BAGIAN 26

24.1K 1.6K 113
                                    

HAPPY READING!

Vote dulu bestiee🩵💙

Selamat bertemu dengan Fourich!🚩

========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 26 | Jonathan G. Antareza ]

"Ma.."

Javas mengejar langkah ibunya yang tampak kecewa melihat dirinya pulang dalam kondisi babak belur untuk kesekian kalinya.

Di tambah lagi, wanita itu juga mendengar kabar bahwa salah satu orang yang dia bawa telah meninggal karena mengalami luka tembak di bagian kepala.

"Ma, dengerin Javas dulu." Javas mencekal lengan Hanni yang hendak menaiki tangga.

"Udah, Jav, mama capek ngomong sama kamu!" Tepisnya. "Mau sampai kapan kamu bikin masalah terus sama Regas? Mau sampai kapan?!"

"Sampai Mama mutusin buat gak lanjutin hubungan Mama sama Jonathan."

Hanni menatap tak percaya pada anaknya yang lagi-lagi memberi jawaban seperti itu.

Selalu alasan itu yang Javas gunakan setiap kali pulang dalam kondisi terluka.

Laki-laki itu tidak pernah berbohong bahwa luka yang ia dapatkan berasal dari Regaska dan juga kawan-kawannya. Akan tetapi, bukan seperti penjilat yang akan menjelekkan nama musuhnya,— Javas justru berkata jujur bahwa dia yang memulai perkara.

Satu tahun.

Satu tahun sejak hubungannya dengan Jonathan diberitahukan pada mereka,— Regaska dan Arjavas mulai bertarung.

Mereka yang seharusnya bersikap seperti sepasang teman yang akan menjadi saudara kakak adik,— justru malah menjadi musuh.

Yang Hanni tau, Javas dan Regaska dulunya adalah teman balap.

Kalaupun bukan teman, setidaknya mereka bukanlah musuh.

Entah apa sebenarnya motif dari permusuhan mereka yang menggila ini. Sepertinya bukan, jika itu hanya karena masalah hubungan asmara antara dirinya dengan Jonathan.

"Sebenarnya apa sih yang bikin kamu gak suka sama Om Jonathan? He is like your dad."

"But he is not my dad," jawab Javas enteng, membungkam Hanni.

"Dan Regas juga gak pernah setuju sama hubungan kalian kan? Jadi buat apa?"

Hanni menggeleng.

Javas mendesah frustasi. Kenapa sulit sekali membuka pikiran ibunya.

"Jangan egois, Ma."

Dengan tenggorokan tercekat, Hanni menatap putranya tak percaya. "Egois kamu bilang?"

"Demi mempertahankan kekayaan keluarga, Mama rela dijodohkan dulu. Mama rela nikah sama orang yang gak Mama cinta!" Seru Hanni berapi-api.

Wanita itu masih ingat. Momen dimana keluarga besarnya berkumpul dua puluh tahun silam,— untuk membicarakan perjodohan, disaat dirinya sedang menjalin hubungan dengan seseorang.

BAD LUCK [ for Luina ] || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang