yang ada disana.

"Makasi ya kak varro"

Kak varro menghela nafasnya
"Kakak ga jajan tiga bulan ini mah"

"Ihhh kok gak ikhlas gitu si nge jajanin adeknya"

"Ikhlas, siapa yang bilang ga ikhlas ! ikhlas kok kakak ikhlas banget "

"Hahahah yuda makasi yaa"

"Iyaaa"

Gretta semakin terkekeh melihat ekspresi wajah kakaknya.

"Eh kak bentar deh, Gretta mau ke toilet dulu"

Kak Varro mengangguk, Gretta kemudian pergi dari sana.


.

"Gretta?"

"Hah! Kaget"
Gretta yang sedang duduk di sofa dengan belanjaan yang berserakan pun terkejut mendengar suara byan yang tiba-tiba muncul

"Maaf maaf, Gretta ngapain?"

"Ga ngapa ngapain"

"Gretta belanja? Kok ga ada nota masuk ke mas byan?"

"Hehehe, minta belanjain kak Varro tadi"

"Kenapa? Kan mas Byan udah kasih card nya ke Gretta, kasian kak Varro ini pasti abis banyak"

"Gak papa kan dia kakak aku, sekali kali mas Byan gapapa"

Mas Byan menggigit bibir bawahnya, lalu jongkok di depan Gretta sambil menggenggam tangan Gretta
"iya gapapa di belanjain kak Varro, tapi jangan sebanyak ini ya Gretta jumlah nya. kan Gretta tuh udah tanggung jawab mas Byan sekarang, jadi kalo butuh apa apa Gretta nya bilang aja sama mas Byan nanti mas Byan kasih. asal Gretta sopan minta nya. oke?"

Gretta mengangguk.

Mas Byan tersenyum
"Gretta belanja apa aja tadi?"

"Belanja banyak"

"Kak Varro ga ngomel Gretta belanja sebanyak ini?"

"Jgomel, hehe"

Mas Byan ikutan terkekeh
"Mas Byan mandi dulu ya, abis ini mas Byan siapin makan malam. Gretta belum makan malam kan?"

Gretta menggeleng

Mas Byan mengangguk lalu pergi ke kamarnya


Setelah makan malam bersama, Gretta melihat mas Byan sedang duduk di sofa ruang tv sambil mengerjakan sesuatu di laptop nya.
melihat itu, Gretta mendekat

"Kas Byan?"

"Iya?"

"Mas bantuin aku kerjain skripsi dong"

"Ueum?" tanyanya sambil menoleh ke arah Gretta

"Tolong bantuin Gretta kerjain skripsi. kemaren Gretta ngerjain sendiri tapi di tolak, katanya suruh ngulang."

"Sini duduk, coba liat bagian mana  yang di suruh ngulang?"

Gretta lantas duduk di samping mas Byan, lalu membuka kertas kertas yang sudah disatukan dan di beri tanda bahwa yang di tanda yang harus di ganti.

Melihat itu, mas Byan pun akhirnya membantu Gretta mengulang skripsi nya dengan sabar dan telaten.
Selain mengajarkan, mas Byan juga memberikan penjelasan banyak sekali soal materi yang Gretta ambil.
Sampai tak sadar, keduanya belajar sampai larut malam ?  Membuat Gretta berkali-kali menguap, tapi tetep fokus mendengarkan mas Byan menjelaskan materinya.

Dirasa Gretta sudah semakin mengantuk, mas Byan menghentikan belajarnya

"Gretta, sudah kita lanjut besok. Sekarang tidur kalo ngantuk"

Gretta mengangguk, membereskan kertas-kertas dan laptopnya lalu pergi ke kamar duluan.

Kemudian saat tengah malam Gretta kebangun karena haus, ia melihat mas Byan tidur di sofa tanpa selimut. Melihat itu, Gretta merasa iba. Ia segera mengambil selimut lalu menyelimuti mas Byan.
Sebenarnya jika mas Byan mau tidur di ranjang, tidak papa. Sebab waktu keduanya berada di rumah panti kemarin, mereka tidur di ranjang yang sama.

Gretta memperhatikan wajah mas Byan.
'tampan sekali' ucapnya lirih, kemudian ia segera menggelengkan kepalanya. Bangkit dari sana lalu pergi keluar untuk mengambil air minum sambil memukuli mulutnya karena sudah berkata sembarangan. Meskipun benar, karena mas Byan emang tampan. Tapi ia seharusnya punya malu untuk mengatakan hal itu .

-

Sekarang Gretta benar-benar sudah berubah menjadi Gretta yang baik.
Ia tak pernah lagi teriak-teriak kalo bicara dengan mas Byan, tak pernah ketus ucapannya, tak pernah berkata kasar didepan mas Byan, tak melawan lagi.

Gretta yang tadinya bilang,
"Minta uang dong"
Sekarang jadi,
"mas Byan boleh ga Gretta minta uang, minyak dirumah abis"
hahahah. . . .

Sebenarnya, Gretta diberikan card sama mas Byan. Tapi kalo mau belanja di warung masa mau pake card? Karena ia tak punya cash, jadi ia minta ke mas Byan.

Gretta yang tadinya bangun siang, sekrang jadi bangun lebih pagi. Menyiapkan sarapan, membereskan rumah, bahkan menyiapkan baju mas Byan yang akan dipakai untuk berangkat ke kantor.
Karena skripsi nya sudah selesai dikerjakan dan dikumpul Minggu lalu, kini Gretta tinggal menunggu hasil dan lulus.
Jadi, Gretta punya banyak waktu dirumah.
Waktu itu, ia gunakan untuk belajar memasak, belajar beberes rumah, belajar semuanya yang sempat ia acuhkan sebelumnya.

Sebenarnya Gretta bisa memasak, namun tak banyak yang bisa ia masak. dibandingkan mas Byan yang serba bisa, Gretta jauh lebih rendah pengalamannya dibandingkan suaminya. Namun, karena dirinya ingin bisa jadi Gretta belajar.

Dengan begini, semoga Gretta bisa menebus rasa bersalah nya ke mas Byan. Jujur semenjak Gretta merubah dirinya untuk menjadi lebih baik, Gretta ingin membuat mas byan bangga memiliki istri seperti dirinya. Entah tentang apapun itu, Gretta ingin membanggakan mas byan.



💫💫


MASBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang