"Kau ingin aku mempercayaimu? Kalau begitu, lepaskan aku."
Kalimat itu dilontarkan Rénjùn, membuat Sungchan semalam tidak bisa tidur dengan tenang bahkan berkali-kali merubah posisi di atas sofa dan berakhir bekerja lembur di ruang kerjanya yang sayangnya kacau karena tidak fokus,
Pagi buta pukul enam lebih lima belas, Sungchan sudah bersiap diri berangkat ke kantor, selama perjalanan menuju kantor pun pikirannya berkelana memikirkan perkataan Rénjùn. Sampai di kantor, di ruang kerjanya pun Sungchan masih mencari cara agar dirinya bisa mendapatkan kepercayaan Rénjùn tanpa harus menuruti perkataan submissive Huáng itu.
"..Kalau begitu, lepaskan aku."
"apa kau akan mempercayaiku setelah aku melepaskanmu, Rénjùn?" Gumaman pertanyaan Sungchan yang tidak sempat terpikirkan untuk membalas perkataan Rénjùn malam tadi.
Sungchan menatap tanpa arti tumpukan berkas di atas mejanya yang dapat menghasilkan miliyar won, "Tidak, aku tidak akan melepaskanmu."
Klek
"Buongiorno amici."
(selamat pagi, teman.)Suara familiar menyadarkan lamunan Sungchan, ia menoleh dan bersitatap dengan teman berdarah Italia Korea, Song Eunseok yang masuk bersama dengan teman berdarah Taiwan, Lai Guanlin. Kedua temannya itu masuk setelah menutup pintu ruangan, kemudian duduk di depannya.
"Kenapa kalian datang ke sini?"
"Oh, woah, kau tidak suka melihat kami datang menemuimu?" Tanya Eunseok dengan nada gurau, berbeda dengan kemarin, sok misterius. Oh, tapi.. bagaimana bisa ia bersikap santai setelah membobol gudang obat-obatan milik Undermask?
Sungchan merotasikan malas matanya, ia sangattt masih murka mengingat kejadian malam itu, di mana Eunseok membawa Rénjùn ke rumah pria Song ituㅡBahkan menyatakan ketertarikan setelah menghina Rénjùn, "Pergilah."
"Kudengar kau memiliki simpanan,"
Celetukan Guanlin menarik perhatian Sungchan, "Simpanan?"
"hm, Eunseok bilang padaku kalau kau memiliki simpanan bernama Rénjùnㅡ"
"Dia bukan simpananku!" Seru Sungchan murka, enak saja Rénjùn dikatain simpanannya! kemudian menatap tajam Eunseok yang tersenyum, "Kau jangan sembarangan berbicara tentang Rénjùn, Sialan Eunseok."
"Kau marah?" Eunseok cengengesan, padahal ia sadar jika saat ini juga Sungchan bisa menghajarnya, "Padahal kau dan Rénjùn tidak memiliki kejelasan hubungan," Sindirnya kemudian menoleh ke arah Guanlin, "Rénjùn takut padanya, Lai, dia memaksa Rénjùn tetap ikut dengannya padahal sudah jelas-jelas Rénjùn melarikan diri darinya."
"Bajingan, kauㅡ"
Guanlin menyela Sungchan yang sudah beranjak dan sepertinya akan menyeret Eunseok keluar dari ruangan, "Bukankah Rénjùn itu pelayan restoran tempat kita melakukan pertemuan, Chan?" Ia ingat name tags seorang pelayan yang melayaninya sebelum kehadiran Sungchan, yang mana pelayan itu juga yang direndahkan Sungchan.
"Oh, Rénjùn pelayan?" Ulang bertanya Eunseok karena ingin tahu lebih jelas tentang hal yang sepertinya ia lewatkan selama berada di Spanyol.
Guanlin tertawa sarkas, "Kau menyukai pelayan itu?" Ejeknya tanpa memperdulikan amarah Sungchan yang sudah tertumpuk, "Aku akui Rénjùn itu cantik, tapi, dia adalah pelayan di sebuah restoran yang menyediakan jasa pelayanan tubuh untuk pelanggan."
"Rénjùn tidak seperti itu,"
"Tidak ada yang tahu, Jung.. dia bekerja di sana dan pastinya menandatangani perjanjian kontrak restoran tentang segala bentuk pelayanan." Guanlin menghela kasar, "Kau baru bertemu dengannya saat itu dan kau tidak tahu sebelum-sebelumnya bagaimana cara dia bekerja, apakah dia sudah memberikan tubuhnya untuk pelanggan atauㅡ"
![](https://img.wattpad.com/cover/360748776-288-k559271.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
How to comply?
Fanfiction[ S1 & S2 ] "Aku tidak akan pernah memohon atau bahkan menuruti keinginanmu, Jung."