suara deru mesin motor saling bersahutan, serta teriakan dari para penonton yang memadati lokasi tersebut menjadi pengiring sengitnya pertarungan di arena balap malam itu.
satu putaran terakhir. terlihat sebuah motor besar yang di dominasi oleh warna biru memimpin pertandingan, meninggalkan pembalap lain yang berada cukup jauh di belakangnya.
jarak antara garis finish dan motor besar itu semakin menipis. maka sang pengemudi berdiri pada motor yang di kendarai nya, mengekspresikan kemenangan yang sebentar lagi akan di raihnya.
namun momen tak terduga justru terjadi, tiba-tiba sebuah motor besar lainnya melewati garis finis mendahului motor berwarna biru itu. para penonton berteriak heboh dengan momen yang berlangsung sangat cepat itu, bahkan beberapa dari mereka tak berhasil menangkap apa yang sebenarnya terjadi di sana.
beberapa bendera di kibarkan tanda bahwa seseorang telah berhasil melewati garis finis, sang pembawa acara pun ikut berteriak heboh dengan mikrofon di genggamannya.
motor besar berwarna silver dengan perpaduan warna hitam itu terlihat mengangkat ban depannya, setelah berhasil menyalip motor biru yang sebentar lagi akan melewati garis finish.
setelah puas mengekspresikan kemenangan nya, pengemudi motor silver itu turun dari kendaraannya. lalu berlari kearah beberapa penonton di sana, sembari melepaskan helm yang di pakainya.
tak berbeda jauh dari motor miliknya, rupanya pengemudi motor silver itu memiliki warna rambut yang senada dengan kendaraannya.
beberapa penonton yang berdiri tak jauh dari pagar pembatas itu, yang tak lain merupakan teman-teman sang juara memeluk pemuda bersurai silver itu, sembari bersorak kegirangan.
“that‘s my bro!” pekik salah satu di antara mereka, dengan teriakan heboh sebagai pengiring nya.
“jay, kau sungguh luar biasa! aku tidak menyangka kau akan menang tadi.” park jongseong atau lebih akrab di sapa jay, pemuda berlesung pipi dengan surai silver nya yang bergaya under cut itu tertawa. puas dengan pencapaiannya.
“sudah ku katakan, tidak ada yang bisa melampaui ku dalam hal ini. semuanya terlalu mudah, i’m too perfect for this.” teman-teman jay pun kembali bersorak heboh mendengar kalimat tersebut.
nampaknya jay dan teman-teman nya terlalu senang dengan kemenangan pihak mereka kali ini, padahal sudah menjadi hal biasa jika jay selalu memenangkan hampir setiap pertandingan balapan yang di ikuti nya.
meski belum bisa di katakan sebagai seorang profesional, namun pemuda berlesung pipi itu memiliki potensi yang cukup baik dalam hal memacu kendaraan bermotor di arena balapan.
hal itulah yang membuat jay tak jarang menerima beberapa penantang, yang terkadang penasaran dengan kemampuan yang di miliki nya.
“hei, kalian melupakan kami di sini!” terdengar suara halus mengalun merdu, memanggil beberapa pemuda yang sibuk mengerumuni jay di sisi pagar pembatas.
perempuan cantik dengan surai hitam panjang, di hiasi oleh poni yang di potong lurus menutupi hampir keseluruhan alisnya itu nampak kesal karena merasa terabaikan.
di sampingnya berdiri perempuan mungil yang tak kalah cantik, dengan surai sebahu yang terlihat begitu cocok untuk wajah manisnya.