Bab 19.

357 22 0
                                    

Typo.
Happy reading 📖.

🦋🍁🦋

"Lo udah lama nunggu nya? " Tanya Lionzy lalu ikut duduk di hadapan Tristan.

"Belum, gue juga baru sampai. " Jawab Tristan.

"Biasnya kalau ngajakin kayak gini lo paling awal. "

"Liana larang gue tadi, makanya gue tunggu dia dulu sampai tidur tuh anak baru gue pergi. "

"Hubungan lo sama Liana gapapa kan? "

"Gapapa lah, malah gue semakin dekat sama dia. Orang tua gue juga gitu, mereka ga beda-bedain gue sama Liana. Kayaknya mereka juga sayang sama Liana, karena pengen anak perempuan juga. "

"Wajar sih, pesan dulu nanti aja lo bahas perasaan lo. "

"Iya Zy. "

Keduanya saat ini ada di sebuah cafe dan itu dekat dengan sekolah dan juga apartemen Lionzy.

"Mau pesan apa mas? " Tanya waiters laki-laki dengan membawa menu minuman dan makanan manis.

"Saya mau pesan coffee latte, sama cake coklat satu. " Ujar Tristan.

"Minumnya samain sama teman saya. "

"Baik mas, tunggu sebentar. "

Waiters laki-laki itu undur diri, Lionzy dan juga Tristan kembali mengobrol.

Lima belas menunggu, pesanan keduanya datang.

"Silakan di nikmati mas. "

Mereka mengangguk.

"Zy, menurut lo gue harus ngungkapin perasaan gue sama dia? " Mulai Tristan membuka obrolan keduanya.

"Lo harus yakin dulu Tan, ga langsung ngungkapin. "

"Tapi Zy, gue selalu kepikiran sama dia. Gue juga pernah mimpi bareng sama dia, pokoknya apa-apa itu sama dia akhir-akhir ini. "

"Lo udah siap kalau dia nolak lo? "

"Udah Zy, yang penting gue udah berani ngungkapin sama dia. "

"Tapi kita musuhan Tan, lo tau kan? "

Tristan terdiam, benar juga apa yang di katakan Lionzy.

"Terus gimana Zy. "

"Gapapa, kita coba dulu. "

"Tapi gue takut. "

"Lo cowok bukan? Kalau cowok harus berani, ga usah takut gitu. "

"Gue bakal coba Zy. "

"Nah gitu dong. "

Mereka hanyut dalam obrolan, sampai jam empat sore mereka pulang ke rumah masing-masing.

.

.

.

MY PSYCHOPATH BOY [ BL ] ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang