prolog

451 34 1
                                    

"3..2..1.. PEMENANG PERTANDINGAN OLAHRAGA CABANG KARATE DIMENANGKAN OLEH HANA ARUMI!! "

Alhamdulillah, kali ini aku kembali berhasil membawa pulang mendali emas. Aku lantas menoleh kearah kakek yang menatapku dengan tatapan bangga, senyum tipis menghiasi wajahnya yang mulai keriput akibat usia.

Aku tersenyum lebar dan melambai padanya dengan perasaan bahagia.

Oh, kurasa kita belum berkenalan bukan? Namaku, Hana Arumi. Saat ini aku berhasil membawa pulang mendali emas yang ke-4 kumiliki.. aku benar-benar bahagia, kerja keras ku selama 9 tahun kembali membuahkan hasil yang memuaskan.

Karate, salah satu bela diri yang ku latih sejak berumur 8 tahun bersama kakekku.. Well, tidak hanya karate, kakek juga mengajariku taekwondo. Katanya kalau ada kejadian tak terduga aku bisa melindungi diriku sendiri. Mengingat masa-masa itu membuatku sedikit terkekeh.

Flashback

Gadis kecil berusia 8 tahun ini sedang berlatih dengan kakeknya, oh—lebih tepatnya gadis tersebut sedang 'disiksa' habis-habisan dengan dalih latihan.

"Kuda-kudamu terlalu lebar, Hana! Itu akan membuatmu mudah terjatuh," benar saja, saat sang kakek menendang kakiku, aku tidak bisa mempertahankan keseimbangan dan berakhir jatuh.

"Hal mudah seperti kuda-kuda saja kau tidak bisa. Lebih baik kau menyerah saja menjadi atlet," sindir kakekku dengan sinis.

"Lakukan push up 15 kali," lanjut kakek dengan nada tegas. Tanpa banyak bicara, segera kulakukan perintah kakek.

Bagiku yang baru belajar bela diri di hari pertama, ini sangat berat. Aku hanya bisa menyelesaikan push up sebanyak 3 kali.

"Stamina dan daya tahanmu sungguh buruk, Hana. Apa kau yakin ingin menjadi atlet jika hal dasar begini saja kau tidak mampu?!" Teriak kakekku dengan sinis.

"Tapi.. ini baru hari pertama, kakek! Tidak bisakah kau sedikit lebih lembut?" Tanyaku lirih dalam keadaan tengkurap.

"Lembut? Hana, didunia ini kau tidak akan bisa mencapai tujuanmu jika kau tidak mengerahkan seluruh kemampuanmu. Apa menurutmu hanya karena kau cucuku aku akan bersikap lembut dalam latihanmu?" Kakek lalu menghela nafas lalu berjalan ke kursi dan meminum air.

"Hana, kemarilah."

Aku menoleh kearah kakek lalu mendekatinya, "apa sekarang kau ingin menyerah? Jika kau merasa pelatihan kakek sangat berat, berhentilah dari sekarang. Menurutmu bagaimana para juara diluar sana berlatih? Mereka semua berlatih dengan keras demi mimpi yang ingin dicapai. Kakek tidak melarangmu bermimpi setinggi langit, tetapi jika kau hanya bermimpi tanpa berusaha.. kapan kau akan meraih mimpimu? Tidak ada kesuksesan yang diperoleh melalui jalan pintas, bahkan jikapun ada jalan pintas, itu tidak akan bertahan lama." Kakek menepuk kepalaku dengan senyuman tipis.

"Aku.. kalau begitu, aku akan berlatih dengan serius, kek! Apa yang harus aku lakukan untuk menjadi kuat?"

Mendengar ucapanku, kakek menyeringai lebar, "Bagus! Itu baru cucuku! Hahaha"

"Kalau begitu, mulai sekarang kakek akan mengatur waktumu. Jika kau kedapatan bolos atau bersantai saat latihan, kau akan dihukum mengelilingi kompleks ini lalu push up sebanyak 20 kali!" Aku melongo mendengar itu, kakek benar-benar kejam!

"A—TUNGGU DULU, KEK!! aku mana bisa bangun jam segitu! Lagipula aku masih masa pertumbuhan!"

"Itu masalahmu, bukan masalah kakek. Jika kau tidak bangun tepat waktu, hukumanmu akan lebih berat."  Kakek mengangkat bahu acuh tak acuh lalu berjalan masuk kerumah meninggalkanku diteras sendirian.

'Allahuakbar.. sepertinya aku masuk dalam jebakan kakek! Huhu.. kuharap ini tidak akan lebih buruk.'

———

Benar saja, esoknya kakek benar-benar membangunkan ku disaat langit masih gelap!

BRAK.. BRAK.. BRAK...

"HANA!! CEPAT BANGUN!! JIKA DALAM HITUNGAN KELIMA KAU TIDAK MEMBUKA PINTU, BERSIAPLAH PUSH UP 15 KALI!!" teriak kakek dari luar pintu, beliau masih menggedor-gedor pintu kamar ku.

Aku lekas bangun dan membukakan pintu untuk kakek, jujur saja nyawaku belum benar-benar terkumpul alias aku belum sepenuhnya terbangun.

"Akhirnya kau bangun juga. Pergilah ambil wudhu dan sholat dua rakaat, setelah itu temui kakek diteras. Kakek akan menunggumu 20 menit. Jika kau terlambat, lakukan push up 2 kali/menitnya." Dengan itu kakek akhirnya pergi.

Aku menghela nafas lalu merenggangkan badan, "ini benar-benar sulit.." gumamku lalu berjalan kearah kamar mandi.

Setelah berwudhu dan melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat, aku lekas menemui kakek diteras.. beliau sedang duduk sambil meminum teh hangat.

"Kakek," panggilku saat mendekat kearahnya.

Kakek menoleh padaku dan mengangguk, "lakukan pemanasan selama 15 menit lalu mulailah lari berkeliling kompleks. Tidak perlu lari cepat, mulailah dari jogging. Kakek akan menunggu disini."

"Baik, kek!"

———

Selama pagi itu sambil menunggu waktu subuh datang, aku berlari mengelilingi kompleks.. yah, walaupun akhirnya ngos-ngosan saat sampai dirumah kakek.

"Hmm? Kau lumayan cepat, Hana. Kakek kira kau akan sampai sekitar 6 menit lagi."

Aku tersenyum lalu menepuk dadaku, tepatnya di bawah bahu dengan tangan mengepal, "begini-begini aku selalu juara lomba lari diantara temanku, lho, kek!" Jawabku menyombongkan diri.

"Lari cepat tapi stamina lemah sama saja tidak berguna. Padahal kau baru lari sekali sudah ngos-ngosan, besok larilah 2 putaran." Titah kakek.

"Ehhh?!! Mana bisa begitu!!" Protes ku tak terima.

"Disini, kakek yang menentukan, bukan kau. Apa perlu kakek tambah jadi 5 putaran?" Tanya kakek, beliau benar-benar tidak punya ampun! Bahkan pada cucu sendiri. Kakek dulunya adalah tentara militer, lebih tepatnya beliau adalah pelatih para calon tentara muda. Itu yang kudengar dari ayah.

"Oke, oke! 2 putaran saja kan?! Akan kulakukan besok!" Aku mengangguk lalu mulai push up dan pull up sebanyak 5 kali.

Begitulah keseharian ku setiap pagi. Saat subuh datang, aku mengakhiri latihan pagiku dan bersiap sholat lalu mandi dan berangkat kesekolah.

Pulang dari sekolah, aku langsung tidur setelah ganti baju, makan siang dan sholat dhuhur.. sedangkan sorenya setelah sholat ashar, kakek kembali melatihku. Begitulah keseharianku.. seiring berjalannya waktu, aku mulai terbiasa dengan jadwal ini dan berlatih dengan rajin yang membawa ku ke tahap yang sekarang.

To be continue...

Napa Ku Masuk Furin?! |||windbreaker ( by NIISATORU) x hijab!readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang