22 : I Love You

375 47 11
                                    

typo.

Tidak peduli pada duri yang berada di batangnya karena kita terllau terlena pada bunga yang bermekar begitu indah sehingga duri itu melukai tangan kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak peduli pada duri yang berada di batangnya karena kita terllau terlena pada bunga yang bermekar begitu indah sehingga duri itu melukai tangan kita.

seperti kata Al ghazali bahwa Cinta itu buta dan tuli tidak bisa melihat tidak bisa mendengar. karena cinta datang bukan dari mata ataupun dari mulut namun datang dari hipotalamus.

"Terimakasih sudah membuatku hidup Jevan graciano"

"DIAM!" bentak jevan karena sekarang hatinya mulai goyah. Tidak tekadnya sudah sangat bulat saat melihat wajah Damian yang sangat mirip dengan foto yang berada di ruang kerja ayahnya.

Vinson pun pasti memilih Damian untuk menjadi bodyguar Jevan karena Damian terlihat sangat mirip dengan kakaknya. Sehingga dirinya begitu yakin bahwa Damian akan menjaga Jevan dengan sepenuh hati.

"Aku sangat mencintaimu"

Jevan menjatuhkan pisaunya pupilnya bergetar saat mendengar penuturan Damian yang begitu tulus mencintainya.

"kenapa kau tetap mencintaiku padahal kau tahu bahwa takdirku adalah menghancurkanmu?!"

Damian beranjak mendekati Jevan lalu menangkup wajah sang empu "aku tahu! Tapi aku tidak peduli"

"Kita bertemu di awal musim dingin dan sekarang Kita akan berpisah diawal musim panas"

Jevan mengernyitkan alisnya namun sebelum dirinya berfikir Damian sudah memangut bibirnya dan mengobrak abrik mulutnya.

"Ikat sepatumu lalu masukkan agar talinya tidak terlepas lagi! Biarkan aku satu - satunya orang yang mengikat sepatumu"

Jevan tidak sempat menjawab karena Damian kembali menciumi seluruh wajah Jevan yang membuat sang empu kembali melenguh. ciumannya terus turun ke area leher! Hingga Ciumannya berhenti di perpotongan ceruk leher Jevan.

Jevan yang merasakan hembusan nafas Damian yang berhenti di ceruk lehernya langsung menyadari apa yang akan dilakukan Damian hingga dirinya mendorong kepala Damian.

Namun tangan jevan dan tubuhnya ditahan oleh sang empu yang membuat dirinya tidak bisa bergerak.

Damian langsung menggigit perpotongan ceruk leher Jevan dan menghisap Darahnya. setetes darah Sweet blood bisa menghancurkan The noble namun Untuk membangkitkan The Noble harus meminum darah Evil blood hingga tandas.

Jevan dengan kekuatannya mendorong tubuh Damian dengan sekali hentakan hingga sang empu terdorong "Kau bodoh"

"akh" pekik Damian karena merasakan tubuhnya begitu nyeri bahkan jantungnya berdegup begitu cepat seperti siap untuk meledak.

Damian terkejut saat merasakan pipinya ditampar sangat keras hibgga dirinya terbangun. "kau bisa mimpi buruk juga ternyata" Ucap Jevan namun Damian masih terdiam

"Pasti kau bermimpi aku meninggalkanmu ya" tebak Jevan walaupun dirinya bahagia bahwa Damian akhirnya sudah sadar. Dirinya benar - benar panik saat melihat Damian tak sadarkan diri di kamar mandi.

Damian tidak menjawab pertanyaannya namun langsung memeluk tubuh Jevan sangat erat, Jevan terkejut namun dirinya langsung membalas pelukannya dan mengusap punggung Damian "tenang saja aku masih di sampingmu"

"Aku mencintaimu"

Damian yang tidak mendapat jawaban dari Jevan langsung mengangkat kepalanya dan menatap Jevan yang juga menatapnya.

"aku benar - benar men-"

Jevan menutup mulut Damian dan menggelengkan kepalanya "Bisa tidak kau memberikan aba - aba terlebih dahulu agar aku tidak terkejut saat mendengarnya! Ahhh jantungku"

"kau harus bertanggung jawab karena membuat calon raja wolf sakit jantung"

Damian teresenyum lalu mencium tangan Jevan bertubi - tubi " Aku sangat mencintaimu Jevan graciano"

"Aku juga" bisik Jevan karena terlalu malu untuk mengungkapkan perasaannya.

Damian terdiam "juga?"

Jevan berdecak karena berpikir bahwa Damian berpura - pura tidak mengerti padahal kenyataannya Damian mengerti hanya terkejut bahwa Jevan ternyata juga mencintainya walaupun tidak mengatakannya secara gemblang.

Jevan mendekatkan mulutnya pada telinganya "I LOVE YOU DAMIAN ALDRIC MACKENZIEEEEEEEEE" teriak Jevan yang membuat Damian langsung menutup telinganya.

Jevan tertawa melihat bagaimana Damian terus mengusap telinganya "Vampire budeg bersama Wolf jantungan" Gamblangnya

Damian juga ikut tertawa mendengar itu dan dirinya menikmati ciptaan tuhan di depan matanya tanpa berkedip. Jevan yang tertawa sangat kencang membuat hatinya menghangat seperti apa yang tadi di pikirannya langsung hilang seketika.

"Ayo nikah" Ajak Jevan yang membuat keduanya terdiam.

Damian terdiam sungguh dirinya tidak bisa membedakan mana bercanda dan mana serius jika bersama Jevan.

"Kau serius?"

Jevan menatap Damian "apa wajahku tidak menampakkan keseriusan?"

Damian meneguk air liurnya. namun Tepukan dibahunya membuat dirinya merasa lega.

"bercanda kayanya takut banget nikah sama aku! aku juga mengerti bahwa Bangsa wolf dan vampire tidak bisa bersama"

Damian terdiam mendengar penuturan Jevan lalu dirinya menggenggam tangannya "ayo menikah"

Damian terdiam mendengar penuturan Jevan lalu dirinya menggenggam tangannya "ayo menikah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
roses and their thorns Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang