11 › Bergabung.

760 146 13
                                    

gue cuma minta di vote doaaanggg, sebanyak 174 orang nunggu nih cerita, kenapa per-bab-nya cuma 30-an orang yang kasih vote sihhhh 😀 gue bikin cerita ini juga butuh feedback, gue gak minta difollow, dibayar atau dispam komen tapi cuma minta divot...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gue cuma minta di vote doaaanggg, sebanyak 174 orang nunggu nih cerita, kenapa per-bab-nya cuma 30-an orang yang kasih vote sihhhh 😀 gue bikin cerita ini juga butuh feedback, gue gak minta difollow, dibayar atau dispam komen tapi cuma minta divote doanggg 😇 tolong, gue tahu cerita gue enggak menarik tapi gue gak larang siapa pun buat gak baca, gue cuma mau dihargai dengan cara kalian ngevote, udah itu doang.

How To Comply?

Klek

Lee Sohee yang sedang membersihkan ruang tengah Penthouse pun dibuat berbalik menghadap pintu Penthouse yang dibuka oleh seseorang yang tentunya membuatnya heran, "Kau sendiri? Di mana Tuan Sungchan?" Tanyanya setelah Huáng RénjùnㅡPelaku yang membuka dan sudah menutup pintu Penthouse setelah masuk dengan membawa sebuah paper bag bertuliskan sebuah brand yang amat dikenal Lee Sohee.

Rénjùn melepaskan dan meletakkan sepatunya di rak dekat pintu sebelum mendekati Lee Sohee, "Harusnya aku yang bertanya padamu, ke mana Sungchan pergi? Dia tidak memberitahuku tentang pergi ke mana, sebelum aku turun dari mobilnya.. dia hanya mengatakan 'Aku ada urusan, nanti aku akan menemuimu.' dan pergi begitu saja."

"Eh..?" Lee Sohee mencerna penjelasan Rénjùn dengan hati-hati, "Tapi, hari ini Tuan Sungchan tidak memiliki agenda apa pun.. bahkan semalam beliau meminta sekretarisnya untuk mengosongkan jadwal kantornya hari ini." Informasi yang diketahui Lee Sohee sangatlah benar adanya, "Kalau aku boleh tahu, selama kalian fitting di butik.. apa yang dilakukan Tuan Sungchan? Apakah beliau mendapatkan panggilan atauㅡ"

"Oh? Ya, dia mendapatkan panggilan tetapi langsung dia matikan setelah aku menghampirinya," Tukas Rénjùn mengingat kejadian di butik, "Dan tadi, sebelum sampai di area apartemen, dia mendapatkan panggilan lagi dan setelah itu ekspresinya berubah...datar(?)"

"Apa? Panggilan dari siapa? Apa kau mendengarkan?"

Rénjùn berpikir sesaat sebelum mengatakan apa yang sempat ia dengarkan tadi, "Sungchan mengumpat dan ekspresinya datar.. bukankah sepertinya panggilan itu mengabarkan sesuatu yang buruk?"

"Sialan, siapa lagi yang membuat masalah dengan Tuan Sungchan?"

Rénjùn mengrenyit bingung saat Lee Sohee mengumpat dan berlalu pergi menuju balkon setelah meraih handphone yang diletakkan pria itu di atas meja, "Huh? Sepertinya ada banyak hal yang disembunyikan dariku..?" Gumam Rénjùn memperhatikan Lee Sohee berdiri di balik pintu kaca balkon dengan handphone berada di telinga asisten Jung Sungchan ituㅡOh, apakah Lee Sohee sedang mencoba menghubungi Jung Sungchan? Batin Rénjùn berisik, tanpa sadar kedua ujung bibirnya melengkung ke bawah sebelum memilih pergi ke kamarnya.

Setelah menutup pintu kamar, Rénjùn meletakkan paper bag berisi tuxedo yang tentunya dipilihkan oleh Sungchan, Rénjùn kemudian mengganti pakaiannya dengan pakaian rumahan yang lebih nyaman dari sebelumnyaㅡSetelah itu, Rénjùn mendekati meja rias yang entah mengapa dipenuhi barang-barang Sungchan, padahal, belum ada dua hari mereka tinggal di Penthouse ini. Tapi, lihatlah tumpukkan box jam tangan mahal yang sebelumnya ditemukan Rénjùn di dalam lemari yang ada di kamar markas itu sudah ada di atas meja rias kamar PenthousenyaㅡBagaimana bisa..? Apa Lee Sohee yang membereskan ini semua selama aku dan Sungchan pergi ke butik? Batin Rénjùn dengan tangan terulur merapikan beberapa box jam tangan Sungchan di atas meja dekat meja rias, "Ternyata dia boros.."

How to comply?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang