BAGIAN 23

23K 1.4K 31
                                    

HAPPY READING!

Vote dulu bestiee🩵💙

Selamat bertemu dengan Fourich!🚩

========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 23 | Zirga's Tatto ]

Sesampainya di mansion, Luina langsung mengejar Zirga yang terlihat merencanakan sesuatu untuk membalas Raya.

Meskipun semua peristiwa tersebut sudah lewat beberapa jam yang lalu, dan terkesan basi. Tetapi Zirga yang selalu menepati ucapannya, pasti tidak akan lepas tangan begitu saja setelah mengetahui kebenaran siapa pelaku pengoles lem tersebut.

Apalagi lelaki itu sudah melihat sendiri dari cctv yang disadap oleh Alex.

Jadi, Luina yang tidak mau menambah masalah, memilih untuk menghentikan, sebelum semuanya menjadi tambah runyam.

"Zirga, please jangan apa-apain Raya!"

"Jangan dengerin," kata Regaska mengompori, sambil meraih tas Luina untuk ia serahkan pada pelayan.

"Lo kompor banget sih! Lagian yang ngelakuin itu gak cuma Raya, Chelsea juga! Nih, pacar dia!"

Alex yang ditunjuk tampak mengerutkan kening pura-pura tidak mengerti.

"Pacar gue?" Tangannya merangkul Luina tiba-tiba dengan tatapan menggoda. "Pacar gue kan lo, Lui."

Luina mendadak kaku di dalam rangkulan Alex yang membuat puncak kepalanya sangat dekat dengan bibir Alex. Luina tidak bohong, dia bisa saja salah tingkah kalau tidak segera mendorong Alex menjauh.

"Ih apasih!" Kesalnya menahan salting.

"Udahlah. Raya juga paling gak tau kalau gue udah dilepas dari red person."

"Sekarang lo bisa bilang gitu. Padahal tadi ngerengek sama gue. Hampir nangis malah," Ujar Zirga menyindir.

"Ya itu reflek!"

"Reflek lo jelek. Like your face."

Luina melotot. "Kayak lo ganteng aja!"

"Emang ganteng," sahut Zirga narsis.

"Iyadeh," Luina tiba-tiba mengalah. "Zirga, ga nya ganteng."

Zirga terkekeh sambil mengacungkan jempol. "Nice."

"Tapi gue tetep bakal bales dia. Gombalan lo gak mempan," lanjut Zirga membuat Luina mendelik sebal.

"Lagian ini bukan cuman karena perkara itu, Na. Tapi juga soal Javas," timpal Ardanthe mengingatkan Luina akan peristiwa pemukulan helm.

"Ya kalau mau bales, bales Javasnya aja, gausah bawa-bawa Raya."

"Ngapain lo ngelindungi orang yang gak mau temenan sama lo lagi?" Regaska menengahi. "Dia udah jahat sama lo, by."

"Lo juga jahat. Tapi gue tetep ngelindungin lo." Jawaban Luina, berhasil membungkam semuanya.

Merasa suasana berubah canggung, Luina lalu berdehem untuk menetralkan nada bicaranya.

BAD LUCK [ for Luina ] || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang