typo.
××××××××××××××××
lowly creatures
×××××××××××××××××Jevan mendekati Damian lalu menarik tangan kirinya dan menyayatnya menggunakan silet yang disembunyikannya.
Damian terkejut dan meringgis saat darah merembes dari tangan kirinya "apa yang kau lakukan?"
Jevan tidak mengubris pertanyaan Damian dirinya terus melihat luka Damian dengan menghitungnya selama 10 detik namun luka Damian masih tidak sembuh.
Jevan menatap Damian "K-Kau manusia?" Paniknya lalu segera menekan darah yang keluar.
Damian menatap Jevan yang kini sedang memperban lukanya! "kau menganggap aku apa?" tanya Damian yang dibalas senyuman bersalah oleh Jevan.
"apa kau seorang manusia serigala seperti daddy? karena tidak mungkin jika Dad menjadikan dirimu pengawal untukku jika kau seorang vampir" Ucap Jevan yang membuat Damian terkejut.
Jevan menatap keterkejutakn Damian lalu menghembuskan nafasnya "Apa kau kira aku tak menyadari ke anehan semuanya? dimulai dari Dad yang selalu cepat sembuh jika dirinya terluka! aku mengira bahwa Dad adalah Vampir namun dirinya tidak pernah meminum darah! Aku sudah mengetahuinya namun aku berpura - pura tidak mengetahuinya karena aku hanya manusia biasa yang seharusnya tidak tahu mereka"
Damian menatap Jevan! Dia bisa merasakan perasaan Jevan yang dikelilingi oleh makhluk -mahkluk seperti itu namun dirinya lebih terkejut ternyata Jevan sudah mengetahui semuanya! Lalu untuk apa kedua orang tuanya menyembunyikan identitas mereka jika sang anak sangat peka terhadap lingkungan.
"Kau bukan manusia biasa" Ucapan Damian membuat Jevan terkejut
"Apakah aku pemilik Darah suci? Aku sudah menduganya karena Noel dan Juan selalu menempel padaku! Apa mereka mengincar darahku? Apakah kau juga sebenarnya mengincar darahku?" Tebak Jevan dengan menggebu - gebu.
Damian tengah menahan tawanya disetiap kata yang dilontarkan oleh Jevan! Dirinya lalu menyentil kening Jevan yang membuat sang empu terdiam.
"Kau bukan pemilik darah suci!"
Jevan terkejut ketika Juan teman sebangkunya menepuk bahunya! Ah dirinya terus memikirkan perkataan Damian kemarin! sehingga dirinya tidak bisa fokus belajar
Jevan mengernyitkan alisnya ketika melihat Dua orang murid asing yang berada di depan kelas! 'Apakah mereka manusia biasa?' Gumam Jevan
Keduanya pun disuruh duduk! Bahkan Jevan tak mendengar perkenalan mereka!
"Siapa mereka?" bisik Jevan pada Juan.
"William dan Jayyan" jawab Juan tak kalah berbisik.
"Apa kau tahu makhluk apa mereka?" Bisik Jevan yang membuat Juan terdiam menatapnya"Maksudku apakah mereka benar - benar manusia! Mereka sangat sempurna"
Juan tersenyum lalu menggelengkan kepalanya! Anak bungsu Kenrich memang diluar angkasa sekali pemikirannya ini hingga orang yang sempurna di anggap alien.
Jevan menatap ke arah bangku Damian yang sedang fokus memperhatikan guru di depannya. 'Apa dia benar - benar manusia?' Sungguh Jevan tak yakin bahwa Damian seorang manusia sepertinya. Dia sungguh yakin bahwa Damian adalah vampir namun tidak mungkin jika Daddynya memperbolehkan Vampir masuk kedalam mansionnya.
Damian yang merasakan tatapan Jevan langsung mengalihkan atensinya dan menaikkan satu alisnya ketika Jevan menatapnya penuh selidiki.
"Apa yang kau lihat Jevan?" tegur Gurunya
Jevan terkejut dan langsung memutar kepalanya kembali melihat ke arah depan lalu dirinya meminta maaf dan langsung memperhatikan pelajaran.
Juan berbisik "aku tidak salah! Aku sudah memberikan tanda dengan menarik bajumu tapi kau tak menggubris"
___________________William mengarti kenapa dirinya dan Jayyan disuruh untuk pergi ke sekolah ini! umur The noble sudah akan matang sehingga para vampir akan semakin gencar untuk memburunya. klannya menyuruh mereka untuk segera mengambil alih mereka.
'Pergi ke rooftop' william dan Jayyan tekejut ketika ada orang yang memanggil dirinya menggunakan insting.
Jayyan menatap william yang juga menatapnya! mereka pun langsung menuju ke rooftop.
"Untuk apa makhluk rendahan sepertimu memanggil kami?" geram Jayyan saat melihat orang di depannya.
Damian hanya menatap keduanya datar "Aku hanya ingin memperingati kalian agar tidak mencampuri urusanku"
William terkekeh "seharusnya kami yang mengatakannya! Jangan mencampuri urusan Para Wolf dan Vampir! karena kau hanya makhluk rendahan"
Damian mengangguk "Baguslah! Karena aku tidak tertarik dengan The Noble"
William dan Jayyan terkejut! "Lalu apa! alasanmu berada di sini?" Tanya Jayyan
"Membawa milikku kembali" Ucap Damian lalu menpuk bahu keduanya.
"Kalian yang tahu masa laluku! Aku harap kalian dapat menjaga rahasiaku! kalian tahu bahwa kalian bukan tandinganku" Damian pun pergi setelah memberikan peringatan pada keduanya.
"sialan! Mackenzie" Umpat Jayyan
Damian pergi meninggalkan keduanya dengan menyusul Jevan yang sedang berada di kantin.
" Dari mana?"
Damian tersenyum lalu duduk di sebelah Noel karena hanya itu bangku kosong yang ada.
"Toilet" Singkat damian
Noel menatap Damian "Apa kau mengenal kedua murid baru itu? Karena aku bisa mencium bau keduanya menempel pada tanganmu" bisik Noel
Interaksi mereka dilihat oleh Jevan dan juga yang lainnya! "Kenapa kalian berbisik?" Tanya Jevan
"Aku hanya bertanya kenapa tangan Damian memakai perban" Ucap Noel
"Oh! Aku menyayatnya sehingga tangannya terluka dan darahnya tak berhenti keluar" Ucap Jevan yang membuat ketiganya terkejut
"Darah?" Tanya Ethan dengan menatap Damian! Lalu menatap noel yang juga menatapnya.
Jevan mengangguk bingung! Kenapa mereka begitu terkejut mendengarnya.
Ethan dan noel semakin menatap tajam Damian yang hanya menatap mereka datar. Jevan dan Juan hanya menatap interaksi mereka.
×××××××××××××××
Darah suci?
××××××××××××××××
ketebaklah The Noblenya siapa?Kalau ga tahu thr Noble bisa serch tapi The Noble disini berbeda!!
Apakah ada yang bisa menebak apa itu The Noble?
KAMU SEDANG MEMBACA
roses and their thorns
Fanfic{End} Saat Jevan akan berumur 18 tahun ayahnya mengirimkan seorang bodyguard untuknya! siapa dirinya?