"Lo jadian diem diem sama si Black?" Cerca Renata tiba tiba, ia juga mencengkram dagu White sedikit kencang.
"Paansi anjing, sakit!" Balas White kesal. Ia mengambil ponsel dari sakunya, kemudian menunjukan postingan yang membuat heboh satu sekolah tadi.
Mulut White yang tadinya tengah mengunyah langsung berhenti seketika. Apa apaan ini? Black sedang mencoba bermain main dengannya atau bagaimana? Ia dengan cepat menyelesaikan makanannya, kemudian langsung berlari kearah keluar kantin. Meninggalkan Renata yang cengo ditempat. "Sialan, gue ditinggal lagi?" Desahnya pasrah.
Kembali pada White. Ia berlari sekuat tenaga untuk sampai dikelas prianya. Iya prianya Kathrin.
Brak!
"Anjing!"
"Kenapa sih orang orang demen banget tabrak tabrak pintu? Jantungan gue yatuhan- " Pria itu menjeda ucapan nya, ia hampir tertidur diatas mejanya. Pria itu adalah Graha. Ia hampir saja masuk ke alam mimpinya jika tak ada manusia berisik yang mengganggu tidurnya.
"Loh bot- eh White nyari Black yak?" Lanjutnya. Ia kemudian mendapat geplakan dari teman disampingnya.
"Goblok di pelihara!" Serobot Vero kemudian ia menggeplak Graha dengan kencang.
Merasa dirinya mendapat geplakan ia tak terima, ia membalas Vero dengan geplakan yang lebih kencang. Teruslah mereka geplak menggeplak tanpa menyadari raut wajah White yang sudah kembang kembis menahan amarah.
"Ini gue nyari Black loh, dimana?!" Tanya White tak sabaran.
Menyadari itu kedua pria yang tengah beradu skil geplak menggeplak itu langsung menyudahi. Ia kembali menatap pria manis didepannya yang sepertinya tidak sabaran untuk menemui temannya itu, Black.
"Hehe- maaf nih gue gatau si Black dimana," Jawab Vero seadanya.
"Bukannya setau gue, kemaren dia bareng lo ya?" Tanya Graha penasaran. Mereka berdua memang mengetahui temannya itu kemarin membawa pria manis ini, kemudian mengurungnya di apartement nya. Dan semenjak hari itu mereka belum melihat batang hidung temannya lagi.
White menunduk tengah sedih. Ia hanya ingin meminta penjelasan atas postingan Black yang membuat heboh satu sekolah kemarin. Ia tak akan minta kejelasan untuk hubungannya karna ia tahu, Black hanya mencintai Kathrin bukan dirinya.
Menyadari raut wajah White yang langsung muram. Kedua pria di depannya berniat menghiburnya. Kasihan juga. Pikirnya.
"Pasti lo kepikiran postingan dia kemaren yak?" Tanya Vero membuat atensi White kembali menatap keduanya. Ia kemudian mengangguk sebagai jawaban.
"Emm- White maaf nih bukan maksud gue nyinggung lo- tapi lo jangan langsung menyimpulkan kalo Black demen sama lo yak, ntu orang emang agak agak kadang. Gue takutnya lo yang kemakan harapan sendiri." Jelas Vero panjang lebar. Jujur ia hanya kasihan pada pria ini. Ia tak ingin pria ini merasakan sakit lebih dalam.
Kalimat itu sangat menyakitkan. Ia harus dipaksakan sadar oleh realitanya yang memang se menyakitkan itu. Black hanya mencintai Kathrin. Lalu untuk apa dirinya berada disini sekarang? Bukan kah hanya membuang buang waktunya? Sudahlah. Jangan menyakiti hatimu lagi
"Gue permisi ke kelas dulu, thanks Graha, Vero!" Ucapnya kemudian melangkahkan kakinya keluar kelas dengan perasaan murung. Daripada kembali ke kelasnya ia lebih memilih untuk berbaring di UKS. Mengistirahatkan dirinya dan pikirannya yang kacau.
White merebahkan tubuhnya pada salah satu ranjang diruang UKS. Dengan segera ia memejamkan matanya untuk mengistirahatkan dirinya. Beberapa menit kemudian nafasnya langsung beraturan, ia sudah berada di alam mimpinya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BWHITE | Nomin
Teen Fiction18+ Black Anderson pria dengan obsesi yang gila dan White Argiant dengan cinta nya yang tak kunjung terbalas. Sang alter White yang bernama Kathrin juga menyukai Black, gadis yang menjadi alter nya itu begitu licik ia hanya ingin memiliki Black seut...