Mereka bertiga masih berada di ruangan pasien Zayyan,mereka tidak tega meninggalkan Zayyan sendirian disini meski pasti kakak mereka yang lain akan mencari mereka.
Leo berada disamping kasur Zayyan dan menggenggam lengan Zayyan yang dipenuhi perban,Leo tak bisa membayangkan ada bekas luka sayatan di lengan mulus nan putih ini.
Davin pun mendapat telpon dari Lex,astaga,ia tidak sadar kalau hari sudah malam,pasti kakak kakak mereka mencari mereka.
" Halo hyung? " tanya Davin saat telpon sudah mengambung.
[ Dimana kamu? ]
" ...D-Di rumah sakit " ucap Davin ragu.
[ Kenapa? ]
" Z-Zayyan..." ucap Davin namun telpon langsung tertutup.
Davin menghela nafas,kakak kakak mereka pasti akan menyusul jiga dirumah sakit,ia pun kembali menaruh handphonenya disaku dan menatap kearah dua adik kembarnya.
" Sing,Leo,hyung yang lain akan menyusul kesini " ucap Davin serius.
" Kita gak perlu pulang kan? aku tidak mau meninggalkan Zayyan " ucap Leo dengan nada cemberut.
" Entahlah,besok kita juga masih sekolah,mungkin Beomsoo hyung yang besok menjaga Zayyan karena dia bebas besok " jelas Davin.
Leo hanya memanyunkan bibirnya,mereka pun kembali diam menunggu Zayyan terbangun hingga dorongan pintu yang membuat suara sedikit keras langsung menarik perhatian mereka.
" Dimana Zayyan!? " teriak Hyunsik panik.
Tatapan Hyunsik kini beralih pada Zayyan yang terbaring lemas diatas kasur,ia pun langsung mendekati Zayyan dan ikut duduk disamping Leo.
" Apa yang terjadi Davin? " tanya Lex menginterogasi Davin.
" Aku tidak tahu hyung,tiba tiba Sing datang sambil menggendong Zayyan " jelas Davin jujur sembari melirik kearah Sing yang ada disebelahnya persis.
" Aku menemukan Zayyan di toilet,tak hanya kepalanya yang ternodai darah,dinding juga terkena nodanya,tampaknya ada yang membully Zayyan sampai mendorong kepala Zayyan ke dinding beberapa kali " jelas Sing.
" Astaga,itu benar benar mengerikan " ucap Gyumin setelah mendengar teori Sing.
" Hyung,kita tidak boleh diam saja " ucap Wain dan mendapat anggukan setuju dari Beomsoo.
" Baiklah,Davin,Sing,coba tanyakan hal ini pada teman sekelas Zayyan,buat mereka berbicara jujur,Beomsoo besok kau bebas kan? temanilah Zayyan disini dan pantau " jelas Lex.
" Tenang saja! aku akan membuat mereka buka suara! " ucap Sing bersemangat sembari menyatukan kedua telapak tangannya seakan ingin meninju seseorang.
Wain yang melihat itu tentu sedikit tidak terima dan dirinya menjitak kepala Sing membuat Sing meringis kesakitan karena jitakannya yang lumayan kuat.
" Kalau bisa jangan gunakan kekerasan " nasehat Wain.
" Kita gunakan kekerasan itu pada orang yang melakukan hal ini pada Zayyan,jangan menyeret orang tidak bersalah karena menutup mulut soal masalah ini " lanjut Wain membuat Sing membinarkan matanya.
" Siap kuch! " ucap Sing bersemangat.
" Kau ini sama saja " ucap Beomsoo menatap heran kearah Wain.
Mereka semua pun memilih untuk menginap dirumah sakit bersama,hingga keesokan paginya mereka kembali melakukan aktivitas mereka masing masing seperti bekerja dan sekolah.
Kecuali Beomsoo tentunya,ia libur karena pekerjaannya sudah selesai lebih cepat dan dapat dipastikan seminggu ini ia akan benar benar free.
Beomsoo yang tengah diam memandang Zayyan dengan sendu tiba tiba merasakan jari jari Zayyan mulai bergerak dan Zayyan mulai bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Bungsu Tertukar!?• { Xodiac }
Fanfiction" Jadi selama ini adik bungsu kita tertukar dengan bayi lain berkelamin laki laki? " Zayyan tak tahu kalau dirinya tertukar dengan pembully nya,maka dari itu nasib mereka berdua sangat berbeda,Zayyan dipenuhi masa masa suram dari keluarga dan sekola...