Bab 13 | KAHFI ALFANZERION

610 32 0
                                    

Typo.
Happy reading 📖.

🦋🍁🦋

Lionzy membersihkan badannya, menatap dirinya dari pantulan cermin di kamar mandi. Tangannya terangkat menyingkirkan poni nya, di lihatnya luka di kening lalu menghembuskan nafasnya panjang.

Tangannya kebelakang, meraba luka di belakang kepalanya dia merasakan basah lagi, saat melihat nya darah lagi.

Luka di kepalanya belum sembuh, karena lukanya sangat besar akibat terkena batu saat kecelakaan. Lukanya ingin di jahit, namun Lionzy menolak nya. Memang, luka nya pernah di jahit saat selesai operasi, tapi waktu itu di buka agar di ganti jahitan nya. Lionzy menolak, dia malah meminta jahitan nya di buka dan pengen di perban saja.

Tanpa pikir panjang, Lionzy mencari kotak obat, saat menemukan kotaknya Lionzy mulai mencari perban namun tidak ada.

"Apa habis? " Pikirnya.

"Ini gimana nih? Masa gue tidur sama darah kayak gini? "

Dengan terpaksa, Lionzy mengambil ponselnya lalu menghubungi nomor Ellang.

Ellang 📞

"Kenapa Vel? " Tanya Ellang dengan suara ngantuk.

"Gue minta tolong boleh? "

Ngantuk Ellang hilang seketika saat mendengar nada bicara Lionzy. "Minta tolong apa? Gue bisa. "

"Kepala gue berdarah lagi, perban habis. "

"Ok gue beli, bentar. "

Tut

Ellang langsung memutuskan panggilannya, Lionzy meletakkan ponselnga di atas meja. Tangannya menahan darah yang keluar, Lionzy berjongkok di lantai dengan menahan darah.

Mencari kain hitam, lalu memasangkan di kepalanya guna menahan darah yang keluar. Berjalan keluar kamar menuju luar mansion menunggu Ellang membawakan perban.

"Tuan Muda Gavel. " Panggil bodyguard Jae pada Lionzy yang keluar.

"Tidak lama, hanya di depan. " Lionzy berjalan sesekali memegang kepalanya, kain hitam yang dijadikan sebagai penahanan darah sudah basah.

Apa segitu banyaknya darah yang keluar? Pikirnya tak habis pikir.

Lionzy duduk di depan gerbang, dibelakang nya ada bodyguard Jae dan juga bodyguard Ian.

Brumm... Brumm... Brumm

Ellang datang dengan beberapa perban yang baru dia beli, turun dari motornya lalu menghampiri Lionzy yang berjongkok menahan kain hitam.

"Ayo masuk, gue pasangin. " Ellang membantu Lionzy berdiri dan membawanya masuk kedalam mansion.

"Di kamar atau di sini aja? " Tanya Ellang seraya membantu menahan darah yang keluar.

"Di sini aja, " Jawabnya lemah.

Segera Ellang membuka kotak obat dan mengambil perban yang dia beli di klinik 24 jam buka.

MY PSYCHOPATH BOY [ BL ] ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang