04| Ternyata dia

242 72 7
                                    

Dua orang pria saling bertubrukan. Pria manis itu hampir kehilangan keseimbangannya apabila pria lainnya tidak menahan bobot tubuhnya. Dua pasang manik mata itu bertabrakan satu sama lain. Hingga helaan nafas terdengar dari salah satunya.

White membersihkan setiap debu yang menempel pada seragamnya. Ia sama sekali tak berani melihat kearah pria di depannya.

"Ck!"

Hanya itu yang keluar dari mulut pria itu. Ia melangkah dengan cepat tanpa berniat berbalik arah sedikitpun.

"AAAA GUE TATAPAN SAMA BLACK!"

"Bocah gila!" Celetuk seorang gadis yang tiba tiba muncul didepannya, sambil bersedekap dada ia mengunyah permen karetnya sembari menatap jengah sang teman yang sepertinya tengah kerasukan.

Asik dengan dunianya, tiba tiba tubuhnya ditubruk dengan pelukan kencang. Seperti akan membunuhnya temannya ini memeluknya bagaikan dirinya bukan manusia yang bernyawa, tapi boxing.

"LEPASIN GUE BRENGSEKKK!"

"Udah gila lo ya? Mau bikin gue mati muda, hah?!" Dengan nada bicaranya yang sudah tak setinggi tadi, gadis ini berniat mencakar wajah teman idiotnya ini. Tapi urung katanya Renata "Masih laku kalo dijual."

Kathrin hanya menghela nafas lelah, kemudian berjalan tanpa peduli dengan teriakan maut temannya itu.

"Cape banget gue jujur," Ia memegangi dahinya pening.

"Tar disakitin lagi nangis lagi, dasar bocah bego!"

"RENATA ANJING GUE DENGER YA!"
__

"Ada yang abis pelukan nih," Celetuk Vero tiba tiba.

Black yang mendengar itu mendelik tajam. Namun sedetik kemudian ia menyeringai lebar. "Gue punya mainan baru." Ucapnya masih dengan senyuman menyeramkan.

"Siapah? Si botih?" Saut Graha yang baru saja sampai dikelas, ia menenteng dua botol air mineral.

"Si anjing malah ngedesah." Balas Vero, ia melempar tutup botol kearah Graha.

"Gue kepedesan monyet! Hahhh!" Jawab Graha menyemburkan uap mulutnya pada wajah Vero.

"Jorok banget anjing!" Amuk Vero setelahnya.

Seperti biasa. Black hanya menatap jengah kedua teman asbunnya itu. Malas meladeni keduanya ia memilih keluar dari kelas menuju atap sekolahnya.

"Oy kemana lo?"

Pertanyaan Vero bagaikan angin lalu, sama sekali tak dihiraukan oleh Black. Ia tetap melanjutkan langkahnya tanpa berniat menjawab sekalipun.

-Rooftop-

"Kathrin?"

Black mendekat kearah pria yang lebih kecil darinya. Iya, White ada disana, ntah sejak kapan intinya pria itu tengah melamun sejak kedatangan Black ke tempat ini.

White menoleh, mengkerutkan alisnya bingung.

Siapa Kathrin?

"Aku ga ngerti, siapa yang- kamu maksud?" White bertanya dengan sedikit penasaran.

"Bukan Kathrin?"

White semakin bingung dibuatnya. Apa apaan pria ini datang datang langsung serobot menanyakan Kathrin yang bahkan dirinya saja tidak mengenalnya. Apakah pria ini sudah gila?

"Kathrin- siapa?"

Tidak ada jawaban dari pria di sebelahnya.

Walau agak ragu ia akhirnya mengeluarkan rasa penasarannya. "Pacar kamu?"

BWHITE | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang