32

1.2K 158 2
                                    


Happy reading

•••

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa waktu liburan mereka sudah hampir habis. Di hari ini, Zean, Chika dan kawan-kawan sudah sampai di bandara internasional Soekarno-Hatta. Mereka pulang 2 hari sebelum dimulainya pembelajaran kembali.

"Akhirnya sampe juga," ucap Ollan merenggangkan badannya.

"Nanti kapan-kapan kita liburan bareng lagi ya," celetuk Chika

Aldo mengangguk setuju. "Boleh, tapi dibayarin Zean."

Zean langsung menoleh dengan cepat. "Lah? Kok jadi gue?"

Aldo tersenyum dengan wajah tanpa dosa. "Hehehe, lo kan mampu bayarin kita semua."

"Emang Lo ga mampu?" tanya Chika

"Ya, mampu sih. Tapi kan lebih enak kalo di bayarin." Aldo menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Lo mah gratisan mulu. Tapi ... iya sih Do, kalau di pikir-pikir yang gratisan lebih enak," ucap Onel

Zean hanya menggelengkan kepalanya, sedangkan sisanya hanya terkekeh saja.

Disana mereka semua sudah ditunggu oleh supirnya masing-masing, tetapi berbeda dengan Zean dan Chika. Mereka berdua dijemput oleh supir dan Christy.

"Hai! Kangen," ucap Christy seraya memeluk Chika, sedangkan Zean hanya melihat interaksi mereka.

"Ke aku engga?" tanya Zean sedikit iri.

"Engga."

Zean memalingkan wajahnya. "Oh, cukup tau. Padahal udah aku beliin oleh-oleh yang banyak, tapi ga jadi aku kasih ah"

Christy mendelik kaget, lalu ia berpaling ke pelukan Zean. "Kangen juga dong, masa ga kangen sama abangku tersayang."

Zean membalas pelukan Christy. "Hilih, kek gini aja."

Mereka pun pulang dan saat sampai mereka disambut oleh Gracia dan Arsen.

"Gimana liburannya? Seru?" tanya Gracia

Chika dan Zean mengangguk pelan. "Seru bun, tapi agak capek dikit," jawab Zean

"Yaudah kalau gitu istirahat sana, nanti kalau waktu makan biar bunda panggil," ucap Gracia

"Iya bun." Mereka berdua melenggang pergi menuju kamar dengan koper yang mereka bawa.

"Akhh, capek," keluh Chika merebahkan badannya setelah membersihkan badannya.

"Kalau capek, tidur aja. Nanti, kalau udah waktunya makan aku bangunin. Kalau diliat dari jam sih masih lama, jadi bisa lah buat tidur." Zean mengelus kepala Chika, lalu ia pergi untuk membersihkan badannya.

"Boleh deh." Chika memejamkan matanya.

Di saat liburan, terdapat suatu kejadian yang membuat hubungan Zean dan Chika semakin merekat. Contohnya; seperti memberikan perhatian kecil, memberikan hadiah kecil walau hari biasa, di saat liburan Chika juga sempat sakit dan Zean merelakan waktunya untuk merawat Chika, padahal Zean sendiri memiliki janji untuk bermain dengan temannya.

Tapi ada ucapan Zean yang membuat Chika sadar, bahwa ia harus memperlakukan Zean selayaknya suami yang seharusnya.

"Kamu itu istri aku, Ca. Jadi, ga masalah dong kalau kamu itu prioritas utama aku."

Masih SMA kok udah nikah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang