21

1.5K 165 27
                                    

HAPPY READING

•••

Setelah sarapan, mereka menuju mall terdekat. Mall itu besar dan penuh dengan toko-toko menarik. Zean dan Chika menjelajahi berbagai toko, mencoba beberapa pakaian lucu.

"Zee liat deh lucu" panggil Chika dengan menyodorkan topi lucu.

"Iya, lucu" ucap Zean yang tak terlalu tertarik.

"Kok gitu sih responnya" rengek Chika mulai cemberut

Terus aku harus gimana?" Tanya Zean bingung

Chika tak menjawab pertanyaan tak bermutu itu. Zean menghembuskan nafasnya pelan, ia mulai menampakan wajah yang tersenyum terlihat dibuat-buat seperti tidak ikhlas.

"Waw, lucu banget bagus juga kalau dipakai. Kamu mau beli ini ca?" Chika terkekeh mendengar ucapan zean apalagi dengan wajahnya yang aneh itu.

"Boleh deh beli 2 ya" pinta Chika

"Dua? Buat siap aja?" Tanya Zean

"Aku satu, kamu satu" ungkap Chika

"Iya, beli apapun yang kamu mau" tutur Zean

"Siap tuan, saya akan menghabiskan isi dompet tuan" canda Chika

"Silahkan saja kalau bisa, kuras hartaku manis" Chika terkekeh mendengar ucapan Zean.

Mereka mengabadikan momen seperti berfoto-foto dan merekam video, kata Chika biar ada kenang-kenangan.

Setelah puas berjalan-jalan dan mencari sesuatu yang menarik. Mereka pun menikmati makan siang di food court yang ramai. Mereka bahkan membeli beberapa mainan kecil untuk dibawa ke pasar malam nanti.

"Bundaaa, please maafin aku. Aku ga sengaja ngomong kasar, aku janji deh ga bakalan ngomong kasar lagi. Semalem itu aku khilaf, Bun" rengek Christy

Sedari semalam setelah ia berbicara kasar, sang bunda marah dan tak mengajak bicara Christy. Christy pun sudah meminta bantuan kepada ayahnya tetapi tetap saja tak kunjung di maafkan.

"Bundaaaa, aku minta maaf bunda."

"Hufff, iya bunda maafin. Tapi inget jangan di ulangi lagi!" Putus Gracia membuat Christy mengembangkan senyumnya.

"Siap bunda aku nyesel ngomong kayak semalem" sesal Christy

"Nih hp kamu, inget jangan-"

"Jangan ngomong kasar lagi" sela Christy

"Pinter, awas aja samapi bunda denger kamu ngomong kasar lagi" peringat Gracia

"Siap bundaku. Sayang bunda banyak-banyak." Ucap Christy dengan memeluk dan mencium Gracia.

-

Di rumah keluarga indah, terdapat onel yang sedang bermain disana atau bisa di katakan kenalan dengan orang tua indah.

"Kok kamu ini bisa langsung nembak anak saya sih?" Tanya papa indah

"Saya pede aja sih om, ikut kata hati aja. Kalau aku di tolak pun, aku bakalan berusaha buat si indah jatuh cinta sama saya" jawab onel santai, sebenarnya itu hanyalah image onel saja padahal jantungnya itu sudah mau loncat Karena saking cepatnya detak jantung onel saat ini.

"Kamu ini kalau diliat dari muka sepertinya orang yang humoris, betul apa betul?" Ucap papa indah

"Betul banget pah, dia tuh suka banget ngejokes" timpal indah

"Sudah ku duga, btw kamu ini serius atau tidak sama anak saya? Kalau kamu mau main-main ga usah sama anak saya. Saya ga suka kalau anak saya ada yang nyakitin, awas aja sampai anak saya kamu sakitin hatinya!" Tegas papa indah, dengan tangan yang seolah-olah ingin mengajak tinju onel.

Onel pun hanya bergidik ngeri melihatnya, apalagi melihat badan papa indah ini termasuk kekar berisi, pasti sakit kalau sampai ia terkena tinjunya.

"Apasih kamu ini pah, orang anaknya aja baru kesini pertama kali udah di takut-takuti" tegur mama indah

"Ini demi kebaikan indah loh, mah. Apa lagi ini anak perempuan kita satu-satunya, aku takutnya dia nyakitin hati anak aku. Aku ga rela ada yang nyakitin indah" tutur papa indah, memang Indah ini memiliki 2 saudara tetapi kedua saudaranya semuanya cowok.

"Om sama tante tenang aja, aku bakalan berusaha sebaik-baiknya menjaga indah" ucap Onel

~

Saat sore tiba, mereka menuju pasar malam. Chika dan Zean memasuki pasar malam yang meriah, di mana lampu-lampu berkelap-kelip dan suara musik serta tawa mengisi udara. Chika, dengan semangatnya yang tak terbendung, langsung mengajak Zean menuju berbagai stan permainan. Zean, meskipun lebih pendiam, dengan senang hati mengikuti.


Mereka juga menikmati berbagai wahana seperti komidi putar dan bianglala. “Hahaha, ini seru banget!” teriak Chika saat komidi putar mulai berputar.

“Ayo, kita coba roller coaster berikutnya!” seru Zean dengan antusias.

Mereka juga berhenti di sebuah stan yang menawarkan berbagai permainan untuk memenangkan hadiah. Chika terlihat sangat antusias, sementara Zean mengamati sekeliling dengan mata waspada.

"Foto yok zee! Indah tauk pasar malem ini. Pas buat background foto" Ucap Chika

"Ayok lah, nanti post di akun media masing-masing. Sama tadi kan kamu ada foto kita berdua nanti post aja. Itu sebagai bukti bahwa kita itu punya hubungan, aku ga suka kalau ada yang ganjen sama kamu" Ucap Zean

"Tumben bener ni anak" batin Chika

"Iya in deh, nanti aku up di media sosial" pasrah Chika

Berbagai komentar dari netizen ada yang positif ada pula yang negatif. Ya walaupun memang tak banyak komentar negatif, tetapi tetap saja komennya kalau di baca rasanya seperti hati mungil yang dicubit Hulk.

Tanpa disadari, ada dua sosok yang mengamati mereka dari kejauhan. Mereka mengenakan baju serba hitam dan topeng yang menutupi wajah mereka, hanya menyisakan mata yang tajam menatap Chika dan Zean.

Chika tidak peduli dan terus bermain, sementara Zean mulai merasakan adanya sesuatu yang tidak beres. Dia melihat pergerakan aneh di antara kerumunan dan merasa seolah ada yang mengawasi mereka. Saat mereka berpindah ke stan berikutnya, Zean melirik lagi dan melihat dua orang itu masih mengikutinya dari jauh, bergerak dengan sangat hati-hati.

“caca,” bisik Zean, “aku ngerasa ada yang ngikutin kita.”

Chika menoleh dengan penasaran. “Mungkin kamu cuma capek. Ayo kita lanjut bermain!”

Namun, ketika mereka mulai bermain di stan berikutnya, Zean tidak bisa mengabaikan rasa tidak nyaman yang menyusup ke dalam dirinya. Setiap kali mereka berpindah, sosok-sosok misterius itu juga berpindah, menjaga jarak tapi tetap mengawasi dari jauh. Ketegangan mulai meningkat, dan mereka harus memutuskan langkah selanjutnya.

Sampai akhirnya Zean merasa tidak ada yang mengikuti mereka lagi saat mereka memasuki mobil dan melajukan mobil itu dengan kecepatan rata-rata menuju rumah peninggalan orang tua Chika.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Haiii

Sebenarnya aku mau double up, tapi ternyata kegiatan ku hari ini lebih banyak dari biasanya. Jadi ga jadi deh double up nya, kapan-kapan kalau ada waktu luang aku double up.

Buat kalian semua jangan lupa vote ya!

See you next chapter 💫✨🦖🐟
👋🏼

Masih SMA kok udah nikah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang