Lisa duduk di sebuah sofa sambil memainkan ponselnya sembari menunggu Jennie yang tengah bersiap-siap sekaligus diberikan arahan untuk acara sore hari ini, dimana Jennie akan mewawancarai seorang penyanyi internasional.
Lisa sendiri seharusnya menemani Jennie di ruang rias namun karena begitu sampai tadi dia bertemu dengan kenalan lamanya yang ternyata sudah menjadi staff di tempat ini, keduanya jadi berbincang dan Lisa memutuskan untuk menunggu diluar saja agar tidak mengganggu Jennie.
Gadis jangkung itu mengakui jika perannya disini tidak terlalu penting, namun Jennie tampak bahagia karena kehadirannya, mungkin satu-satunya orang yang sudah merasa bosan dengan Lisa adalah Jisoo, namun Lisa harap, baik Jennie maupun tim nya tidak akan merasa terganggu dengan dirinya yang semakin masuk ke dalam kehidupan Jennie sekarang, dia ingin terus menemani Jennie selagi dia memiliki kesempatan.
Lisa tidak tahu bagaimana penampilan Jennie untuk acara hari ini, namun seharusnya Jennie hanya akan menggunakan pakaian kasual, dan karena yang akan Jennie wawancarai adalah seorang wanita, seharusnya Lisa tidak perlu merasa khawatir, bukan?
Lisa menoleh kala pintu ruang rias terbuka, dia segera menyimpan ponselnya begitu melihat Jisoo dan beberapa staff lain keluar, diikuti dengan Jennie yang memiliki ponsel di tangannya.
"Jennie, jangan terus memainkan ponselmu." Jisoo menegur dan Jennie segera memberikan ponselnya pada Alison, dia kemudian mencari keberadaan Lisa, namun ternyata gadis tinggi itu sudah berada di sampingnya.
"Lisa.." panggil Jennie dan Lisa langsung mendekat, bahkan satu tangannya merangkul pinggang ramping Jennie sekarang.
"Lihat dirimu." Lisa menarik kepalanya dan memperhatikan Jennie dari atas sampai kebawah, dari gaya rambut, riasan wajah, pakaian dan sepatu yang Jennie gunakan, bagi Lisa, semuanya sempurna.
"Apa yang salah? Apa ada yang kurang?" Tanya Jennie lagi dan Lisa menggeleng, "sempurna, cantik sekali." Pujian Lisa membuat Jennie mengeluarkan kekehan nya, dia bahkan tanpa sadar sampai menyandarkan kepalanya pada tubuh Lisa.
"Hey, ini tempat umum." Jisoo memberikan teguran karena semakin lama keduanya terlihat semakin intim, dan sebagai seseorang yang sudah mengenal Jennie bahkan sedari adik sepupunya itu masih berada di dalam perut Eomma Kim, Jisoo sebenarnya paham jika adiknya juga memiliki ketertarikan yang sama dengan Lisa.
Jisoo sebenarnya tidak melarang karena dia melihat Lisa juga tampak bisa menjaga Jennie dengan baik, dari pengakuan Jennie, keduanya memang belum memiliki hubungan khusus namun kedekatan keduanya sudah mengartikan semuanya, apalagi kini Lisa tanpa diundang selalu hadir di sekitar mereka.
Hanya saja Jisoo tetap harus berhati-hati dan mengawasi mereka, dia tidak mau adik sepupunya disakiti oleh orang lain, entah siapapun itu bahkan Lisa sekalipun, namun selagi Jennie masih bisa tertawa lepas disekitar Lisa, maka baiklah, Jisoo akan membiarkan keduanya, hanya saja dia harus memberikan banyak peringatan karena keduanya selalu lupa tempat jika sedang bersama.
Adik sepupunya itu juga jadi begitu bersemangat setiap pergi bekerja jika Lisa mau menemani mereka, Jisoo tidak perlu susah payah membujuk atau membangunkan Jennie di pagi hari, sepertinya bagi Jennie sekarang, bekerja menjadi kesempatannya untuk bertemu dengan Lisa.
"Maaf Unnie.. apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Jennie setelahnya, namun dia tetap membiarkan Lisa merangkul pinggangnya.
"Kita hanya akan tinggal menunggu Billie, seharusnya dia akan tiba sebentar lagi." Jennie manggut-manggut, dia juga jadi ikut bersemangat karena biasanya dia akan bertemu dengan penyanyi atau aktris internasional ketika pergi ke Amerika atau negara-negara barat lainnya, namun kali ini dia akan bertemu dengan penyanyi internasional di negara kelahirannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANCE WITH ME - JENLISA [G×G]
FanficItali akan menjadi negara Jennie melakukan debutnya sebagai model untuk yang pertama kali, dia tidak pernah berpikir akan melakukan fashion show untuk sebuah brand ternama yang dimiliki oleh sahabatnya. Baginya, ini adalah tantangan baru untuknya, I...