BAGIAN 16

22.9K 1.6K 52
                                    

HAPPY READING!
Tiba-tiba banget nih? wkwk

Janlup, vote dan komennya bestiee🩵💙

Okey, selamat bertemu dengan Fourich!🚩

========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 16 | At Midnight ]

"Eh, mau kemana?"

Malam ini, tepatnya pukul sepuluh malam,— Luina yang memang sering ngidam di jam-jam itu, terlihat membawa satu contong ice cream rasa cookies n cream dari arah dapur.

Fourich yang kaya raya, tampaknya memiliki minimarket sendiri di dalam mansion ini. Jika tidak sengaja mendengar obrolan pelayan beberapa hari yang lalu, mungkin Luina juga tidak akan pernah tahu letak harta karun tersebut.

Walaupun sebenarnya, jujur saja, Luina termasuk dalam kategori mencuri karena mengambil tanpa izin dan selalu saat malam yang tidak ada orang seperti ini.

Itulah sebabnya ia dengan spontan menegur Regaska saat keduanya berpapasan di tangga.

Itu hanya reflek karena takut ditanya macam-macam karena keluyuran di jam-jam malam.

Ya, meskipun sebenarnya memang penasaran sih. Karena pemuda itu keluar memakai jaket hitam dan membawa helm full face khas anak motor.

Namun sayangnya, respon yang diberikan laki-laki itu, malah membuat Luina menyesal telah menyapa.

"Gue mau balap. Lo mau ikut?"

Luina pura-pura terkekeh. "Gak dulu deh, thanks."

"Itu es krimnya Zirga ya?"

Luina yang hendak melanjutkan jalan, seketika berhenti. Perempuan itu memberi tatapan dongkol pada Regaska yang kini menyipitkan mata sok curiga.

"Gausah berisik. Gue cuma minta satu!"

"Oh ya? Minta sama siapa? Coba gue tanya di grup."

Sontak saja, Luina menahan pergerakan Regaska yang hendak mengambil ponsel di saku celana. Perempuan itu melotot kesal.

"Lo pelit banget sih!"

"Gak ada yang pelit, gue cuma tanya lo minta sama siapa, by," jawab Regaska dengan kekehan geli.

"Gue tadi minta sama i-itu... Anu. Siapa..."

Regaska mengangkat sebelah alisnya melihat Luina yang kesusahan berbicara. Pemuda itu bersedekap seolah menantang Luina untuk berbicara dengan benar.

Berdecak kesal, Luina mengeryit tajam pada Regaska. "Yaudah apa!"

Regaska terkekeh. Tenyata Luina peka juga bahwa dia meminta imbalan untuk tutup mulut.

"Ikut gue balap."

Memutar bola matanya jengah adalah tindakan yang Luina lakukan sebagai respon.

"Sebenernya gue males. Tapi yaudah, gue ganti baju dulu."

"Gausah." Luina menoleh cepat ketika tangannya ditahan oleh Regaska. "Gue udah telat."

BAD LUCK [ for Luina ] || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang