15

1.9K 152 6
                                    

Happy reading

•••

Di suatu tempat antah berantah, terdapat seorang gadis yang tertidur di bawah pohon.

Kala gadis cantik itu terbangun dari tidurnya, pemandangan yang indah tampak jelas di depan matanya.

Banyak pepohonan yang menyejukkan mata, dan terdapat air terjun yang menjulang tinggi. Siapapun yang memandang pasti berkeinginan bermain air disana.

 Siapapun yang memandang pasti berkeinginan bermain air disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis itu bertanya-tanya dimanakah ia berada sekarang. Tak ingin pusing memikirkannya, ia langsung menuju ke perairan tersebut, ia duduk di tepi dan mencelupkan kakinya disana.

Airnya terasa dingin menenangkan, ditambah dengan suasananya yang sunyi, hanya ada suara percikan air yang turun.

"Chika" suara yang tak asing terdengar tak terlalu jelas, suara itu semacam sebuah bisikan.

"Siapa disana?, keluar kalau berani!" Teriak chika yang langsung berdiri dari duduknya, ia mengedarkan pandangannya tapi tak ada siapapun.

"Chika, kami disini. ke marilah," Suara itu terdengar lagi mungkin berbeda suara tak seperti diawal tadi, suara pertama seperti suara wanita dan kali ini suaranya lebih berat. Suara semakin jelas tetapi tidak ada seorang pun disana.

"Dimana?, jangan buat takut!" Ujar chika yang semakin panik.

Tak terlihat ada orang disana. Tapi tunggu, tampak cahaya yang sangat menyilaukan mata.

Cahaya itu membuat chika ingin lari, tetapi tak bisa. Seperti sudah melekat  kakinya dengan tanah.

"Chika, jangan lari ini kami." Suara itu semakin jelas, Chika terdiam mengingat suara siapa itu

"Mama?"

"Iya sayang ini mama, dan ini papamu sayang ke marilah." Suara itu terdengar sangat jelas berbarengan dengan cahaya yang mulai hilang menampilkan sepasang suami-istri yang memakai baju serba putih.

"Ini beneran kalian?" Lirih Chika matanya berkaca-kaca, serta tak menyangka dapat melihat orang tuanya lagi

"Iya sayang" ucap Keenan seraya merentangkan kedua tangannya

Chika pun langsung lari kedalam pelukannya, aneh tadi ia tak bisa kemana-mana tapi kini ia bisa berlari sekencang mungkin ke pelukan papanya.

Tak ingin kalah Cindy juga ikut memeluk anaknya. Jadilah mereka berpelukan bertiga.

Merasa puas dengan berpelukan mereka pun melepasnya. Mereka kini mencari tempat yang cocok buat berbincang-bincang.

"Aku kira, aku ga bakalan bisa lagi bertemu kalian lagi. Jangan pergi, jangan tinggalin aku sendiri," Tutur Chika dengan menggandeng tangan kedua orang tuanya, seperti tak ingin jauh dengan orang tuanya.

Masih SMA kok udah nikah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang