"Kok Bapak tidak bilang kalau nanti malam ada acara?"
Trevor menatap Lily yang sedang berdiri mengenakan gaun biru langit berleher rendah yang membalut sekujur tubuhnya.
Wajah sekretarisnya itu sedikit cemberut, tapi terlihat sekali berusaha untuk menahan diri untuk tidak mengomel.
'Angry Lily,' guman Trevor dalam hati sembari tersenyum. Sepertinya kini dia memiliki julukan baru untuk wanita berambut panjang yang mudah sekali marah itu.
"Dan kenapa pula saya disuruh mencoba semua gaun? Bukannya tadi kata Bapak kita harus buru-buru ke kantor?" Protes Lily.
Lily kesal sekali karena tiba-tiba saja dia diminta oleh wanita berambut bob yang merupakan manajer di butik ini, untuk mencoba beberapa gaun couture edisi terbatas, dalam rangka mencari yang pas untuk dikenakan malam ini.
Malam ini!!
Bagaimana tidak terkejut jika Lily sama sekali tidak diberi tahu kalau malam ini dirinya akan mendampingi Trevor dalam acara pernikahan salah satu teman bosnya itu?
Ck. Padahal malam ini rencananya dia akan berkencan dengan Rama!
Yah, walaupun acara kencan itu juga terancam gagal karena Rama yang masih ngambek, tapi kalau berharap boleh-boleh saja kan?
"Coba ganti gaun yang lain, yang ini terlalu terbuka di bagian dada," ucap Trevor kepada Jasmine, sang manajar butik.
Lily pun hanya bisa berdecak kesal karena bosnya itu malah mengabaikan pertanyaan dan protes darinya.
"Tapi justru saya paling suka gaun ini karena seksi dan jatuhnya pas di badan, Pak," celetuk Lily yang sekarang mematut diri di depan cermin seluruh badan.
"Ya, saya juga setuju. Gaun itu terbuat dari sutra mulberry berkualitas tinggi dengan serat yang lembut. Warna biru juga tampaknya sangat cocok untuk Nona Lily," komentar Jasmine sambil tersenyum.
"Memangnya kamu tidak risih dengan bagian dadanya?" Tanya Trevor kepada Lily.
"Kalau untuk ukuran gaun pesta, segini tidak terlalu terbuka kok," sergah Lily lagi. Ia memang sudah terlanjur jatuh cinta sama gaun terakhir yang ia coba ini, walaupun warnanya bukan warna putih seperti kesukaannya.
Gaun biru langit ini membalut tubuhnya dengan sangat pas, dan warnanya juga cocok untuk kulitnya yang kuning langsat.
Trevor mengalihkan tatapannya ke arah Jasmine untuk meminta pendapat, dan wanita dengan rambut berpotongan bob itu pun ikut mengangguk setuju.
Pada akhirnya Trevor pun hanya bisa menghela napas pelan karena sepertinya ia telah kalah suara di sini.
Sebenarnya ia juga agak kaget mengetahui bahwa Lily tidak merasa rikuh sama sekali mengenakan gaun yang agak terbuka, mengingat busana kerja yang dikenakan wanita itu selama ini selalu sopan dan tertutup.
Well, satu lagi sisi baru Lily yang baru ia ketahui setelah setahun wanita itu bekerja sebagai sekretarisnya.
Setelah apa yang terjadi semalam, Trevor sadar jika sekretarisnya ini ternyata memiliki sisi 'liar' yang terpendam. Trevor masih ingat bagaimana desahan dan rintihan yang keluar dari bibir merahnya itu yang terdengar sangat seksi.
Apalagi... ketika Lily menjeritkan namanya berulang kali dengan wajah merona penuh kepuasan.
Ugh, kenapa pula ia jadi memikirkan soal semalam?!
Trevor mendehem pelan sembari mengutuk otaknya yang telah berubah mesum sejak apa yang telah terjadi semalam.
"Oke, kalau begitu saya ambil gaun biru itu, Jasmine. Dan sekalian bungkus juga empat gaun yang tadi telah dicoba oleh Lily," ucap Trevor yang langsung membuang pandangannya yang tak sengaja menatap bokong seksi Lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping With Mr. Billionaire
Romance(TAMAT 61 BAB) Cantik, memiliki karir yang baik, dan tak lama lagi akan menikah dengan pria yang ia cintai. Apa yang kurang dari Lily Almira? Nyaris tak ada, kecuali... ...satu malam yang menggairahkan yang tanpa sengaja telah ia habiskan bersama bo...