"Masuklah terlebih dahulu, Miyeon menelfon, aku akan menyusul." Rosie mengangguk dan membiarkan Lisa ruang untuk berbicara dengan Miyeon, mereka tiba di lokasi pemotretan Jennie dengan brand kacamata milik kakak Rosie.
Jennie sendiri tidak mengetahui jika Rosie dan Lisa akan datang untuk melihat sekaligus mengawasi proses pemotretan hari ini, bisa dikatakan kedatangan keduanya akan menjadi kejutan bagi Jennie.
Lisa, yang paling bersemangat sepanjang perjalanan, Rosie sudah mengatakan pemotretan akan dimulai pukul sebelas dan perkiraan selesainya adalah pukul tiga sore, namun Lisa sudah berada di rumah Rosie dari pukul setengah sepuluh pagi.
Sudah bukan pemandangan asing sebenarnya jika Lisa berada di rumah keluarga Park, begitu pula sebaliknya, orang tua mereka juga saling mengenal satu sama lain dengan baik, hanya saja, Rosie tidak menyangka Lisa menjemputnya sangat awal bahkan Lisa menikmati banyak hidangan yang disajikan oleh ibu kandungnya sekaligus berbincang dengan kakak kandungnya, Alice.
Sepanjang perjalanan, Lisa memutar lagu Jennie yang jumlahnya bahkan tidak sampai sepuluh lagu, berulang kali sampai Rosie mengatakan jika Lisa sudah terkena demam Jennie karena dalam waktu singkat, Lisa sudah menghafal semua lagu gadis bermarga Kim itu.
"Haish." Lisa menggerutu sebal karena dia terpaksa jadi terlambat masuk sekarang, namun bagaimanapun juga, yang menghubunginya adalah pujaan hatinya, Lisa tidak boleh merasa kesal, Miyeon adalah prioritasnya, bukankah begitu?
"Hey baby.. kau sudah bangun? Good morning." Sapa Lisa dengan lembut, "Lisa, apa maksud pesan yang kau kirimkan?" Lisa mengerutkan keningnya, apa yang salah dengan pesannya? Dia hanya mengucapkan selamat pagi pada kekasihnya lalu melaporkan kegiatannya hari ini.
"Kau melupakan sesuatu yang penting, Lisa! Hari ini kau sudah memiliki janji untuk membawaku berbelanja, kenapa malah bekerja dengan Rosie?" Lisa yang mendengar ucapan kekasihnya langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya, dia melihat tanggal disana kemudian meringis.
"Baby.. maafkan aku, aku benar-benar lupa jika seharusnya hari ini kita pergi berkencan, aku.." Lisa jadi terbata-bata sekarang, hari Sabtu seharusnya dia habiskan dengan kekasihnya, seharian penuh.
"Apa aku sudah tidak penting di hidupmu sampai kau melupakan aku?" Tanya Miyeon lagi, Lisa kemudian membasahi bibirnya.
"Begini saja, aku akan langsung ke rumahmu nanti begitu selesai melakukan pekerjaanku, mungkin sekitar jam tiga, bagaimana? Namun aku harus memulangkan Rosie terlebih dahulu karena kami berangkat bersama." Tanya Lisa lagi, dia menyentuh tengkuknya, pikirannya jadi bercabang sekarang.
"Kenapa Rosie berangkat bersamamu, sudah aku katakan jangan terlalu sering mengantar jemput teman-temanmu seolah mereka tidak memiliki kendaraan, kau jadi membutuhkan waktu lama ke rumahku nantinya." Lisa menghela nafasnya, dia tahu kesalahan ada di dirinya jadi bagaimana lagi? Biarkan Miyeon memarahinya sekarang.
"Baby, tenanglah. Kita pasti akan berkencan dan menghabiskan waktu hari ini, hanya saja, aku harus bekerja terlebih dahulu, aku memiliki rapat dengan beberapa orang penting sekarang." Ucap Lisa, dia jadi berbohong sekarang agar bisa menutup telfon dengan cepat.
"Apa kau harus mengikuti rapatnya? Biarkan saja Rosie rapat sendiri, baby. Nanti dia bisa pulang dengan taksi, aku lebih membutuhkanmu, apa aku sudah tidak menjadi prioritasmu lagi sekarang? Kau membuatku sedih." Lisa membasahi bibirnya, tidak mungkin dia membiarkan Rosie pulang dengan taksi, sahabatnya akan marah dengannya.
"Baby, jika aku tidak bekerja, bagaimana aku bisa mendapatkan uang dan memenuhi keinginanmu? Coba pikirkan hal ini." Ucap Lisa, "jadi aku ingin meminta pengertian darimu, aku juga tidak akan lama, dan setelah urusanku disini selesai, aku akan langsung pergi kesana." Lanjut Lisa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANCE WITH ME - JENLISA [G×G]
FanficItali akan menjadi negara Jennie melakukan debutnya sebagai model untuk yang pertama kali, dia tidak pernah berpikir akan melakukan fashion show untuk sebuah brand ternama yang dimiliki oleh sahabatnya. Baginya, ini adalah tantangan baru untuknya, I...