10 › Kembali.

735 104 29
                                    

Kalian muak liat dialog campur bahasa Inggris kan? Nah, nih, aku kasih dialog campur Mandarin, Italia, Korea, Jepang sama Spanyol.

How To Comply?

Matahari sudah terbit, Rénjùn sudah bangun tetapi masih duduk di tepi ranjang, berbeda dengan Sungchan yang sudah rapi dengan pakaian kantoran sejak dua puluh menit lalu.

"Aku membencimu." Sapaan pagi yang cukup kasar Rénjùn tujukan pada Sungchan yang sedang memakai atribut kantor di depan meja rias.

"Aku pernah mendengar ada seseorang yang dengan lantang mengatakan seperti itu dan berakhir jatuh cinta." Balas Sungchan ngasal.

Rénjùn mendengus, ia menyibak selimut tebal yang membalut tubuhnya dan pergi memasuki kamar mandi setelah mengambil handuk dan pakaian ganti dari dalam lemari.

"Lucu sekali," Gumam Sungchan melihat pintu kamar mandi tertutup, ia pun memakai jam tangan dan keluar dari kamar menuju lantai bawah.

"Selamat pagi, Tuan Jung."

Sapaan Lee Sohee yang sedang mempersiapkan sarapan itu pun dibalas dengan anggukan singkat oleh Sungchan yang langsung duduk di salah satu kursi meja makan.

"Apa Rénjùn belum bangun.. Tuan?"

"Dia sedang mandi."

Lee Sohee mengangguk kemudian teringat sesuatu, "Tuan.. semalam Tuan Song menghubungi saya, beliau mengatakan jika nomor anda tidak aktif."

"Aku memblokirnya, memangnya apa yang dia katakan padamu?" Sungchan masih murka terhadap perkataan Song Eunseok hari lalu, kalau boleh, Sungchan ingin sekali menghajar teman lawasnya itu.

"Beliau ingin mengembalikan obat-obatan yang dibobol, Tuan." Lapor Lee Sohee.

"Oh, katakan saja padanya untuk langsung menaruh barang bobolan-nya di gudang markas."

"Baik, Tuan." Lee Sohee membungkuk hormat sebelum pamit mengundurkan diri setelah melihat Rénjùn menuruni tangga.

Sungchan memperhatikan Rénjùn yang berjalan ke arahnya, "Cepat sekali mandinya, memangnya sudah wangi?"

Rénjùn tersindir, "Wangi atau tidak, kau akan tetap memelukku." Balasnya mutlak menghasilkan senyuman dari si Jung.

"Kemarilah, aku akan memelukmu sampai kau tidak bisa bernafas."

"Wah, kau berniat membunuhku?" Sok terkejut, Rénjùn menggeleng dramatis.

Rasanya lucu sekali, "Duduk dan segera sarapan, kita tidak punya banyak waktu."

"Acaranya masih lusa, kenapa kita harus mencari tuxedo sekarang?" Bertanya, Rénjùn duduk di kursi makan menghadap Sungchan.

"Lebih cepat akan lebih baik, lagipula butik membutuhkan waktu untuk mengukur tubuhmu itu."

Rénjùn ber-oh-ria, "Ini semua yang memasak Lee Sohee? Di mana dia? Kenapa tidak ikut makanㅡOh, semalam.. apa dia kembali ke markas? Dan pagi ini datang sepagi mungkin hanya untuk menyiapkan sarapan? Apa dia akan melakukan perjalanan seperti itu setiap hari? Penthouse ke Markas begitu sebaliknya?" Cerca Rénjùn mengingat Lee Sohee.

Sungchan menikmati sarapannya sebelum menjawab, "Dia tinggal di apartemen lantai bawah, aku tidak setega itu mempekerjakanㅡ"

"Aku tidak setega itu mempekerjakan Hei! Kau dengan mudah membunuh anggota markas, bisa-bisanya mengaku tidak setega itu? 疯狂的人 " (orang gila) Maki Rénjùn terhadap Sungchan yang tersenyum cengengesan, "Aku benar-benar tidak tahu jalan pikiranmu, bagaimana bisa dengan mudah membunuh seseorang yang sudah bekerja denganmu? Bahkan mengabdi padamu? Dasar iblis."

How to comply?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang