Bunga Tidur

7K 319 9
                                    

Semilir angin berhembus agak keras memberikan efek dingin bagi para penikmat malam di salah satu kota kecil pada pulau Jawa. Aroma tanah basah masih menggerayangi indera penciuman akibat hujan yang turun sejak sore hari. Genangan-genangan air pun tampak menghiasi beberapa jalanan yang berlubang.

"Jadi ini tempatnya?" Tanya seorang pria bernama Kaaf Elrony kepada salah seorang temannya yang kini duduk di balik kemudi.

"Yapp! Menurut beberapa rekomendasi sih, ini yang paling bersih. Karna katanya tiap bulan mereka di vaksin." Jawab temannya itu yang bernama Tristan.

"Vaksin? Emangnya mereka peliharaan?" Tanya Kaaf lagi, lalu menurunkan kaca jendela disampingnya untuk dapat memandang jelas sebuah bangunan yang diapit oleh salah satu minimarket dan counter penjualan pulsa dari sebrang bangunan tersebut.

"Mereka emang peliharaan boss mereka kan? Cuma yang agak bikin mereka tabu dibilang peliharaan karna wujud mereka aja yang sama kaya kita." Tristan memberi argumennya lalu menjalankan mobil yang di sewanya hingga kini terparkir rapi di depan bangunan yang dilihat Kaaf sebelumnya, Sutra Massage.

Keduanya turun bersamaan sambil sebelumnya mengunci mobil Honda Brio berwarna merah mencolok yang disewa lalu melangkah bersamaan menuju tempat yang mereka tuju.

"Selamat datang di Sutra Massage. Ada yang bisa kami bantu?" Sapa seorang wanita berseragam batik dengan warna dasar pink dibalik meja resepsionis. Tristan mendekat ke meja tersebut sementara Kaaf memilih duduk di kursi tunggu yang tersedia, meneliti dekorasi bangunan yang dimasukinya.

"Hhhhmmmm... Saya dapet kabar dari temen-temen saya kalo disini bisa itu..." Tristan menggaruk kepalanya seolah sungkan untuk mengutarakan maksud kedatangannya bersama Kaaf ketempat ini.

"Maksud Masnya apa yaa?" Wanita yang berusia sekitar 18 tahun itu bertanya namun seolah memberikan kode kepada Tristan.

"Ahhh iyaaa... Sini Mba." Ujar Tristan saat sebuah kata teringat dibenaknya. Wanita yang bernama Arcia Juwita dari nametag yang tertempel mendekat kearah Tristan.

"Bunga tidur..." Bisik Tristan mengucapkan kata kunci yang didapatnya dari salah seorang kenalan untuk masuk ke dunia gelap tempat ini. Arcia tampak mengangguk pelan lalu mengambil gagang telepon untuk menghubungi seseorang.

"Mas bisa jalan lewat lorong kiri ini, pas udah mentok ambil ke kanan." Ucap Arcia setelah usai bertelepon dengan entah siapa. Tistan mengangguk paham lalu mendekat kearah Kaaf yang sedang membaca pajangan berisikan nama-nama bahan dasar minyak aromaterapi serta manfaatnya setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih pada Arcia.

"Ayooo Kaaf." Ajak Tristan menepuk bahu Kaaf. Kaaf bangkit berdiri setelah sebelumnya mengangguk kecil dan memberikan senyum kepada seorang wanita tua yang habis melakukan pijat refleksi ditempat ini, menurut penuturan wanita itu sendiri.

"Gue kira dia salah satu dari peliharaan itu. Gaya bicara kalian intim banget." Ucap Kaaf sambil berjalan bersama Tristan melewati lorong yang ditunjukkan Arcia tadi.

"Mungkin dia dapet shift pagi. Denger-denger layanan itu ada dua puluh empat jam." Jawab Tristan lalu membelokkan langkah ke arah kanan hingga mereka bertemu dengan sebuah pintu kaca berwarna hitam. Tristan mendorong pintu itu hingga akhirnya ada dua orang pria berperawakan besar dengan kulit hitamnya memakai kacamata.

"KTP?" Salah seorang pria itu menjulurkan tangannya. Tristan dan Kaaf yang mengerti dengan perintah itu segera meraih identitas diri mereka.

"Tristan Russel Wardana dan Kaaf Elrony?" Pria yang menerima identitas Kaaf dan Tristan menyebutkan nama keduanya yang tercantum, lalu memberikannya kepada temannya yang berdiri dibelakangnya.

Wanita BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang