chapter 03﹕come back home

226 31 0
                                    

seperti yang sunghoon katakan, orang tua mereka benar-benar pulang malam ini. lihatlah sebuah mobil mewah yang kini terparkir apik di luasnya halaman milik kediaman park.

sunghoon serta beberapa pekerja di rumah nya, menyambut hangat kedatangan tuan dan nyonya park yang baru saja turun dari mobil hitam mewah itu.

sangat di sayangkan, jay belum juga kembali. padahal sunghoon tau kakaknya itu hanya memiliki satu pertemuan di kelas pada waktu siang, dan sisanya ia tidak memilik kegiatan lainnya. yah, itupun jika ia tidak berkumpul bersama teman-temannya.

nampaknya pemuda itu benar-benar tidak tertarik berkumpul bersama kedua orang tuanya.

“selamat datang kembali ayah, ibu. aku merindukan kalian.” sapa sunghoon ramah, di sertai senyuman tipis.

tak lupa pemuda jangkung itu menyambut keduanya dalam pelukan hangat.

“kami juga merindukan mu, sayang. kau terlihat semakin tampan saja, hoonie.” ujar nyonya park tersenyum hangat, sembari menyentuh pipi tirus sunghoon.

sementara sang ayah nampak mengedarkan pandangannya, seakan mencari sesuatu yang sangat ingin di lihatnya.

“di mana anak nakal itu? dia pasti tidak ada di rumah,” sunghoon yang mendengar kalimat sang ayah pun menoleh, kemudian tersenyum kikuk.

“apa yang ayah maksud adalah jongseong? nampaknya dia masih memiliki urusan di kampus, mungkin dia akan pulang terlambat.”

“apa kau yakin dia berada di kampus?” balas sang ayah yang justru memberikan tatapan ragu atas jawaban putra bungsunya itu.

“sepertinya begitu. nah, bagaimana kalo kita beristirahat dulu. bibi choi sudah menyiapkan banyak makanan untuk kita, ayo ayah ibu.” ajak sunghoon, mempersilahkan kedua orang tuannya menuju meja makan.

selagi beberapa pelayan di sana menyiapkan beberapa menu untuk makan malam, maka ketiga nya mengisi kekosongan dengan sedikit obrolan ringan.

mereka pun memulai acara makan malam dengan khidmat, penuh keheningan. tidak ada yang berbicara saat makan.

hanya terdengar suara dentingan sendok kadang sumpit yang tak sengaja menyentuh piring.

di tengah menikmati hidangan makan malamnya, pikiran sunghoon justru di buat melayang-layang. dirinya memikirkan jay yang belum juga kembali.

apa kakak nya itu tidak akan pulang malam ini? pikir nya bimbang.

sunghoon menghela nafas panjang, saat kakaknya itu tak juga tiba bahkan saat acara makan malam telah selesai.

“hoonie, ada apa? kau terlihat bimbang nak.” tanya ibu sunghoon yang menyadari raut wajah putra nya itu.

“ah, ibu. aku hanya sedikit memikirkan jongseong, dia nampaknya begitu sibuk dengan kegiatan belajar di kelas. sehingga tidak dapat kembali tepat waktu,”

“bukankah anak itu tidak mengambil kelas malam? jadi untuk apa dia masih di sana malam-malam begini.” tanya sang ayah, sedikit kebingungan. setahunya, putra sulungnya itu memang tidak mengambil kelas malam.

“biarkan jongseong, kau tidak perlu memikirkan nya. nah, bagaimana dengan pekerjaan mu?”

sunghoon tersenyum tipis mendengar pertanyaan sang ibu. lalu kemudian sunghoon menceritakan bagaimana keadaan perusahaan park selama berada di tangan nya.

dan tentu saja kedua orang tuanya sangat antusias mendengarkan pemaparan kemajuan perusahaan milik mereka, yang kini berada di tangan putra bungsu mereka.

di tengah perbincangan itu, terdengar suara gaduh dari arah ruang tamu.

“tuan jongseong, berhati-hatilah. biarkan kami yang membereskan nya.” salah satu pelayan di sana nampak mencoba membereskan pecahan gelas kaca yang tak sengaja di senggol oleh jay, yang baru saja tiba.

melting heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang