Black menarik pelan pergelangan tangan White agar berhenti berjalan. Ia bisa saja menyeimbangi jalannya dengan pria itu tapi ia terlalu malas, apalagi pria itu berjalan terlalu cepat.
"Apasih? Sono ah, itu pacar lo mis u mis u katanya." Ucapnya setengah kesal.
Ia tak faham kenapa ia harus se kesal ini.
"Jalan lo lama, kaya siput." Balas Black menyebalkan.
White mengeram kemudian meninju perut pria di depannya sangat pelan, tapi ia bisa mendengar ringisan.
"Apasih, ga nyambung!" Sungutnya.
Black terkekeh ringan. Menarik lagi pergelangan tangan White untuk ia gabungkan dengan tangannya. Entahlah menurutnya tangan White itu lucu, karna terlihat lebih kecil dari tangannya.
White hanya menatap malas tangannya yang di mainkan sesuka hati oleh pria di depannya.
Tapi sebenarnya jauh di dalam hatinya ia merasa sangat senang. Senang karna akhirnya perasaannya bisa sedikit terbalaskan sekarang. Walaupun ia sebenarnya masih tak tahu perasaan Black untuknya seperti apa.
"Mau lo apasi?" Tanya White masih dengan raut wajah kesalnya.
Black menatap White yang juga menatapnya dengan tatapan kesal. Kemudian melepaskan tautan tangan keduanya dan kembali memasukan kedua tangannya di saku celananya.
"Kenapa?" Jawabnya dengan raut wajah santai.
White berdecak. "Malah nanya balik, gajelas!"
Keduanya tengah berada di koridor, semua pasang mata menatap ke arah keduanya. Bahkan ada yang terang terangan bergosip tentang keduanya.
White mulai merasa tak nyaman. "Mau ngomong apa? Jangan disini!"
Black menatapnya dengan tatapan tengil. Sungguh ia membenci tatapan itu. Tatapan itu seperti bocah usia 9 tahun yang tengah mengusili teman sebayanya. Menyebalkan.
Dengan emosi White menarik tangan Black untuk pergi dari sana. Membawanya ke tempat yang bisa dibilang cukup sepi, hanya ada beberapa murid yang berlalu lalang.
"Cepet!" Ucap White entah kenapa tak sabaran.
Black menatapnya bingung, untuk apa pria ini membawanya kesini? Ke tempat seperti ini? Menyuruhnya cepat cepat?
"Ga nyangka lo ringas juga ya White, minta cepet cepet di Wc gini."
White menatap seorang pria yang tiba tiba melewati keduanya dan berceletuk dengan entengnya. Mangsut loehhh??!
White menghentakkan kakinya ke lantai. "Ihh, dipikir gue maniak apa?!"
Sedang Black seperti tengah menahan tawanya melihat pria itu memuncungkan bibirnya ke depan dengan celotehan yang terus keluar dari bibirnya.
"Nyebelin banget!"
Ia merasa sedari tadi hanya berbicara sendirian. Sedangkan Black pria itu sama sekali tidak menjawab ucapannya sedikitpun. Sebenarnya apa maunya?
"Bukan pacar gue."
White langsung menatap Black yang tiba tiba berkata seakan memberitahunya agar tidak salah faham. Ia bernafas lega setidaknya masih ada secerca harapan untuk terus berjuang.
"Gak nanya!" Ketusnya.
"Ada yang cemburu."
"Siapa yang cemburu? Pd banget!"
"Ada bilang nama lo?"
"Ya tapi- IHHHH KOK LO NYEBELIN?!" Ia berjalan meninggalkan Black sendirian.
Lihatlah ia bahkan menghentakkan kedua kakinya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BWHITE | Nomin
Teen Fiction18+ Black Anderson pria dengan obsesi yang gila dan White Argiant dengan cinta nya yang tak kunjung terbalas. Sang alter White yang bernama Kathrin juga menyukai Black, gadis yang menjadi alter nya itu begitu licik ia hanya ingin memiliki Black seut...