Setelah mendengarkan penjelasan panjang dari ayah semalam, Umemiya memberiku seragam furin. Katanya ayahku sendiri yang meminta agar aku diberikan seragam cowok... Yah, terserah ayah saja.
Kami tidak tinggal lama di cafe koto-chan semalam. Jika kami pulang larut, sudah bisa dipastikan aku dan ayah akan tidur diluar.
"Ini sandwich buah untukmu, Hana-Nee." Ucapan kotoha membubarkan lamunan ku. Aku menatapnya lalu mengambil sandwich buah tersebut.
"Terimakasih, koto-chan. Oh, iya.. apa kau tidak apa-apa? Kemarin para berandalan itu tidak menyakiti mu kan?" Aku bertanya pada Kotoha sembari memakan sandwich buatannya.
Dia menggeleng, "aku tidak apa-apa, jika kau tidak menyelamatkan ku saat itu, aku bisa saja membuat Sakura kesusahan."
Sakura? Siapa? Bunga sakura kah?
"Sakura?" Beoku bingung. Kotoha kembali mengangguk saat kembali ke kasir.
"Iya, laki-laki yang menghajar para berandalan kemarin bersa–" belum sempat Kotoha menyelesaikan kata-katanya, pintu dibuka memperlihatkan pemuda berambut unik kemarin dengan ekspresi kesal. Dibelakangnya ada seorang nenek, lebih tepatnya dia menggendong beliau, sih.
"Apa kabar, Sakura?" Tanya koto-chan ke pemuda berambut unik itu, ternyata dia Sakura, huh? Tapi 'sakura' dari mananya? Rambutnya aja setengah hitam putih, matanya heterochromia hitam dan gold.. nggak ada unsur 'sakura'nya sama sekali.
"CEPAT TURUNLAH! KAU BENAR-BENAR BERANI MEMBUATKU MENJADI BABU MU!" teriak sakura pada nenek yang digendongnya.
Aku melirik kearah koto-chan, dia terlihat sedikit terkejut. Mungkin dia baru menyadari keberadaan nenek di punggung Sakura.
"Nenek Satou!"
"Selamat pagi, Kotoha-chan!" Sapa nenek Satou.
Nenek Satou lalu menepuk punggung Sakura pelan, "kau memberi tahuku untuk turun setinggi ini? Aku sudah tua, tahu."
"AKU AKAN MEMUKULMU KALAU BEGITU!!"
Nenek Satou lalu melompat dari punggung Sakura dengan cara yang heroik, ekspresi Sakura saja sampai melongo begitu.
"Kau mengeluh dengan keras.. sungguh anak muda yang kasar." Nenek Satou lalu berjalan menghampiri koto-chan.
"HUUHHH?!! BUKANNYA TADI KAU BILANG PUNGGUNGMU SAKIT?!!" teriakan sakura itu membuat aku, koto-chan dan nenek Satou terdiam sejenak.
"Ahh.. punggungku sakit sekali~" ucapan nenek Satou itu sangat jelas seperti mengejek Sakura, tapi bukan dalam artian yang buruk menurut ku.
"TIDAK USAH BILANG BEGITU SETELAH LOMPAT SEPERTI SUPERHERO AVENGERS!!"
Nenek Satou mengabaikan protes bocah itu dan duduk disalah satu kursi, "bahkan setelah semua yang kau katakan, kau masih tetaplah orang Furin, heh."
"Terima kasih, kau benar-benar menolong ku." Nenek Satou lalu memberikan senyuman hangat pada Sakura. Oh, lihat wajahnya itu.. sepertinya aku paham kenapa namanya jadi Sakura..
Bocah Sakura itu membalikkan badan dengan malu, "SIALAN! AKU PERGI!"
"Ah, Sakura tunggu sebentar!" Sahut koto-chan yang sedang menyajikan segelas air pada nenek Satou. Aku hanya mengamati interaksi mereka berdua sambil meminum teh hangat yang disajikan koto-chan.
———
Koto-chan menghidangkan sandwich telur dadar dengan buah musiman kepada Sakura yang duduk disebelahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Napa Ku Masuk Furin?! |||windbreaker ( by NIISATORU) x hijab!reader
FanfictionHana Arumi, seorang gadis yang memperoleh banyak penghargaan kompetisi taekwondo dan karate. Gadis berusia 17 tahun itu bisa meraih kesuksesan tersebut tidak lain tidak bukan karena didikan kakeknya. Memasuki tahun ajaran baru, Ayahnya memutuskan me...