Malam ini, Lisa tengah berada di meja makan, dengan formasi keluarga yang lengkap karena ayahnya sudah kembali dari perjalanan bisnis, ketiganya tengah menikmati makan malam yang dimasak oleh ibunya.
Si kepala keluarga yang tampak paling menikmati masakan istrinya, setelah hampir satu bulan lamanya dia tidak pulang ke rumah, akhirnya dia bisa melihat wanita yang dia cintai sekaligus putrinya yang begitu dia sayangi sedari kecil.
"Lezat sekali, Mommy yang terbaik." Lisa yang sebenarnya belum terlalu berbaikan dengan ibunya hanya tersenyum tipis mendengar pujian yang dilontarkan oleh ayahnya, dia tidak pergi kemanapun seharian ini hanya khusus untuk menyambut kepulangan ayahnya.
Dan ayahnya yang rambutnya mulai memutih masih sama, begitu pulang, ayah kandungnya akan langsung memeluk ibunya dengan erat, memberikan banyak kecupan di wajah ibunya lalu beralih pada dirinya, tentu dia juga merasakan pelukan hangat ayahnya dan kecupan di dahi serta kedua pipinya.
"Habiskan semuanya kalau begitu." Lisa ikut mengangguk pada ayahnya, malam ini juga dia akan meminta ijin pada orang tuanya untuk pergi ke Jepang, sebenarnya sudah cukup terlambat meminta ijin karena dia akan pergi dua hari lagi.
"Kenapa kau begitu pendiam hari ini?" Daddy Manoban melontarkan pertanyaan pada putrinya, rasanya ada kecanggungan yang menyelimuti kali ini, seperti ada yang salah dengan istri dan putrinya.
"Ah, tidak Dad." Ucap Lisa, tentu sebenarnya ada hal yang mengganjal di dalam hatinya karena dia jadi tidak bertegur sapa dengan ibunya selama beberapa hari belakangan, sebagai seorang anak yang masih tinggal di bawah atap yang sama dengan orang tua, bagi Lisa, hal ini tidak menguntungkan.
"Jadi.. apa kalian belum memiliki rencana untuk berlibur? Ayo kita pergi berlibur, Daddy memiliki waktu sekitar delapan belas hari sebelum bekerja lagi." Daddy Manoban mencoba untuk mencairkan suasana, karena sebenarnya sedari dia duduk di meja makan, ada atmosfer mencekam yang pria itu rasakan, hanya saja Daddy Manoban mencoba untuk mengabaikannya.
"Dad, aku akan pergi ke Jepang dua hari lagi selama satu Minggu jadi aku belum bisa pergi berlibur dengan kalian, bagaimana jika aku menyusul saja nanti?" Lisa langsung mengeluarkan suaranya, membuat orang tuanya kompak menatapnya, apalagi ibunya.
"Kenapa begitu mendadak? Mommy juga tidak mengatakan apa-apa pada Daddy." Tanya Daddy Manoban yang kebingungan karena sepertinya istrinya juga tidak mengetahui tentang kepergian Lisa.
"Sebenarnya tidak mendadak, ini perencanaan dari satu Minggu yang lalu." Ucap Lisa sambil menyentuh tengkuknya, sejujurnya, dia lupa jika setiap ayahnya pulang maka dia akan menghabis waktu dengan keluarganya dan mereka pasti akan pergi berlibur.
"Kenapa tidak memberitahu Mommy? Dengan siapa kau akan pergi? Kekasihmu?" Lisa sedikit mengerutkan keningnya begitu mendengar ucapan ibunya yang ketus, Lisa yakin, ibunya pasti sudah berpikir buruk seperti dia akan pergi berlibur dengan kekasihnya, padahal kenyataannya tidak seperti itu.
"Tidak Mom, aku akan menghadiri acara pameran kacamata disana, brand milik kakak Rosie, sekaligus berlibur dengan tim yang ada disana, ini urusan bisnis." Balas Lisa, seharusnya ibunya tidak akan bisa membantahnya lagi jika sudah menyangkut pekerjaannya.
"Hanya dengan tim saja? Rosie tidak ikut?" Ayahnya menimpali dan Lisa menggeleng, "tidak karena Rosie masih sibuk." Ucap Lisa setelahnya.
"Kalau begitu kita pergi berlibur setelah kau pulang saja, agar Daddy bisa beristirahat di rumah terlebih dahulu." Lisa menyipitkan matanya begitu melihat ayahnya memberikan tatapan yang tidak bisa dia artikan pada ibunya, hey, dia tidak ingin memiliki adik lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANCE WITH ME - JENLISA [G×G]
Fiksi PenggemarItali akan menjadi negara Jennie melakukan debutnya sebagai model untuk yang pertama kali, dia tidak pernah berpikir akan melakukan fashion show untuk sebuah brand ternama yang dimiliki oleh sahabatnya. Baginya, ini adalah tantangan baru untuknya, I...