12

10 3 0
                                    

HAPPY READING
⊱ ━━━━.⋅ εïз ⋅.━━━━ ⊰

Malam ini, naura duduk di depan jendela kamarnya memperhatikan air hujan yang turun membasahi bumi

Akhir-akhir ini sering sekali turun hujan, sama dengan air mata naura yang akhir-akhir ini sering sekali menetes

Dari jendela kamarnya, naura dapat melihat sebuah mobil berwarna hitam yang masuk kedalam pekarangan rumah nya

Itu pasti mobil ayah tirinya

Tetapi tak lama kemudian mobil itu kembali keluar dari pekarangan rumahnya dan terlihat begitu cepat melaju

Naura yang penasaran akhirnya keluar dari kamarnya dan melihat monica tengah menangis di ruang tamu dengan pecahan gelas yang berserakan

"Bunda kenapa?!" Teriak naura panik

Naura hendak menolong monica namun dengan kasar monica menpesi tangannya

Naura sedikit menjauh dari monica, naura khawatir bunda nya kenapa-napa tetapi bundanya selalu menolak saat naura ingin menolong

"Alin di bawa kerumah sakit.." ucap monica lirih dengan air mata yang terus keluar dari matanya

Naura sedikit terkejut, walaupun hubungan nya dengan alin tidak baik tetapi naura tetap menganggap alin sebagai adik nya

"Semakin parah ya penyakit nya?"

"Ini semua pasti gara-gara kamu kan!!" Teriak monica yang membuat naura terkejut

"Kenapa aku lagi?! Aku gak tau apa apa bunda" naura membela dirinya

Jika dulu ia pasrah saat di salahkan, kali ini naura tidak mau terus seperti ini. Naura juga ingin di perlakukan adil

"Setiap terjadi apa-apa sama alin, penyebab nya adalah kamu naura!!" Monica menunjuk wajah naura dengan emosi yang meluap-luap

Naura menatap kecewa monica, lalu sedikit tertawa "ternyata aku beneran gak di anggep anak ya sama bunda..aku cuma anak ayah"

"DIAM!! KAMU YANG SUDAH MEMBUAT SEMUANYA JADI SEPERTI INI!!"

"Kamu yang sudah membunuh suami saya..." Monica kembali menangis

Tangisannya begitu terdengar sangat menyakitkan. Naura lupa jika ibunya pernah mengalami gangguan mental pada saat ayah nya meninggal

"Seharusnya kamu yang mati!!" Monica melempar naura dengan benda yang ada di atas meja

Naura tidak sempat menghindar, alhasil kepalanya mengeluarkan sedikit darah saat terkena benda itu

"Sshh" naura meringis saat merasakan perih di pelipisnya

"Pergi kamu dari hadapan saya!!" Teriak monica

Naura menghela nafasnya dan pergi dari sana. Naura kembali masuk kedalam kamarnya dan menangis disana

"Semoga alin gak kenapa-napa" gumam nya

*****

Hari ini seperti biasa naura berangkat ke sekolah nya dengan menaik angkutan umum. Hari ini alin tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah

GALAKSI DANUARTHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang