KENZOLIA [COMPLETED]

Kenzolia

Kilas Balik

"Lo tau gak, Mar? Temen gue suka sama lo. Gimana menurut lo? Lo mau, gue kenalin?" Tanya cewek dengan gaya rambut berkuncir kuda itu. Dia teman sekelas Marissa.

"Lo kan tau, gue anak yang selalu hidup dalam kekangan orang tua gue."Jawab Marissa tersenyum kecut. "Hanya kak Arkana yang bisa ngertiin kondisi gue."

Marissa mendengus, "tapi sekarang dia sama aja kayak papa mama."

"Kapan ya, gue bahagia?"

"Mana besok lusa pertunangan kak Arkana bakalan berlangsung. Gue jadi gabisa ketemu Zion, deh."

Seseorang menepuk pundak Marissa. Cewek itu cantik. Tubuhnya tinggi dan modis.

"Hai."

Marissa tersenyum bahagia menyambutnya. "Hai juga, Alea."

"Kantin gak nih? Markzion juga ada disana sama anak-anak."

"Mau donggg."

"Ayo!"

"Lets go!"

•••||•••||•••

Alea tersenyum getir di bangku koridor menatap dua kekasih sedang bermain basket ditengah lapangan. Bergembira dan tertawa bersama. Sedangkan gadis itu, dia berpura-pura tidak terjadi sesuatu.

"Lo suka Markzion, kan?"

Dia mengangguk. Alea sangat menyukai cowok itu sejak lama.

"Tapi yang dia cintai bukan lo."

Alea tau. Dia tersenyum kecut melirik sosok pria yang berdiri disebelahnya. Dia salah satu teman Markzion yang juga cukup dekat dengan Alea. Bahkan, ketika Markzion sibuk berpacaran sama Marissa, cowok yang tegak lurus menatap Markzion berdiri disebelah Alea inilah yang selalu ada untuknya.

"Sampai kapan lo mau kayak gini, Al?"

Alea sendiri tidak tau. Jika boleh, dia ingin sampai pada batasnya habis dalam hal mencintai Markzion.

"Dia bahagia banget, kan, ya, sama Marissa?"

"Ck, stop ngomongin hal yang bikin hati lo sakit."

"Setiap hari hati gue selalu sakit melihat mereka sebahagia itu, Arnal."

"Berpalinglah."