Kejutan Hidup

6K 411 56
                                    

Buru buru nge up lagi supaya bisa klarifikasi wkwkwk Jadikan aku uda bilang ya ini cerita lama, nah dulu nama pemerannya Digo Sisi, terus aku ganti Alyssa Kaaf. Sama kayak Ibu pengganti yang dulunya Ali Prilly. Kenapa aku ganti nama? Karena visual yang aku bayangin uda beda. Jadi aku menyesuaikan.

Padahal uda hati hari banget, ternyata ada juga yang nyelip, mana pas dibagian paling akhir lagi. Bangun tidur langsung kaget kenak serbu wkwkwk sekian klarifikasiku. Jadi bukan pemeran baru ya. Digo = Kaaf. Dan uda aku ubah ya di pdf. Jadi kalo yang baru beli setelah ini uda nggak menerima yang typo😂

===

Kaaf memandangi tubuh Alyssa yang kini terlelap pada ranjang hotel yang Ia pesan. Jam sudah menunjukkan pukul satu pagi, namun sepasang mata tajam miliknya enggan untuk terlelap seolah mengawasi setiap pergerakan kecil dari tubuh wanita itu. Setelah Alyssa menumpahkan segala tangisnya beberapa jam lalu, Kaaf membimbingnya menuju ranjang karena melihat raut lelah Alyssa. kaaf melapisi tubuh wanita itu dengan selimut putih sambil membelai lembut rambutnya hingga wanita itu terlelap.

Hatinya bergemuruh hebat melihat sosok Alyssa ketika menjerit meminta untuk dibukakan pintu saat Tristan dengan sengaja mengurungnya di kamar ini. Teriakan Alyssa seperti tak hanya memohon agar pintu benar-benar terbuka tapi menyuarakan segala kesakitan yang ingin ia lepaskan. Kaaf tersenyum kecil dalam lamunnya, merasa jijik dan bodoh dengan dirinya sendiri karena percaya saja dengan mulut ular Ansheila. Dan justru rasa sesalnya bertambah ketika informasi seluk beluk Ansheila telah dia ketahui.

Kaaf beranjak dari sisi sebelah kanan ranjang setelah memastikan Alyssa nyaman dalam tidurnya. Ia meraih ponsel miliknya yang diletakkan diatas nakas.

"Hallo..." Sapa Kaaf pada seseorang diseberang telepon setelah berhasil mendial nomor milik penelpon yang ia tuju.

....................

"Thanks buat kerja lo hari ini. Tolong persiapin yang udah gue bilang ke lo kemarin sore."

....................

"Nggak. Gue yakin."

....................

"Dia biar jadi urusan gue." Kaaf melirik Alyssa yang bergerak gelisah dalam tidurnya hingga selimut putih yang tadi melapisi tubuhnya tersingkap.

....................

"Kalo dia nggak setuju, gue nggak peduli!" Ujar Kaaf lagi sambil membenahi selimut Alyssa.

.....................

"Oke, bye!" Kaaf memutuskan sambungan dan meletakkan kembali ponsel miliknya keatas nakas. Ia menghampiri saklar lampu hingga lampu di dalam kamar hotel itu padam, lalu di membaringkan tubuhnya disebelah Alyssa sambil merengkuh tubuh mungil wanita itu.

"Sekali lagi, maafin aku..." Bisik Kaaf kemudian mengecup kening Alyssa dan ikut mengarungi mimpi bersama Alyssa dalam tidurnya.

- - - - - - - - - -

"Bundaa..." Teriakan Alea mengalihkan perhatian Alyssa dari masakan dihadapannya. Ia melirik sang putri dari jendela dekat dapur yang menampilkan pemandangan halaman belakang kediamannya.

Disana, Alea sedang bermain dengan sebuah boneka beruang kecil berwarna coklat. Alyssa ingat boneka itu, boneka yang diberikan sang suami ketika mereka bermain salah satu permainan di pasar malam pada daerah tempat mereka tinggal untuk merayakan umur pernikahan mereka yang baru menginjak usia 2 minggu.

"Jangan dipanasan sayang..." Tegur Alyssa kepada Alea yang kini berlari-lari dibawah sinar matahari langsung sambil memegangi boneka itu.

"Masak apa sih?" Sebuah suara milik seorang pria terdengar ditelinga Alyssa ketika dia mematikan kompor karna masakan yang telah masak.

Wanita BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang