"Heh! Kamu fikir dengan kamu jual mahal kamu bisa dapetin yang kamu mau? Kamu nggak inget kamu disini karna apa, hah?" Alyssa tertunduk menghadapi bentakan seorang pria yang mengenakan baju koko dan peci putih yang tersemat dikepalanya. Wajah pria itu kini merah padam kontras dengan kulitnya yang putih sehabis memarahi Alyssa, salah satu karyawan yang sudah hampir dua tahun ada dibawah kekuasaannya.
"Inget Sa! Inget! Kamu masih berutang banyak sama saya! Kalo kamu kayak gini, bisa-bisa hutang-hutang kamu itu nggak kebayar dan kamu bakal seumur hidup kayak gini. Itu juga kalo kamu masih kepake sampe tua nanti, kalo enggak?" Alyssa bergidik ngeri mendengar bentakan pria tua itu.
Bekerja dengannya seumur hidup? Untuk membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduknya merinding. Biar bagaimana pun, Ia masih memiliki cita-cita walaupun tak setinggi orang lain. Sederhana saja, hidup tenang bersama orang yang kini dia perjuangkan hidupnya tanpa bayang-bayang dunia hitam yang kini dijalaninya.
Mungkin pada suatu desa, sehingga dia bisa membeli beberapa ternak untuk dikembangbiakkan demi kelangsungan hidup selanjutnya, atau pada suatu kota sehingga dia bisa membuka usaha kecil-kecilan dari sisa pendapatan melalui pekerjaan hina yang sedang Ia lakukan sekarang.
"Apa kamu nggak mau kayak Zivara? Punya uang banyak dan hidup bergelimang harta?" Ujar pria tua itu lagi membandingkan Alyssa dengan Zivara, salah satu wanita sepertinya, yang memiliki julukan Mawar.
Wanita berusia sekitar 24 tahun dan merupakan senior Alyssa di tempat ini. Zivara atau yang memiliki nama asli Ajeng Pusparatih Sekarningrum adalah wanita asli Jawa yang memiliki paras kental khas Jawa pada umumnya. Kulitnya yang putih langsat serta kecantikannya yang menawan membuat Ia menjadi 'Kembang' di tempat haram ini, bahkan si tua yang kini dihadapan Alyssa juga salah satu pelanggan setianya. Hingga tersiar kabar kalau Zivara kini adalah istri siri dari bossnya ini, sehingga membuatnya menjadi bergelimang harta seperti yang disebutkan pria tua didepan Sisi.
Dan untuk menutupi kedok mereka dari macan betina, istri kedua sah pria itu Zivara tetap dipekerjakan sebagaimana biasa namun dengan jadwal yang tentunya lebih sedikit dari yang lainnya.
"Saya nggak mau dengar lagi kasus kayak gini! Cukup ini yang terakhir Alyssa! Sekarang pergi dari ruangan saya!" Alyssa menggangguk pelan lalu mengikuti perintah yang sering Ia dan Nayla sebut sebagai "Tua bangkot atau tua bangka".
Setelah Ia melayani salah satu pelanggannya tadi, Alyssa yang saat itu sedang berbersih diri dengan Nayla di ruang ganti mendapat panggilan dari si Tua Bangkot yang melakukan inspeksi mendadak melalui salah satu rekannya. Atasannya itu mendapat kabar dari sang anak sulung yang menangani para wanita seperti Alyssa kalau Alyssa tidak melakukan service lebih sehingga pelanggan yang dimaksudkan itu hanya membayar tarif tanda jadi saja. Tentu itu membuat si tua murka karna menurunkan pemasukkannya.
Pasalnya, jika para pekerjanya melakukan service lebih, untuk setiap wanita dia akan mengenakan tambahan biaya hingga sepuluh kali lipat dari harga tanda jadi tergantung dari lamanya waktu yang digunakan dan pengaman yang juga dipakai.
Alyssa berjalan gontai kembali ke ruang ganti untuk menyelesaikan pekerjaan yang sempat terhenti akibat panggilan tadi. Ia mendapati Nayla kini sudah bersiap untuk menjajakan dirinya lagi.
"Diapain lo sama si bau tanah itu?" Tanya Nayla sarkastik. Terkadang, Alyssa geli sendiri mendengar sebutan yang sering Nayla berikan untuk pak Amar, boss mereka tersebut. Kebencian Nayla kepada pria tua keturunan timur itu memang sudah diujung tanduk, hanya saja dia dan Nayla tetap memilih bertahan karena mereka sama-sama terjerat namun dengan tali permasalahan yang berbeda.
"Bang Farukh kayaknya ngelapor ke dia kalo gue nggak ngelayanin cowok tadi." Jawab Alyssa kini menyapukan bedak di wajahnya.
"Kok bisa?" Sebelah alis Nayla terangkat. Alyssa meletakkan kembali spon bedak padat yang dipakainya tadi lalu beralih memandang Nayla.
![](https://img.wattpad.com/cover/371520622-288-k32023.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Bayaran
FanfictionBekerja menjadi pemuas nafsu para pria berhidung belang bukanlah hal yang diinginkan oleh Alyssa Mandaya. Tidak ada yang bisa dia lakukan selain menjalankan perannya. Menjalani dunia yang penuh dengan kegelapan dan begitu suram. Bahkan sebagai wanit...