17

10 2 0
                                    

Happy reading
⊱ ━━━━.⋅ εïз ⋅.━━━━ ⊰

Dirumah sakit, naura terduduk diam didepan ruang operasi galaksi yang sedang di tangani oleh dokter

Naura tidak sendiri, ia bersama bagas. Raden dan varel sibuk mencari barang bukti dan segera melaporkan kejadian ini pada polisi, dengan kesaksian naura yang sekaligus menjadi korban

Luka-luka di tubuh naura sudah di obati, tetapi naura tak henti-henti nya menangis. naura takut hal yang tidak di inginkan terjadi pada galaksi

Naura masih mencintai galaksi, dan sampai kapanpun akan terus mencintai galaksi

"Lo jangan nangis terus dong, gue bingung harus gimana" ucap bagas

Tak lama setelah itu, raden dan varel berlari kearah mereka

"Gimana?" Tanya bagas

"Satu pelaku penembakan udah kena, tinggal tiga orang lagi sesuai sama yang di omongin naura tadi, ayah tiri sama dua anak buahnya masih di cari sama polisi" jawab raden

"Gue tadi kalo gak salah liat dua orang yang pake baju sama kaya pelaku penembakan, pas mereka ngeliat kita berempat dateng, mereka lari gak tau kemana. Gue belum ngerti sama situasi nya jadi gue diem aja" ucap varel

"Kayanya mereka kabur gak sih? Karena ngeliat kita yang dateng buat nolongin naura" ucap bagas dan dijawab anggukan oleh raden dan varel

Raden duduk disebelah naura "udah nau jangan nangis, galaksi itu kuat"

"Selama di culik, lo di apain aja nau?" Tanya varel yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Raden

"Bukan waktu yang tepat buat bahas itu" ucap raden. Sebenarnya raden hanya ingin naura tidak mengingat kejadian yang tidak mengenakkan itu

Raden sudah mendengar ucapan naura saat di gudang. Naura kotor, naura sudah di lecehkan oleh ayah tirinya sendiri, dan raden sangat mengerti jika itu akan menjadi trauma yang mendalam untuk naura

Maka dari itu. Menurut raden, jangan membahas hal itu pada naura

Setelah itu, raden mengantarkan naura pulang. Sebenarnya naura tidak mau, tetapi raden memaksa dengan alasan naura harus beristirahat dahulu dan akan di beri kabar tentang kondisi galaksi

Setelah perdebatan yang panjang akhirnya naura menurut. Dengan berat hati naura melangkah keluar dari rumah sakit, dapat Raden lihat betapa khawatir nya naura

Sama seperti galaksi saat mengetahui naura yang hilang

Flashback

"Den! Naura ilang, gue udah nyari muter-muter kota tapi gak ada"

"Kok bisa anjing!?" Ucap bagas yang terkejut

"Tenang dulu, terakhir Lo liat naura dimana?" Tanya raden berusaha menenangkan galaksi

"Terakhir naura sama gue di cafe, terus naura udah gue anter pulang. Tadi pagi gue jemput naura dirumahnya tapi kata Tante monica, dia gak liat naura dari semalam"  jelas galaksi dengan suara yang sedikit bergetar

Raden melihat kekhawatiran yang mendalam dari mata galaksi

"Tenang dulu gal, semua gak akan selesai kalo lo panik" ucap raden, walaupun sebenarnya ia juga merasa khawatir

"Lo mikir den! Cwe gue ilang, gimana gue gak panik" ucap galaksi

"Santai anjing! Lo kalo mau minta tolong yang sopan!" Ucap varel yang masih merasa sedikit kesal dengan galaksi

"Bukan waktunya berantem!" Bentak raden

"Apa jangan-jangan naura di culik?" Ucap bagas

Semua tampak berfikir keras

Galaksi mengacak rambutnya, ia terlihat frustasi

"Ini udah malem, gimana den?" Tanya bagas

"Kita bantu galaksi cari naura malem ini" ucap raden

"Sampe ketemu" lanjut galaksi

"Ngelunjak anjing" umpat varel yang mengikuti teman-temannya

Mereka langsung mencari naura hingga ke ujung kota. Namun hasilnya tetap sama

Mereka juga sudah berpencar, namun tetap saja tidak melihat tanda-tanda adanya naura

Hingga pagi datang dan mereka melewati sebuah bangunan yang mirip seperti gudang tua

Entah kenapa rasanya galaksi sangat curiga dengan tempat itu. Dan pada saat mereka berhenti disana, hendak mendobrak pintu gudang itu, mereka mendengar suara minta tolong

Dan galaksi sangat mengenal suara itu adalah suara naura, galaksi dan raden langsung mendobrak pintu gudang itu dan mendapatkan naura yang terlihat sangat menyedihkan
            

Sesampainya dirumah, naura langsung masuk kedalam kamarnya. Membersihkan diri dan beristirahat dengan terus berdoa semoga ia dan galaksi masih bisa terus bersama

Naura duduk di atas kasurnya, tadi saat naura masuk kedalam rumah terlihat monica yang tidak peduli dengan kedatangannya

Sedangkan bimo? Naura tidak melihatnya, mungkin sekarang bimo sedang bersembunyi karena polisi telah mencari nya dan kedua anak buahnya

Naura menangis lagi saat mengingat kejadian tidak mengenakkan yang menimpa nya

Belum sembuh rasa sakit akibat pelecehan dan kekerasan yang terjadi pada naura, ia harus merasakan ketakutan akan kehilangan orang yang ia sayang

"Aku gak mau ngerasain kehilangan lagi.." gumam naura sambil menangis

Kenapa hidupnya harus se kacau ini? Naura hanya ingin merasakan bahagia. Bersama monica, ayah kandungnya, dan galaksi. Itu saja

Apakah naura tidak berhak merasakan kebahagiaan itu?

Naura menyesal karena kemarin telah bersikap cuek pada galaksi. Naura benar-benar menyesal

"Aku bakal ngerasain kebahagiaan itu lagi kan sama galaksi? Iya kan.."

Naura masih terus menangis, air matanya terus mengalir enggan untuk berhenti

Beberapa saat kemudian, naura tertidur hingga ponselnya berdering keras dan membangunkan naura dari tidurnya

Naura langsung mengangkat panggilan dari Raden

"Hallo den? Kenapa?" Tanya naura dengan suara khas bangun tidur nya

Naura mendengar jelas isak tangis dari seorang wanita dan terdengar nafas raden yang tidak beraturan, perasaan naura mulai tidak enak

"Jawab den! Ada apa?!" Tanya naura lagi dengan suara panik

"Galaksi..."

GALAKSI DANUARTHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang