“apa yang mereka lakukan?” jay bergumam, begitu dapat melihat dengan jelas kedua motor besar itu telah kembali berdiri kokoh di garis start.
manik elangnya terus menatap penasaran ke arena balap, sesekali ia meringis begitu sunoo menyapu lukanya dengan antibiotik.
“setau ku, pria itu mengajak jaemin untuk bertanding kembali.” ni-ki yang baru saja tiba dengan beberapa plester di tangannya, guna di pakai untuk menutupi luka sang teman.
sementara itu jay mengernyit heran, tanpa melepas pandangan dari dua motor besar yang tengah beradu kecepatan di arena balap.
ia merasa sedikit aneh, dengan sosok asing yang tengah mengendarai motor besar dengan kecepatan tinggi itu.
“kau yakin bahwa dia adalah seorang pria?” jay berujar setengah bergumam, tidak yakin dengan kalimat nya sendiri.
“tentu saja! mana ada wanita yang berani melakukan hal-hal mengerikan, termasuk berani mencekik leher jaemin!” jake tiba-tiba datang, sembari berteriak dengan nada menggebu-gebu.
nampak pemuda manis itu sangat yakin dengan penuturan nya sendiri, membuatnya sangat percaya diri.
lagi pula jika di pikir-pikir lagi, benar apa yang di katakan jake. mana ada perempuan yang berani melakukan hal mengerikan seperti yang orang itu lakukan.
jika pun ada, perempuan itu pasti bukan perempuan biasa.
“huh, aku tidak bisa membayangkan betapa mengerikan wajahnya. jika dia benar-benar seorang wanita! pasti dia akan terlihat seperti nenek lampir!” sibuk jake lagi, memeluk tubuhnya sendiri. membayangkan betapa mengerikannya penampilan sosok itu. jika dia benar-benar seorang perempuan.
menanggapi tingkah acak jake, ni-ki dan jay hanya dapat menggelengkan kepala mereka. merasa bingung dengan pemikiran sang teman.
“tapi ku pikir .. bukankah caranya mengendarai motor terlihat sedikit berbeda?” sunoo ikut bergumam, begitu manik rubah nya ikut menyaksikan balapan yang berlangsung di hadapannya.
setelah nya tidak ada di antara mereka yang kembali mengeluarkan suara, membiarkan keheningan malam mencekik di sekitar mereka.
ke-empat pemuda itu diam, menyaksikan pertandingan sengit di arena balap.
mereka benar-benar tidak menyangka, bahwa sosok asing itu mampu menandingi laju kecepatan kendaraan jaemin. bahkan kini, motor besarnya telah berhasil melampaui jauh kendaraan sang lawan.
keadaan tersebut terus bertahan, hingga motor besar yang di kendarai sosok asing itu berhasil melewati garis finish.
mengalahkan telak, jaemin yang tertinggal jauh di belakangnya.
sorakan para penonton memenuhi arena balap, begitu pertandingan telah berakhir dengan waktu yang benar-benar singkat.
sebagai besar di antara mereka tidak dapat menyangka bahwa jaemin akan di kalahkan oleh sosok misterius itu. karena bagaimana pun, kemampuan jaemin dalam memacu kendaraan tidak bisa di anggap main-main.
bahkan pemuda itu sempat mengalahkan jay, si penguasa arena balap pada pertandingan beberapa bulan yang lalu.
dan ya, orang asing itu pasti benar-benar sangat berbakat dalam hal seperti ini. hingga membuat jaemin nampak kewalahan, selama pertandingan di antara mereka berlangsung.
“hei, park jongseong. senang rasanya bertemu dengan mu secara langsung,” sosok asing itu entah sejak kapan telah berjalan kearah di mana jay dan teman-temannya tengah beristirahat.
bahkan orang tak di kenal itu, telah mengambil posisi berjongkok di hadapan jay, yang masih terduduk di atas tandu nya.
“masih tidak percaya bahwa aku baru saja memenangkan pertandingan?”