Bab 3

1K 124 11
                                        

Mobil milik Gracia kini sudah terparkir rapi di halaman rumahnya. Ya, ayahnya tadi menelponnya dan menyuruhnya untuk segera pulang karena ada sesuatu yang ingin di bicarakan dengannya.

Saat Gracia masuk, ia kaget melihat Sean yang sudah berada di ruang tamu dengan kedua orang tuanya.

"Ge sayang sini, duduk"ucap sang ayah dengan senyumnya menatap Gracia yang kini tengah berdiri di ambang pintu.

Gracia mau tak mau hanya bisa menurut. Ia mulai berjalan mendekat ke arah kedua orang tuanya, lalu duduk di samping mereka.

"Jadi gini sayang, ayah mau pertunangan kalian di laksanakan minggu depan. Gimana?"

Mendengar hal itu sontak membuat Sean dan Gracia terkejut. Sean memang di panggil kesini oleh Bimantara, tapi ia tak di beri tahu alasannya kenapa, makanya ia juga kaget mendengar ucapan ayah dari Gracia ini.

"O-om kayaknya terlalu cepat deh, Sean masih belum siap"ucap Sean.

"Gracia juga yah, ini terlalu cepat buat Gracia. Fokusnya Gracia saat ini tuh cuman buat perusahaan yah, Gracia masih belum siap"timpal Gracia.

Bimantara yang mendengar itu pun tersenyum."Kalian cuman bertunangan, bukan nikah".Ucapnya.

"Tapi yah–"

"Udah ya, saya ga terima penolakan. Pokoknya minggu depan kalian harus bertunangan"ucap Bimantara, lalu pergi meninggalkan Gracia dan Sean di sana diikuti oleh sang istri.

*

"Yan gimana nih, gue gamau tunangan. Gue belum siap"ucap Gracia dengan wajah paniknya.

"Ya lo fikir lo aja apa, gue juga belum siap. Duh gimana ya cara yakinin om Bima"balas Sean yang tak kalah paniknya.

Gracia mulai berfirkir. Ia memutar otaknya, mencari cara agar pertunangan ini tak dilaksanakan.

"Nahh!, Gue ada ide"Saut Gracia tiba-tiba, sehingga membuat Sean yang tadinya tengah berfirkir kaget dan langsung menoleh ke arahnya.

"Apa?"tanyanya.

"Gini aja. Gue bakal cepetin pertemuan dengan karyawan perusahaan yang baru aja gue beli. Nah, entar kalo semuanya udah clear, Lo berangkat aja keluar negri buat ngurusin perusahaan bokap Lo yang ada di sana. Gimana?"Tanya Gracia.

Sean nampak berfirkir, ada bagusnya juga ide Gracia ini. Setidaknya ia bisa menghindari pertunangan yang sama sekali tak ia inginkan ini.

"Ide bagus"ucapnya.

~~~

Disisi lain. Perusahaan Indra Jaya kini sedang melaksanakan rapat di ruang meetingnya. Semua karyawan memang disuruh berkumpul disana, karena ada suatu hal yang ingin di sampaikan oleh indra, selaku direktur mereka.

"Selamat sore semuanya, maaf mengganggu waktu kalian. Jadi, saya mengumpulkan kalian disini karena ada hal penting yang harus saya sampaikan"Ucap indra.

"Hal pertama yang ingin saya sampaikan adalah tentang perusahaan. Beberapa hari yang lalu, saya sudah menjual perusahaan ini karena saya akan pindah keluar negri dan membangun usaha baru disana"ucap indra yang membuat seisi ruangan kaget mendengarnya.

"Dan untungnya, ada seorang pengusaha muda yang ingin membelinya. Jadi, sesuai meeting yang saya laksanakan tadi siang dan ada sedikit perubahan, pertemuan kalian dengan CEO perusahaan yang baru akan di laksanakan besok pagi. Maka dari itu saya mohon, tetap menjaga sopan santun kalian, hormati dia sebagaimana kalian menghormati saya"

"Saya rasa, hanya itu yang bisa saya sampaikan. Selebihnya kita lihat saja besok pagi. Dan terakhir sebelum saya menutup meeting ini, apakah ada yang mau ditanyakan?"

Can I Have You? (Gregit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang