Assalamu'alaikum, Good morning all.
Seneng deh ada yang support beberapa, Terima kasih banyak yang udah vote xixi. Kita lanjutin cerita di part 4 yaa.
Happy reading guys!ᶻ 𝗓 𐰁 .ᐟ
Suasana pagi yang cukup sejuk, Angin sepoi-sepoi masuk melalui celah jendela, Membelai lembut wajah Namira yang kini telah sibuk berkutik didapur. Pagi ini ia sedang sibuk membuat dimsum pesanan kakak sepupunya, Yaitu Maisur. Besok ia tinggal mengkukus dan memberi mentai beserta hiasan yang lain.
"Udah dapet berapa biji kak?" Sahut bunda dari meja makan.
"Udah dapet 48 bun, Kurang 2 biji aja" Semangat nya berkobar ketika mendapat notifikasi pesanan baru. Ia segera menyelesaikan dimsum pesanan Maisur yang kurang 2 biji, Lalu mencuci tangan dan membuka isi chat pesanan barunya.
Senyum merekah dibibirnya, Ia segera memberi tahu sahabat nya, Kiara. Kiara merupakan satu-satu nya orang yang membantu Namira untuk membuat dimsum jika banyak pesanan, Seperti hari ini. Hari ini adalah hari tersibuk untuknya. Biasanya pesanan dimsum paling banyak perhari nya adalah 80 foil saja, Hari ini bisa mencapai 130 foil.
"Kiara, Kerumah ya tak enteni, Sumpah aku kewalahan bikin dimsum buanyak" Keluh nya.
"Banyak pesenan to kamu?Ini tinggal bikin opo beli bahan e sek Nam?" Sahut seseorang dalam ponsel itu yang tak lain adalah Kiara.
"Uakeh 140 foil, Besok harus dikirim" Bangga nya.
"On the way sekarang juga bu bos".
ᶻ 𝗓 𐰁 .ᐟ
Sembari menunggu Kiara, Namira merebahkan tubuh nya di sofa ruang TV. Ia memainkan ponselnya, Mengupdate story IG di akun dimsumbynam. Menginfokan bahwa Ia akan close order selama 7 hari berturut-turut. Ia juga membalas satu persatu chat dari custamer nya. Hari ini Ia akan membagi tugas bersama Kiara dan Zidan. Kiara ikut dengannya untuk berbelanja lalu melanjutkan membuat pesanan Maisur. Sedangkan Zidan, Ia hari ini akan menjadi kurir dimsum.
Clink clik..
Bunyi notifikasi aplikasi line yang di terimanya, Membuat ia kegirangan. Maisur sudah me-payment pesanan baru nya, Sejumlah Rp1.200.000,00.
Namun Maisur melebihkannya sebanyak Rp300.000,00 untuk Namira.
Bel rumah berkoar-koar, Menandakan ada seseorang yang menunggu dibalik pintu. Kiara sudah sampai didepan rumah Namira, Tanpa berlama-lama Ia segera mengambil hijabnya dan segera membukakan pintu untuk Kiara."Pake sepeda mu ae yo?" Pinta nya, Namira menyodorkan uang Rp50.000 untuk uang bensin Kiara.
"Siap bu bos, Gas pol" Balas Kiara mengiyakan, Ia menyahut uang 50 ribu itu dari tangan Namira, Lalu memasukkannya kedalam saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentioned U In My Prayer (On Going)
Ficção AdolescenteDaneen Namira Afsheen, Seorang gadis yang saat ini tengah sibuk berikhtiar untuk lolos seleksi snbt di universitas dan jurusan impiannya. Namun Ia harus dijodohkan dengan teman masa kecilnya yang tak lain adalah Sepupu jauhnya sendiri. Mereka berdua...