15. CLUELESS LITTLE KID

2.2K 430 79
                                    

Lisa yang merasa rumahnya begitu sepi hari ini memutuskan untuk keluar dari kamarnya, dia tidak memakan sarapan hari ini jadi meski waktu baru menunjukkan pukul dua belas siang, perutnya sudah berbunyi dan meraung untuk diisi.

Lisa mengintip ke lantai bawah terlebih dahulu sebelum melangkahkan kakinya turun, tidak ada siapapun di lantai bawah, apa orang tuanya pergi? Jika iya, kenapa tidak ada yang memberitahunya.

"Lapar? Akhirnya anak gadis Daddy keluar juga dari kamarnya." Lisa langsung terperanjat mendengar suara berat ayahnya dari arah meja makan yang memang tidak bisa dia lihat dari tangga tadi.

"Dad, kau mengejutkanku!" Ucap Lisa sambil mengatur detak jantungnya terlebih dahulu, ayahnya hanya terkekeh saja dan meminta Lisa untuk bergabung setelahnya.

"Kau lapar bukan? Makanlah, Daddy sudah memasak untukmu." Ucap Daddy Manoban, jangan salah, pria itu cukup pandai memasak bahkan dibandingkan oleh Lisa sendiri, sedari kecil jika dia hanya ditinggal berdua oleh Lisa juga dia akan memastikan perut putri semata wayangnya terisi dengan makanan lezat.

"Kenapa Daddy yang memasak? Dimana Mommy?" Tanya Lisa setelahnya, aneh rasanya tidak menemukan ibunya di rumah, karena ini sudah siang juga rasanya sudah terlalu terlambat untuk pergi ke pasar tradisional, ditambah kenapa ayahnya tidak menemani ibunya?

Well, sebagai ibu rumah tangga, Lisa sendiri bisa mengaku jika ibunya adalah wanita yang cukup mandiri, ibunya masih sering menyetir meski usianya tidak lagi muda, dan karena ayahnya sering pergi bekerja dalam waktu yang lama, ibunya bisa mengurus segala hal dengan baik, Lisa salut dengan itu.

"Mommy hanya pergi sebentar, entahlah apa yang ingin ibumu beli diluar sana, biarkan saja, mungkin ibumu membutuhkan me time." Lisa tidak berpikir negatif atau semacamnya karena ibunya terkadang memang pergi sendirian, namun sebagai anak, ada rasa khawatir jika ibunya menyetir sendirian, apalagi ayahnya sedang berada di rumah, seharusnya ayahnya yang mengantar ibunya, bukan?

"Daddy memasak steak, makanlah dengan kentangnya atau ada nasi juga jika kau ingin memakan nasi." Lisa memilih untuk mengambil piring dan sedikit nasi, dia lebih menyukai nasi dibandingkan kentang.

"Kenapa Daddy tidak mengantar Mommy?" Tanya Lisa setelahnya begitu dia duduk di hadapan ayahnya, "Daddy sudah menawarkan diri namun ibumu menolak, tenang saja, ibumu tidak akan hilang." Ucap Daddy Manoban yang paham jika putrinya sebenarnya merasa khawatir.

"Kenapa tidak kau saja yang mengantar Mommy?" Tanya Daddy Manoban yang membalikkan pertanyaan itu kepada putrinya.

"Aku tidak tahu Mommy akan pergi dan Mommy juga tidak meminta bantuanku." Ucap Lisa setelahnya, jika ibunya meminta bantuannya juga dia pasti akan mengantar ibunya.

"Sudahlah, jangan merasa kesal dengan ibumu lagi, minta maaf saja dengannya lalu peluk dia, Mommy juga pasti akan memaafkanmu." Ucap Daddy Manoban sambil memberikan satu potong daging ke piring putrinya.

"Lalu Mommy akan memintaku untuk memutuskan hubunganku." Balasan Lisa membuat ayahnya tertawa, "benar juga, turuti saja ucapan ibumu kalau begitu." Lisa berdecak dan memilih untuk mengisi perutnya, sebenarnya suasana hatinya hari ini sudah jauh lebih baik daripada kemarin, Lisa juga tidak mengerti apa alasannya.

Setelah Rosie pulang, tentu saja Lisa hanya menghabiskan waktunya di kamar, Jennie membalas pesannya sekitar pukul sepuluh malam, begini isinya.

Jennie

Hai, Lisa!
Aku juga baru tiba di hotel dan tidur sepanjang perjalanan.
Bagus jika kau sudah tiba di rumah.
Selamat beristirahat, sampai bertemu lagi.

CHANCE WITH ME - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang