Zayyan beberapa bulan ini tampak diam,meskipun dia selalu diam tapi dia tidak sediam ini,terlebih dia sering melamun.
Ini bermula saat dirinya sudah memasuki kelas 11 menuju kelas 12,Zayyan mulai saat itu pulang sore dengan alasan ada kegiatan yang harus ia urus.
Semua kakaknya tentu merasa curiga dan khawatir pada Zayyan,karena rasanya Zayyan mulai menjauhi dan mendiami mereka.
Mulai dari sering berada di kamar,jarang ikut makan bersama di ruang makan,keluar kamar pun hanya untuk mengambil makanan atau hal hal lain.
Juga akhir akhir ini Zayyan sering memakai kaos lengan panjang,padahal biasanya ia mengenakan kaos lengan pendek namun alasannya kali ini adalah hawa disekitar dingin karena memasuki musim salju.
Hingga hari ini,Zayyan masih berada di kamar,melihat waktu sudah sore pun ia berniat untuk mandi.
Namun ia terlalu malas membuka baju di kamar mandi,akhirnya ia membukanya di kamar dan menaruhnya di tempat pakaian kotor yang ada dikamarnya.
Terlihat ada beberapa luka kecil namun dalam bahkan memar memar yang mulai membiru,Zayyan mendesis pelan saat melepaskan pakaiannya namun dapat bernafas lega setelah melepaskannya.
** Sampai kapan harus begini lagi?...** batin Zayyan sendu.
Tiba tiba ketukan pintu terdengar didepan kamarnya,Zayyan menoleh kearah pintu kamarnya,untung saja ia mengunci pintunya akhir akhir ini kalau tidak sembarang orang pasti akan membukanya dan mengetahui keadaannya.
" Siapa? " tanya Zayyan dibalik pintu kamarnya.
" Sing,Zayyan kau baik baik saja kan? " tanya Sing Khawatir dari depan pintu kamar.
Zayyan tertegun,ia sudah mengira kakak kakaknya akan curiga pada sikapnya akhir akhir ini,memang kekanak kanakkan namun dirinya harus.
" Apa maksud hyung? " tanya Zayyan berpura pura tidak tahu letak kesalahannya.
" Akhir akhir ini kau tampak menjauhi kami,apa kami ada salah denganmu? jika ada maafkan kami,hyung harap kau bisa makan malam bersama kami lagi " jelas Sing.
Zayyan semakin tertegun,hati kecilnya terasa remuk saat Sing berpikiran bahwa ini adalah salahnya dan yang lain,rasanya ia ingin menangis sekarang.
** Sungguh...bukan kalian...** batin Zayyan menahan air matanya agar tidak jatuh.
" Zayyan? " panggil Sing kembali.
Zayyan menghela nafas kecil,ia harus kuat,ia tidak boleh terlihat lemah sekarang,ia harus tahan dan kuat.
" Ini bukan salah hyung...bukan salah semua orang...akhir akhir ini saja aku yang sibuk hyung,jadi aku jarang terlihat saja " jelas Zayyan berbohong.
" Dasar,Lex hyung saja sibuk tapi masih bisa meluangkan waktu untuk kita,kenapa kau tidak bisa? " ucap Sing.
" Itu berbeda hyung...ini benar benar urusan yang sangat penting,sudah lah hyung,aku ingin mandi " ucap Zayyan.
Zayyan pun berjalan kearah kamar mandi tanpa mempedulikan teriakan Sing yang memanggil namanya sembari mengetuk ngetuk pintu kamarnya.
" Sial..." umpat Sing sembari berusaha menahan tangisnya.
" Lihat? kau juga gagal kan " ucap Gyumin yang tampak barusaja datang kearahnya.
" Diam..." ketus Sing.
Gyumin hanya menaikkan kedua bahunya,merasa kasihan pada Sing yang seperti itu pun ia menepuk pundaknya dengan pelan.
" Sudahlah,kita serahkan ini pada Lex hyung " ucap Gyumin.
Sing awalnya ragu namun berakhir ia hanya mengangguk pasrah,lagi lagi dirinya tidak bisa berguna dalam situasi hal seperti ini pada Zayyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Bungsu Tertukar!?• { Xodiac }
Fanfiction" Jadi selama ini adik bungsu kita tertukar dengan bayi lain berkelamin laki laki? " Zayyan tak tahu kalau dirinya tertukar dengan pembully nya,maka dari itu nasib mereka berdua sangat berbeda,Zayyan dipenuhi masa masa suram dari keluarga dan sekola...