if they are together
Pagi ini, Park Wonbin dibuat terkejut atas kedatangan Jung Sungchan yang katanya memiliki urusan beberapa hari di luar negeriㅡTiba-tiba memasuki ruang inapnya.
"Amore, kamu gak apa-apa? Mana yang sakit?" Pria yang baru beberapa bulan lalu menginjak usia dua puluh dua tahun itu menelisik seluruh tubuh sang tercinta yang saat ini terbaring di bangkar rumah sakit.
"Gak apa-apa, aku cuma keseret aja." Balas Wonbin tertawa gemas melihat reaksi khawatir kekasihnya, "Panik sekali? Pasti ibu melebih-lebihkan ceritanya waktu telpon kamu ya? Padahal aku udah minta beliau untuk engga menghubungi kamu, kan kamu sedang ada urusanㅡ"
Sungchan tidak menghiraukan tawa sang kekasih yang rupanya menganggap sepele kejadian yang baru saja terjadi kemarin, "Pelakunya udah diurus belum?" Sedikit khawatir apabila pelaku yang menabrak kekasihnya adalah musuhnya yang mengetahui identitas aslinya serta kehidupannya.
"Udah, papa urus semuanya." Jawab Wonbin menarik pelan pergelangan tangan SungchanㅡMeminta pria Jung itu duduk di kursi yang ada tepat di samping bangkarnya, "Urusan kamu gimana? Kenapa kamu harus sampai flight ke sini? Kan bisa telpon aku kalau kamuㅡ"
"Aku khawatir."
Dua kata yang berhasil membuat hati Wonbin tersentuh, "Tapi, Italia Korea itu engga sebentar, kamu pasti baru sampai kan?" Tebak Wonbin sembari menatap khawatir kekasihnya yang terlihat lelah.
"Aku baik-baik aja, udah terbiasa flight mendadak, Amore." Sungchan mengelus-elus surai hitam Wonbin yang lumayan panjang, bawah telinga, "Kamu bisa ceritakan kronologisnya? Aku mau dengar langsung dari kamu." Mengharap keterangan lebih lanjut walau sudah sedikit lega karena ayah dari kekasihnya sudah mengurus pelaku.
Wonbin berdehem dan menjelaskan apa yang diminta Sungchan, "Aku awalnya dari toko florist, niatnya mau nyebrang ke toko cake.. berhubung kemarin itu hari ulang tahun teman sekolah menengahku, karena aku buru-buru alhasil engga sempat lihat kanan kiri dan engga tahunya ada mobil hitam dari arah kanan, lajunya kencang banget.. sempat klakson sih, terus aku buru-buru minggir tapi engga keburu dan jadinya lengan aku kena spion mobil."
Sungchan mendengarkan dengan seksama, lucu.. Wonbin lucu ketika sedang berbicara.
"Cuma lecet kena aspal, tapi, ibu khawatirnya berlebihan.. alhasil aku dibawa ke rumah sakit deh," Akhir dari cerita Wonbin, "Ini cuma luka sepele tahu, Chan, Non devi preoccuparti." (Kamu tidak perlu khawatir.)
"Maaf ya?"
Wonbin merengut, selalu saja.. Sungchan selalu mengatakan maaf apabila terjadi sesuatu padanyaㅡPadahal, belum tentu kesalahan pria Jung itu. "Sekali lagi minta maaf, aku panggil nurse buat seret kamu keluar dari rumah sakit, kalau perlu aku call Dad Jung biar kamu dikasih tugas kantor sebagai bentuk simulasi magang kantor." Ancamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to comply?
Fanfiction[ S1 & S2 ] "Aku tidak akan pernah memohon atau bahkan menuruti keinginanmu, Jung."