MY PSYCHOPATH BOY [ BL ] ✔

Bab 1| WANITA GILA

Typo

***

Di sebuah ruangan gelap yang hanya di terangi oleh lampu rusak yang sudah remang-remang, jam sudah menunjukkan pukul 1 malam dan mereka belum tidur juga.

Ruangan itu hanya diisi oleh.

Berbagai macam senjata tajam.

Alat tembak.

Alat memanah.

Berbagai macam pisau tajam.

Kumpulan orang berpakaian hitam dan memakai topeng hitam.

Dan masih banyak lagi.

Srek

"Akhhhh maaf tuan... " Rintih pria tua itu yang memohon maaf atas tindakan yang di luar kendalinya.

Srek

"Arghhh, tuan saya minta maaf. Saya tidak akan mengulangi nya lagi saya mohon. " Rintih pria tua itu tidak tahan karena pria bertopeng hitam itu terus mendaratkan pisau kecil itu di kulitnya.

"Sayangnya tidak ada kata maaf lagi. " Ujar pria bertopeng hitam itu, membersihkan darah di pisaunya dan menatap anak buahnya.

"Ambil kan saya pistol. " Ujarnya pada  anak buahnya.

"Baik Ketua. " Anak buah itu langsung mengambil kan sebuah pistol di samping nya lalu di berikan nya pada ketua nya.

"Siapkan air untuk ku, hanya untuk kesiapan agar darah pria tua ini bisa langsung dibersihkan. "

Mereka mengangguk, sebagian dari mereka melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketuanya dan sebagian hanya menonton menyaksikan.

"T-tuan s-saya mohon. " Ujar pria tua itu terbata nan lirih.

"Terlambat."

Dor

Dor

Pria tua itu terkapar lemas, pelurunya mengenai tepat jantung nya dan juga hati.

"Bawa jasad nya ke hutan terlarang, agar tidak ada polisi yang mengetahui keberadaan nya. "

"Baik Ketua. "

Jasad pria tua itu ditarik membiarkan darahnya melekat di lantai.
Tidak lama ponselnya terasa berdering, segera dia mengangkatnya saat tau siapa yang menghubungi nya.

Drttt... Drttt.. Drttt

"Bagaimana? " Tanya seseorang diseberang sana.

"Aman, dia sudah mati tapi. " Ujar si Ketua itu.

"Bagus." Puji nya.

"Yah itu memang bagus, siapa dulu yang melakukannya? " Ujarnya bangga.

"Tidak tau. "

"Apa? Kau tidak tau? Astaga, padahal tangan ku kotor karena darah itu, tapi kau tidak mau mengakuinya jika aku yang melakukannya. "