Seorang perempuan dengan rambut pendeknya sebahu, tengah berdiri di pinggir jembatan yang memberikan pemandangan sungai yang begitu deras alirannya
Dia naura, setelah satu tahun sejak kepergian galaksi, hidup naura benar-benar tidak berwarna
Naura jarang tersenyum, tertawa, bahkan dia memotong pendek rambutnya serta banyak sayatan di tangannya
Tidak ada lagi yang mengganggu naura, tapi hidupnya sepi, dan naura sudah tidak suci lagi
Naura trauma dengan laki-laki, bahkan yang bisa bicara dan memeluk naura saat ini hanya Raden, itupun karena raden adalah orang yang di percaya oleh galaksi
"Nau, jangan bengong" ucap Raden membuyarkan lamunan naura
Naura tak menanggapi, hanya lirikan sekilas lalu menatap lurus kedepan lagi
Sudah hampir satu tahun sejak kepergian galaksi, tetapi sampai sekarang naura masih seperti ini
Naura seperti raga yang hidup tapi jiwa nya mati
"Kalo gue lompat dari sini, gue bakal mati gak den?" Ucap naura dengan tatapan kosongnya
Raden tertawa membuat naura langsung menoleh kearahnya
"Konyol" jawab raden
"Galaksi gak akan suka kalo lo mati dengan cara yang gak keren, lo gak malu?" Tanya raden
Naura menunduk, diam beberapa saat sebelum kembali membuka suara
"Ini arahnya kemana lagi den?"
Raden diam dengan memperhatikan wajah naura yang tampak seperti seseorang yang telah kehilangan arah
"Mau kerumah mama karen gak? Dia udah nungguin ini Kaya nya" ucap raden
Naura mengangguk. Mereka berdua menaiki motor raden
Sesampainya dirumah karen, mereka berdua langsung disambut hangat oleh karen
"Ya ampun kalian tuh lama banget tau gak sih!? Mama kangen sama naura" ucap karen memeluk tubuh naura
"Maaf ya ma" ucap naura tersenyum tipis
"Ayo masuk, ada yang mau mama kasih ke kamu" ucap karen menarik tangan naura
Raden mengikuti nya dari belakang, raden duduk di sofa ruang tamu sedangkan karen dan naura naik ke lantai dua untuk ke kamar galaksi
"Sini sayang" karen menepuk kasur di sebelahnya
Naura mengangguk lalu duduk di sebelah karen
"Galaksi punya pesan untuk kamu" ucap karen memecahkan keheningan
Naura hanya diam mendengarkan apa yang akan di ucapkan karen. Sebenarnya naura takut, takut membuka luka lama
"Kenapa mama baru kasih tau sekarang? Karena galaksi nyuruh mama untuk ngasih tau kamu kalo kamu udah berdamai sama keadaan"
Naura masih diam, mulutnya terasa terkunci untuk sekedar bersuara saja rasanya sangat sulit
Karen beranjak dan berjalan ke meja belajar galaksi. Membuka lacinya dan mengambil sebuah kotak yang berisikan sebuah surat dan foto-foto naura yang ia susun rapi di sebuah album
"Galaksi nyuruh mama untuk ngasih ini ke kamu, sebelum dia benar-benar menutup matanya" karen menyodorkan kotak tersebut
Dengan tangan yang bergetar naura melihat isi kotak tersebut, terdapat foto-foto dirinya bersama galaksi lalu terdapat sebuah album foto
Naura membuka album foto tersebut, dapat ia lihat disana hanya ada foto dirinya dengan tulisan tangan milik galaksi yang menuliskan kata-kata manis disana
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI DANUARTHA
Fiksi RemajaHanya cerita sederhana tentang galaksi dan naura yang sama-sama bertahan demi akhir yang indah dan bahagia