16| Scarry

119 29 9
                                    

Flashback on!

Malam itu di jerman Black tengah mabuk berat, ia berjalan sempoyongan dari kanan ke kiri. Ia berniat mencari taxi namun saat ia berusaha menghentikan sebuah taxi, taxi itu malah melaju kencang seperti tidak ingin ia naiki.

Black menarik nafasnya pelan, kepalanya berdenyut sakit. Pandangannya sedikit kabut jadi ia memutuskan untuk duduk di tepi jalan raya. Sembari menunggu taxi ia bersenandung tidak karuan. Dari A ke B dari B ke A seperti orang gila.

"Ah tai, pusing banget kepala gue."

Ditengah kepalanya yang berdenyut sakit dan matanya yang sudah berkabur ia melihat sekilas bayangan seseorang. Seseorang yang sangat ia kenal. Sedang berjalan merangkul seorang pria paruh baya yang juga mabuk sepertinya.

"Half?" Cicitnya seorang diri.

Ia berusaha menajamkan penglihatannya berharap bahwa apa yang ia lihat sekarang adalah orang lain bukan pacarnya.

"Ga mungkin, paling mirip doang- "

Black terkekeh, pria itu terlihat tidak mau menerima kenyataan jika benar yang dilihatnya adalah pacarnya.

"Tapi kalo beneran Half?"

"HAHAHA ga dong, ga mungkin Half sama om om tua bangka begitu."

Masih dengan pendiriannya. Ia yakin sekali jika itu bukan Half. Nyatanya yang dilihatnya itu adalah Half. Pacarnya yang selama ini ia percayai.

Dengan kepercayaan dirinya yang tinggi pria itu menghampiri seseorang yang mirip sekali dengan pacarnya itu. Entahlah ia hanya akan memastikan.

"Heh, lo bukan Half kan?"

Pria itu membalikan tubuhnya dan menatap Black dengan tatapan paniknya. Bagaimana bisa Black ada disini?

"B-black?"

Black menyerngit, bagaimana pria ini bisa mengetahui namanya. Apakah pria ini cenayang?

"Lo tau nama gue?"

Half menatap lamat raut wajah Black yang sepertinya tengah mabuk berat. Ia kemudian bernafas lega setidaknya Black tidak akan mengenalnya dan mengingatnya.

"Lo cenayang ya?"

"Gue tanya, lo bukan Half pacar gue kan? Ga mungkin kan pacar gue rangkulan sama om om bau tanah ini? Hahah- "

Benar dugaannya, pria ini mabuk berat. Ia bisa cepat pergi dari sini sebelum ketahuan. "Sorry, looks like you have the wrong person."

Black menatap pria itu yang sudah menjauh. Ia masih berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa pria itu bukanlah pacarnya. Ia sangat mempercayai pacarnya itu.

Ia kembali berjalan lunglai dan kembali mencari taxi. Entah apa yang pria itu pikirkan, sekarang pria itu tengah berdiri ditengah jalan dengan tangan yang membentang lebar. Ia berusaha memaksa taxi disekitarnya untuk berhenti. Kepalanya sudah sangat terasa berat, ia tidak bisa menunggu lagi.

Dan benar saja sebuah taxi langsung berhenti dan menyuruh Black agar segera masuk, dan dengan sisa sisa memori yang masih dirinya ingat, ia mengatakan kemana arah jalan pulangnya pada supir taxinya.

Keesokan harinya Black terbangun disebuah ruangan yang entah dimana dirinya berada. Ini jelas bukan kamarnya. Ia menatap sekeliling kemudian seseorang masuk ke dalam kamar ini.

"Ini rumahku, kamu pasti sangat kebingungan."

Black menatap pria yang baru saja datang membawa nampan dengan berisikan sarapan dan juga air hangat.

BWHITE | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang