14 : Broken

672 75 6
                                    

typo.

Jevan terus beringsut mundur dengan menatap Damian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevan terus beringsut mundur dengan menatap Damian. Damian pun mengikuti langkah Jevan jika memang dirinya mengetahui identitas Damian maka dapat di pastikan Jevan akan menjauhinya jika dirinya mencintainya namun jika Jevan membenci Damian-

"Kau! Kau-"

Damian hanya terus menatap Jevan bahkan disaat seperti ini dirinya tidak bisa membaca pikiran Jevan.

"Kau pikir aku tidak tahu bahwa Namamu Damian aldric!" Teriak Jevan yang membuat Damian terdiam

"Yak! Aku bertanya siapa dirimu bukan siapa Nama lengkapmu! Ck! Kenapa semua orang begitu bodoh! sepertinya hanya aku yang cerdas disini" Malas Jevan 

Damian masih terdiam dia memikirkan apa tadi! dirinya hanya melihat bibir Jevan yang terus mendumel ke arahnya.

"Bentar bukankah seharusnya aku bersama William atau Jay! Aku harus kembali kalau begitu, jika kita disini dan mengubah alur ceritanya itu sangat berbahaya?"

Damian menghela nafasnya lalu menarik tangan Jevan yang akan kembali, dirinya mencengkram bahu Jevan dan menatapnya dalam. Sepertinya sudah cukup membiarkan Jevan bersama dunianya dirinya harus memberitahu dunia sebenarnya.

"Dengarkan aku baik - baik tuan muda Jevan graciano kenrich"

Jevan terdiam dan terpaku dirinya benar - benar tak bisa bergerak bahkan berpaling sedetikpun dari wajah Damian. sepertinya Jevan terkena sihir atau hipnotis Damian sehingga dirinya bisa merasakan detak jantungnya yang berpacu sangat cepat.

"Darah suci tak ada! Kau adalah sweet blood yang akan menjadi seorang pemimpin para wolf dan mereka para Vampir tak ingin jika Sweet blood mu bangkit sehingga mereka ingin membunuhmu bukan ingin meminum darahmu! jika kau mati maka dapat dipastikan bangsa Wolf akan melemah sehingga Bangsa Vampir dapat dengan mudah memusnahkan para Wolf! Sekarang kau mengerti?" tanya Damian namun tak ada jawaban dari Jevan yang hanya menatap Damian dengan tersenyum

Damian menjentikkan jarinya di depan Jevan yang membuat sang empu tersadar lalu mendorong tubuh Damian "Baik - baik aku mengerti" Ucap Jevan dengan mencoba mengalihkan atensinya dari Damian.

Dirinya mencerna setiap apa yang dikatakan bibir tipis Damian padanya oh dan jangan lupakan Damian yang memiliki gigi geraham yang sangat panjang seperti Vampir dan Jevan juga baru menyadari bahwa Wajah Damian memiliki banyak mole di wajahnya dan yang paling bagus mole di daerah hidungnya yang membuat seorang Damian lebih tampan.

Damian yakin bahwa Jevan tak mendengar perkataanyaa "Apa kau benar - benar mengerti apa yang aku katakan?"

Jevan terkejut lalu segera memukul kepalanya yang malah memikirkan wajah Damian bukan memikirkan perkataan Damian "Ck!Kau sangat cerewet sekali! Aku mengerti kalau aku seorang sweet blood yang akan menjadi pemimpin klan Wolf selanjutnya"

Jevan melebarkan matanya lalu mendekati Damian dan mencengkram bahunya "Tunggu apa yang aku katakan tadi? Aku seorang Sweet blood yang akan menjadi pemimpin Wolf?"

Damian hanya mengangguk yang membuat Jevan semakin melebarkan matanya "Oh my Good!! this is amazing Bro"

"Aku seorang manusia akan menjadi pemimpin Wolf! Hahaha Ternyata manusia lebih tinggi derajatnya dari pada bangsa wolf" Jevan memukul dadanya lalu menatap Damian dengan menaik turunkan alisnya.

"Tidak sia - sia aku terlahir dengan sendok emas ternyata memang hidupku begitu mulus! Untuk apa aku belajar jika tahu bahwa aku akan menjadi seorang presiden wolf!" Jevan menatap bangga dirinya dan begitu bahagia

Damian yang menatapnya seakan ngebug dirinya tidak tahu harus bereaksi apa! Apakah Jevan benar - benar tidak takut bahwa dirinya seorang pemimpin bagi bangsa Wolf? Damian terkejut ketika Jevan menepuk bahunya.

"Aku harus memamerkan ini pada Juan! Pasti dia akan semakin bangga padaku dan semakin memujaku" Bangga Jevan

"Tunggu! Tapi dia akan semakin memerasku jika tahu bahwa aku akan menjadi pemimpin wolf" Ucap Jevan yang mengingat bahwa Juan berteman dengannya karena dirinya keturuan Kenrich yang banyak uang apalagi sekarang jika Juan memgetahui dirinya menjadi pemimpin Para wolf.

Damian menggeram lalu mencengkram bahu Jevan agar kembali menatapnya. "Kenapa kau begitu bodoh?!" Teriak Damian yang membuat Jevan terdiam dia bisa merasakan hatinya retak karena Damian mengatakannya bodoh dan juga meninggikan suaranya.

"Kau seorang Serigala dan kau akan menjadi raja serigala!! Kau tahu menjadi raja serigala berarti kau harus menanggung semua bangsa Wolf dan menjaga mereka dari vampir! Energimu juga akan diberikan pada bangsamu"

"Bagaimana bisa kau menjaga bangsa wolf jika menjaga diri sendiri saja kau tidak becus! dan kau begitu bangganya akan menjadi seorang raja Serigala! Menjadi seorang pemimpin tidak akan ditanyakan soal fisika ataupun matematika! dilihat dari segimanapun kau sungguh tak layak"  Remeh Damian

Damian bisa melihat sekarang mata Jevan yang sudah berkaca - kaca "Satu lagi! kau bahkan tidak becus menjaga keluargamu. Sekarang mereka sudah mati karena harus menjaga anak manja sepertimu" Jevan terkejut dirinya tidak tahu bahwa kedua orang tuanya sudah tak ada

Jevan menghempaskan tangan Damian pada bahunya dirinya mengusap sudut matanya lalu menatap Damian tajam "Aku tidak tahu ternyata kau bisa mengatakan hal yang menyakitkan seperti itu!"

Damian hanya diam menatap Jevan.

"mulai sekarang jangan pernah muncul di depanku! aku membencimu"

×××××××××××××

roses and their thorns Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang