Bab 1

1.4K 139 13
                                        

Pagi hari yang indah menyapa, seorang wanita kini baru terbangun dari tidurnya. Ia merenggangkan otot-ototnya, lalu berdiri dan meraih handuk yang tergantung di dalam kamarnya.

15 menit berlalu, ia akhirnya selesai membersihkan dirinya, tak lupa ia juga membereskan tempat tidurnya, lalu pergi ke dapur untuk sarapan bersama.

"Pagi"Sapanya sambil menutup pintu kamarnya.

Ibu panti yang tadinya tengah menyiapkan sarapan kini beralih menoleh ke arahnya, lalu tersenyum"Pagi juga, ayo, sarapannya sudah siap"ucap ibu panti itu, lalu duduk di kursinya.

Gadis itu bernama Gita. Ia adalah anak yang sedari kecil sudah di besarkan oleh ibu panti. Dan, hal itulah yang membuat ibu panti kenal betul bagaimana sifat-sifat Gita. Dari diamnya, dinginnya, hangatnya, bahkan canda tawanya, semuanya di ketahui oleh ibu panti.

Dan hal itu juga, yang membuat Gita sangat menyayangi ibu panti, bahkan, ia sudah menganggap ibu panti ini, sebagai ibu kandungnya sendiri.

Back to topic

Gita hanya diam, ia terus saja melihat makanan itu, tanpa berniat untuk memakannya, bahkan, ia hanya mengaduk-aduk nya saja.

Ibu panti yang melihat itu tentu mengetahui betul bagaimana perasaan Gita sekarang. Ia juga tahu apa yang menyebabkan Gita seperti ini.

"Kenapa cuman diaduk aja git, dimakan dong"ucap ibu panti lalu tersenyum menatap Gita.

Gita yang mendengar ibu panti berbicara pun langsung mendongak ke atas, lalu menatap ibu panti dengan senyumnya. Hanya senyum saja, tapi ibu panti tau arti dari senyuman itu.

"Git, udah 7 tahun loh, kamu harus bisa move on"ucap ibu panti itu lagi.

Dan Gita?, lagi-lagi ia hanya bisa tersenyum kecut, lalu menggelengkan kepalanya"Sulit bu"ucapnya.

Flashback On

7 Tahun Yang Lalu

Gita, seorang siswi, yang berhasil masuk ke dalam SMA terbaik di Jakarta karena beasiswanya. Gita bukan hanya pintar dalam bidang Academik, iya juga pintar di bidang non-akademik, seperti olahraga dan seni.

Namun, pada saat itu, ia dikenal karena sifat dingin dan cueknya. Tak ada yang berani mendekatinya, apalagi bicaranya yang selalu irit, membuat orang-orang disana kesal saat berbicara dengannya.

Hingga suatu saat, ia didekati oleh kakak kelasnya, Shania Gracia. Sama seperti yang lain, Gracia awalnya di tolak berkali-kali oleh Gita. Namun, entah takdir tuhan atau bagaimana, Gracia sering kali di pertemukan dengan Gita. Bahkan, dalam olimpiade sekolah saja, ia selalu di duetkan dengan Gita.

Dan setelah membutuhkan proses yang lumayan lama, Gracia akhirnya bisa meluluhkan hati Gita. Pada saat itu, ia benar-benar bisa membuat Gita jatuh padanya, dari Gita yang sering kali manja dengannya, atau bahkan Gita yang sering merengek padanya.

Namun, semua itu tak bertahan lama, saat sang ayah Bimantara mengetahui hubungan Gracia dan Gita. Bimantara saat itu benar-benar emosi, bagiamana putrinya ini bisa mencintai, bahkan berpacaran dengan seorang wanita, ditambah lagi dengan orang yang berasal dari kalangan rendah seperti Gita ini.

Dan tanpa sepengetahuan Gracia, Bimantara pada saat itu mendatangi Gita ke panti asuhannya, memporak-porandakan isi di dalamnya, bahkan sampai membanting barang-barang yang ada di dalam sana.

Gita tentu kaget akan hal itu, ia juga heran, kenapa pria ini bisa marah-marah padanya, padahal jika di ingat-ingat Gita saja sama sekali tak mengenal wajahnya.

"Ku peringatkan padamu!, jauhi putriku, sungguh aku tak Sudi putriku berpacaran dengan gadis sepertimu ini!"

"Aku juga tahu, kau berpacaran dengan putriku hanya karena menginginkan uangnya saja kan, jika memang begitu, aku bisa memberi mu berkali-kali lipat, jika kau mau
menjauhi putriku"ucapnya lalu melemparkan uang yang ada di tangannya pada wajah Gita.

Can I Have You? (Gregit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang