7

78 12 0
                                    

Assalamu'alaikum guys, Kangen Namira sama Maisur ga?HAHA maaf ya up nya lama sekaliiiiiii, Lupa kalo punya wattpad hehehe.
Semoga bisa mengobati rindu kalian sama dua sejoli kakak adik sepupu ini yaa.
Happy reading😼.

ᶻ 𝗓 𐰁 .

"Bun" Panggil Namira, Ia ingin sekali mengatakan sesuatu tapi entah mengapa mulutnya tidak mau mengeluarkan suara untuk mempertanyakan hal tersebut.

"Kenapa sih gelisah dari tadi?" Bisik Kiara sambil menyenggol bahu Namira dengan pelan.

Tiga wanita ini berada di ruang meja makan, Mereka sedang melaksanakan makan malam bersama, Kecuali Zidan. Zidan meminta izin kepada bunda nya untuk menginap dirumah temannya.

"Hm" Sahut bundanya yang masih sibuk menghabiskan makanan dipiring.

"Kakak udah packing buat tinggal di ndalem selama 2 bulan, Sambil nunggu snbt. Terus kakak mau lanjutin hafalan sama umma selama disana" Jelas Namira.

Kiara yang berada di sebelah Namira hanya bisa menganga dan melototkan matanya hingga bola matanya seperti akan lepas dari matanya.

Sedangkan bunda memasang ekspresi santai, Menyelesaikan makan nya lalu meletakkan piring tersebut di wastafel. Tak lupa untuk mencuci tangan serta mengeringkan nya dengan tissue.

"Yaudah gapapa, Besok Fadhlan jemput. Bunda ikut juga, Mau nginep sehari" Jawab bunda dengan santai, Lalu meninggalkan mereka berdua menuju lantai 2, Sepertinya ingin segera beristirahat di kamarnya.

"Woi terus dimsum mu piye?Genna wae iso-iso aku ra due penghasilan bolo" Resah Kiara dengan wajah melas.

"Break dulu lah 2 bulan, Ntar aku tf deh buat jajan mu selama break bantu aku" Putus Namira sambil menepuk-nepuk pelan pundak sang teman.

"Tapi sumpah tumben ndadak banget?Secara kamu loh wes lama ndak di ndalem, Bahkan terakhir pas kamu kecil kan ya?Kok bisa tiba-tiba kepikiran?" Sosor Kiara, Sungguh sangat mencurigakan. Pasalnya setelah kedatangan kakak sepupu Namira yang kuliah di Mesir itu, Tiba-tiba Namira mulai menunjukkan sikap yang aneh. Seperti ada yang disembunyikan dari Kiara. Secara Namira kalau ada hal yang mengganjal selalu bercerita ke Kiara, Tapi akhir-akhir ini tidak.

"Ada hal urgent, Bener-bener harus aku turun tangan sendiri" Timpal Namira, Berlagak sok keren dan sok detektif.

"Yee, Yaudah pulang ah. Bilangin ya ke bunda makasih banyakkkkk. Kamu juga matur nuwun saget wong ayu, Mugi-mugi rejekimu luwih akeh. Betah yo di ndalem, Sering-sering chat aku loh" Perintah Kiara, Ia memeluk sang sahabat sejatinya, Namira.

"Njjih sami-sami, Ndak nitip oleh-oleh suami gus toh?Kan kamu obses tuh sama gus-gus gitu" Ledek Namira, Kiara reflek melepaskan pelukan mereka lalu memasang wajah marah.

"Enak aja, Dikira gus nya mau sama aku?" Gerutu Kiara.

"Udah pulang gih, Tenang aja aku bawain. Mau istirahat aku tuh, Siap-siap buat besok" Usir Namira dengan sedikit kekehan.

"Iye iye siap, Anterin" Rengek Kiara, Ia menarik tangan Namira hingga menuju depan pintu rumah, Mempersilahkan sang tuan rumah untuk membukakan pintu untuknya. Tak butuh waktu lama karena sudah sangat lelah, Namira membuka pintu tersebut dengan cara menariknya dari dalam. Lalu melangkah menuju luar rumah, Diikuti oleh Kiara.

Mentioned U In My Prayer (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang