10. Kerja sama

26 17 0
                                    


HAPPY READING!!!

Semua penghuni kelas menatap ke arah Rivan dan Aliesha, melihat mereka berdua ke kelas bersama, mereka mengira bahwa dua orang tersebut sudah menjadi pasangan.

"Cie, cie, cie." Goda Varen yang dikenal sebagai kapten club basket sejak dari kelas 10 sampai sekarang walaupun sudah berhenti.

Godaan Varen berhasil membuat semua orang menggoda dua makhluk yang tidak tahu apa-apa, "ada ship nih di kelas kita," sekarang giliran Agra menggoda mereka berdua.

Aliesha menatap sinis ke semua orang apalagi ke dua cowok tadi. Selain tatapan Aliesha aura yang dimilikinya juga menjadi mencengkam. Varen, Agra dan yang lain berhenti menggoda mereka.

"Apaan sih, gak jelas banget jadi orang," Aliesha geram mendengar orang-orang berbisik-bisik tentang dirinya dan Rivan, "gua gak pacaran sama tu bocah, amit-amit." Celetuk Aliesha tidak ramah.

Aliesha mendengus kesal sampai kekesalannya di sadari oleh teman sebangkunya yang sibuk main mobile legend, "ya udah sih, abaikan aja lah, biasanya lo kan juga kek gitu." Saran Cahaya tanpa melihat temannya.

Aliesha hanya bisa mengangguk dan sedikit helaan nafas lelah, mengeluarkan buku kesayangannya dan mulai menulis di atas kertas yang masih kosong.

•••••

Langit biru berubah menjadi oren menandakan hari sudah sore. Aliesha berjalan menuju kafe untuk bertemu Rivan.

Berjalan sambil mendengarkan musik adalah kebiasaan Aliesha. Beberapa kali Cahaya menyarankannya untuk tidak mendengarkan musik saat di jalan karena Cahaya takut akan ada kejadian buruk kepada temannya. Aliesha cuma mengangguk tapi tidak melakukan saran Cahaya.

Saat, melewati pohon besar seseorang menarik lengan Aliesha. Ia lantas menendang perut orang itu yang membuat orang tersebut meringis kesakitan.

"Siapa lo?" Aliesha yang sudah mengambil ancang-ancang jika saja orang itu menyerangnya.

"Wait, wait, ini kami, Hana sama Aron." Ujar Bahana, tangan Bahana ke depan berharap Aliesha tidak memukul mereka.

"Ha? kalian? Siapa?" Aliesha bertanya dengan tatapan bingung.

"Apa? lo ga tau kita? teman sekelas lo? wah parah, masak teman sekelas aja kagak tau, mana cuma kita aja makhluk yang hidup di kota kecil ini," jawab Aaron sambil menggeleng kepalanya mendengar pertanyaan Aliesha.

"Maaf, gua gak ada kenal sama anak-anak di kelas kecuali Cahaya sama Rivan."

"Makanya lo jadi orang jangan terlalu tertu-" ucapan Aaron terhenti karena kakinya diinjak oleh Bahana.

"Kami mau ngomong ama lo," potong Bahana.

"Kalau gak penting gua gak mau." Aliesha hendak melangkahkan kakinya sebelum Bahana melanjutkan perkataannya.

"Kami mau kerja sama ama lo, untuk menyelidiki akademi ini."

←----------→

Silakan tinggalkan jejak seperti vote atau komen

see you in the next chapter

Published: 23 Juni 2024

Class of MurdersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang