14| Siapa?

165 44 17
                                    

Melepaskan sepatu kemudian melonggarkan dasi sekolahnya. Black berjalan menyusuri setiap jengkal apartment nya sambil meneriakkan satu nama.

"White?"

Sekali lagi ia memanggil nama itu. Tapi tak ada siapapun yang muncul. Ia mengerutkan alisnya bingung.

Ia melanjutkan langkahnya sampai tepat di depan pintu kamar mandinya. Ia ingin langsung masuk menerobos tapi kemudian ia lebih memilih untuk mengetuk.

"White?"

Tok!

Tok!

Tak ada jawaban. Tapi terdengar suara gemercik air di dalam sana. Karna menurutnya White sedang mandi ia memutuskan untuk mengganti pakaiannya kemudian duduk di depan meja yang terdapat kaca di depannya.

Menunggu seseorang keluar dari dalam kamar mandi tentunya.

Sekitar sepuluh menit ia menunggu, kemudian terdengar suara pintu terbuka. Ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara.

Black yang awalnya tersenyum kecil namun saat melihat siapa yang keluar dari kamar mandinya langsung melunturkan senyumannya.

"Hi, babe!"

Black langsung beranjak dari duduknya. Menghampiri pria yang keluar dari kamar mandi hanya menggunakan jubah mandi yang sangat amat menerawang.

Ia berdecih pelan, pria ini pasti berniat menggodanya.

"What are you doing here?" Ucapnya dengan nada yang berusaha menahan emosinya.

Bukannya menjawab pria ini malah memeluk tubuh Black kemudian dengan sengaja ia menggesekkan tubuhnya pada tubuh Black.

Dengan jengkel Black mendorong tubuh pria ini hingga terbentur pinggiran meja. Dan bukannya menyerah pria ini malah semakin gencar untuk menggoda Black bahkan sekarang pria ini bergelayutan manja ditangan Black.

"Don't touch me!" Kemudian kembali mendorong tubuh pria tersebut. Kali ini lebih kencang.

Pria itu akhirnya mengaduh kesakitan. Ia menatap Black dengan tatapan melasnya. "Ah, its hurt." Ucapnya dengan nada dibuat buat.

Black menatap pria di depannya yang tengah bermain drama. Ia kemudian mendekat mencengkram dagu pria itu dengan kencang.

"Dimana White?!" Ketusnya.

Pria tersebut tersenyum miring. "Ah, apa pria tadi adalah kekasihmu?"

Satu hal yang harus kalian tahu. Pria ini licik, ia berpura pura tidak lancar berbahasa indonesia pada White. Tapi nyatanya pria ini pernah tinggal di indonesia dan sangat lancar berbahasa indonesia. Walaupun masih dalam bahasa yang baku.

Pria ini juga mengelabuhi White agar pria itu cemburu dan keluar dari sini. Pria ini bukan hanya licik tapi gila. Bahkan lebih gila dari Black sendiri.

"Gausah macem macem lo bangsat!" Pekik Black yang sudah tidak bisa menahan emosinya.

Pria itu terkikik lugu. Kemudian menatap Black yang juga menatapnya benci.

"Hanya satu macam, kumohon?" Masih dengan tampang tengilnya.

Dengan emosi yang sudah tak terbendung, Black mencekik leher pria di depannya kemudian memojokkannya ke dinding. Menatapnya dengan tatapan berkilat amarah.

"Jangan bikin gue marah, Half!"

Half Arseno. Pria dengan tubuh yang kecil namun wajahnya yang cantik dan manis ini pernah membuat Black buta. Iya pria ini adalah mantan Black selama di Jerman. Satu hal lagi yang harus kalian semua tahu, bahwa mereka putus karna Black tidak mau diajak bercinta.

BWHITE | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang