Bab 6 | PUTUSNYA SEBUAH HUBUNGAN

382 27 0
                                    

Typo.
Happy reading 📖.

***

Di hari minggu pagi yang cerah, Lionzy bermain basket di halaman belakang mansion. Di temani dengan alunan musik favorit nya, sebuah botol minuman air putih dan juga satu gelas susu hangat.

Lionzy mendribel bola itu dengan sangat cepat, dia sangat suka bermain basket tapi dia tidak pernah ikut ekstrakurikuler basket.

Lionzy duduk di kursi panjang yang ada disana, mengambil botol minumannya dan langsung meneguk nya sampai di tengah. Meraih gelas putih itu lalu meminum susu yang ada di gelas itu sampai habis.

Lionzy menatap arlojinya, masih jam enam pagi. Menatap langit yang sangat cerah, menghirup udara pagi yang sejuk dengan memejamkan matanya.

"Di sini lo rupanya. " Ujar nya menghampiri sang sahabat.

Lionzy membuka matanya saat mendengar suara sahabatnya.

"Ngapain lo berdua kesini? " Tanya Lionzy sambil menyingkir kekanan agar keduanya bisa duduk.

"Lah emang nya ga boleh? " Tanya Kenza.

"Boleh Za, gue bercanda doang njir. "

"Habis main basket lo? " Tanya Tristan.

"Iya, olahraga dikit gapapa lah. "

"Kenapa ga lo ikut aja tanding basket di SMA Garuda? " Tawar Kenza.

"Malas."

"Kan bagus Zy, lo bisa banggain sekolah. "

"Buat apa? "

"Dahlah serah lo aja. "

Lionzy mengedikkan bahunya acuh, entahlah dirinya juga tidak tau kenapa saat bersama kedua sahabat kecil nya ini sikap dingin kembali lagi menguasai dirinya.

Tristan menghela nafasnya, sudah biasa dia menghadapi sikap dingin Lionzy. Sahabat kecilnya itu selalu bersikap dingin jika bersama mereka, yah walaupun bukan hanya pada mereka berdua tapi pada yang lain juga.

"Zy, lo anggap gue sama Tristan sahabat kan? " Tristan langsung menoleh ke sisi kirinya saat mendengar ucapan Kenza.

Lionzy tidak menjawab tapi kepalanya mengangguk saja.

"Tapi kenapa Zy? Sikap lo jadi dingin kalau gue sama Tristan lagi sama lo. " Tristan sangat terkejut tapi dia tidak bisa menghalangi Kenza, karena memang benar sikap Lionzy akan menjadi dingin saat mereka bertiga.

Lionzy diam saja.

"Jadi? " Satu kata yang singkat keluar dari mulut Lionzy.

Lionzy menatap mereka bergantian. "Maunya gimana? " Dua kata itu saja yang keluar.

"Zy." Kali ini Tristan bersuara, menatap sahabat kecilnya yang juga menatap nya dengan datar.

"Gue sama Kenza mau lo ubah sedikit sikap lo itu kalau lagi sama kita berdua. " Ujar Tristan.

"Ga bisa. "

"Kenapa Zy? "

"Ga biasa. "

"Paksa Zy, gue yakin lo pasti bisa. "

"Kasi waktu. "

Helaan nafas panjang terdengar. "Ok kita kasih waktu dua bulan, kalau ga bisa kita jangan ketemu dulu. "

Lionzy mengangguk saja.

Hening.

Tiba-tiba Kenza berdiri, menatap kedua sahabat nya lalu tersenyum.

MY PSYCHOPATH BOY [ BL ] ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang