BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩

BAGIAN 15

HAPPY READING!

Selain ngasih vote, jangan lupa komen ya bestiee🩵💙

Okey, selamat bertemu dengan Fourich!🚩

========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 15 | The Same Plan ]

"Jadi lo beneran tinggal sama mereka? Jadi pelayan?"

Luina mengangguk sambil jari jemarinya saling memberi cubitan kecil.

Saat ini, Luina tengah berada di dalam mobil bersama Jordan di parkiran Burger King.

Lelaki itu sengaja mengemudikan mobilnya ke restoran burger tersebut dan melakukan drive thru di sana, karena burger di tempat itu adalah salah satu makanan kesukaannya.

"Udah berapa lama?"

"Tiga hari," jawabnya sambil menunjukkan tiga jarinya.

Helaan napas seketika terdengar dari Jordan.

"Kok bisa sih, Lun, lo berurusan sama mereka?"

"Gue juga udah ngehindar dari awal, Sam. Justru mereka yang nyamperin gue," jelas Luina yang tampak pasrah dengan nasibnya sendiri.

"Lo pasti tau kan kenapa? Gue yakin lo udah liat beritanya," lanjutnya yang dijawab dengan anggukan oleh Jordan.

"Sebelum tinggal sama mereka, lo tinggal di mana?"

"Di rumah Bi Ayu."

Dengan kernyitan di dahi, Jordan bertanya. "Siapa itu Bi Ayu?"

"Mantan ART gue," jawab Luina dengan senyuman.

"Ohya, demi bisa bikin gue tinggal sama mereka,— Danthe sama temen-temennya gunain Bi Ayu sebagai senjata. Mereka minta Bi Ayu untuk sujud, kalau mau gue bebas," lanjutnya membuat Jordan seketika menatapnya tak percaya.

"Serius?"

Luina mengangguk kecil.

"Apalagi yang udah mereka lakuin ke lo selain itu?"

"Banyak." Luina tersenyum kecut. "Mereka jadiin gue red person di D'AIS. Gue dibully, dikerjain, difitnah."

Jordan manggut-manggut mendengar jawaban yang dijabarkan oleh perempuan di depannya itu.

"Sama ini,—"

Luina menujukkan bekas lebam di kening yang sempat ia tutupi dengan bedak.

"— ini dari pacarnya Regas. Gue baru dapet kemarin."

Mengelus bekas lebam di kening Luina, adalah gerakan spontanitas yang dilakukan oleh Jordan tanpa sadar.

"Diapain kok bisa sampe luka gini? Bukannya selama ini kalau ada yang jadi red person gak pernah ada yang luka?"

Luina menghendikkan bahunya tidak tau. "Gak tau. Gue dibenturin ke tembok. Katanya gara-gara gue, Regas mutusin mereka."