BAB 26

277 18 1
                                    

Dirta menatap putra keduanya, bibirnya membentuk lengkungan kecil membuat Dirta heran. Sebenarnya, anaknya ini kenapa? Tidak, dia heran bagaimana bisa Lionzy memegang pisau?

Dia tidak pernah melihat anaknya itu memegang benda sekecil itu, tidak pernah! Tapi kenapa sekarang?

"Dirta! " sentak Billa karena Dirta hanya diam.

Dirta tersadar, ditatap nya Billa tajam. "Apa urusan mu? " dingin Dirta membuat bibir Lionzy kembali membentuk lengkungan kecil, bahkan terlihat menyeramkan bagi Dirta. "Lagipula, apa hak mu meminta saya mengusir dia dari sini? " lanjut Dirta.

"Dirta, kamu liat kan? Dia udah bikin baju aku kotor, bahkan dia juga-akhhh! " belum sempat Billa menyelesaikan ucapannya, lehernya kembali tertusuk.

"Perlu kau tau, dia putraku! Jika saya  mengusirnya, mungkin kalian akan melihat berita kematian saya! " bentak Dirta, tidak peduli Billa menjerit kesakitan karena putranya.

Pernyataan kedua, entah itu terucap secara sadar atau tidak. Yang pasti, dia akui jika Lionzy akan melakukan hal lebih. Seperti, membunuhnya. mungkin?

Bukan tanpa alasan, hal ini mengingatkan nya kembali dengan kejadian dimana Genta yang juga melakukan hal yang sama seperti Lionzy saat ini.

"Kau berani mengusir ku, sayang? Jika iya, mungkin hari ini adalah hari terakhirmu. "

Ucapan Genta saat itu membuatnya mati kutu, bahkan dia juga mengakui jika Genta, istrinya itu sangat kejam dibanding dirinya.

Mata bulat Billa semakin membulat, tubuhnya bergetar saat merasakan sesuatu yang tajam menusuk perutnya.

"Gavel?"

Suara itu membuat mereka langsung menoleh kebelakang, dimana ada Kahfi, Dirga, Linzy dan juga Arfaz.

Lionzy tidak berbalik, dia tau siapa yang datang. Mata Lionzy menggelap, dia semakin menekan pisau pada leher dan perut Billa.

"Dek? "Linzy, Dirga dan Arfaz memanggil secara bersamaan, mereka menatap perempuan yang ada ditahan Lionzy dengan bingung.

"Paman Ian, apa yang terjadi? " Kahfi mendekati bodyguard Ian, dan bertanya.

Bodyguard Ian pun menceritakan semuanya, dari dimana Billa yang datang tiba-tiba, berteriak bahkan mengancam mereka. Sampai Lionzy yang menyiram Billa, lalu menodongkan pisaunya ke arah Billa.

Kahfi menatap istrinya. "Apa dia sadar, saya disini? " gumam Kahfi, dia lantas mendekati Lionzy tapi-

"Berhenti Kahfi, jangan mendekat. "

Mereka semua menatap Dirta yang nampak gugup, dialah yang berbicara tadi. Mereka semakin bingung, ada apa sebenarnya?

Arghhhh!

Brukkk

Mereka terkejut saat mendengar suara teriakan nyaring, mereka pun menatap kearah suara dan semakin dibuat terkejut saat melihat Billa yang sudah berlumuran darah dan tergeletak tidak sadarkan diri di lantai.

"Gavel."

"Lionzy.. "

"Dek.. "

"Boy."

Lionzy, yang mendengar panggilan itu berbalik dengan wajah datarnya. Tidak ada raut ketakutan, hanya ada raut ketidakpedulian nya.

Lionzy melangkah mendekati Kahfi, tubuhnya melemah, bibirnya memucat, dan-

Brukkk

Belum sampai didepan Kahfi, Lionzy lebih dulu terjatuh dan langsung di tangkap oleh Ellang.

Ellang langsung membawa masuk kedalam mansion, tak ada niatan untuk menyadarkan mereka lebih dulu.

MY PSYCHOPATH BOY [ BL ] ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang