Alhamdulillah sampai juga dirumah. Ayah datang tak lama setelah aku menutup telpon, ternyata kantornya tak begitu jauh dari toko kelontong.
Setelah mengantarku pulang, ayah sudah akan kembali lagi ke kantornya. Tapi sebelum pergi, beliau membantuku memasukkan barang-barang bawaanku ke kamar yang akan kugunakan.
"Oh, ayah hampir lupa.. malam nanti Aruu ikut ayah, oke? Kita temui dua anak yang pernah ayah ceritakan, kalian pasti bakalan akrab," ucap ayah lalu menyodorkan kunci, sepertinya kunci rumah.
Aku mengangguk, "oke, terserah ayah saja." Aku mengambil kunci itu lalu menyalami tangan ayah.
"Baiklah, ayah kembali kekantor kalau begitu. Assalamualaikum."
"Waalaikum salam."
———
Sembari menunggu Ayah dan mama tercinta pulang, aku mulai membereskan barang bawaanku. Ini cukup banyak, sih.
"Alhamdulillah beres juga," gumamku yang merenggangkan badan saat pakaian terakhir kusimpan dalam lemari.
Mengambil koper dan tas bawaanku lalu menyimpannya ke atas lemari agar tidak memakan tempat, sih. Setelahnya, aku berjalan ke dapur ingin melihat apa saja bahan yang ada dikulkas. Mana tau kalau aku masak makan malam, bakal dikasih jajan lebih sama ayah dan mama. Haha...
"Walah.. mari kita lihat ada apa aja..." Aku mulai memeriksa kulkas sembari mengabsen setiap bahan yang ada.
"Oh! Ada kangkung! Enak nih masak tumis kangkung. Terus... lauknya hmm... Ayam katsu aja deh." Mengambil bahan² yang diperlukan, aku mulai memasak makan malam.
Ditengah-tengah memasak, aku mendengar suara pintu rumah yang dibuka, "assalamualaikum, kami pulang," itu.. suara ayah dan mama.
Aku mengecilkan api kompor dan berjalan ke luar menyambut mereka, "waalaikum salam, ayah, mama." Aku mengulurkan tangan menyalimi mereka berdua.
"Waah.. Hana udah besar aja. Udah lama kamu gak ke Jepang, lho. Mama jadi kaget liat kamu udah besar, mana anak mama makin cantik lagi," ucap mamaku sambil mencium pipiku, kebiasaan lamanya tidak berhenti rupanya. Seperti yang kubilang sebelumnya.. beliau ini mama tiriku.
Aku terkekeh dan menggeleng malu, "Mama bisa aja, ih.. ngomong-ngomong, aku sedang masak makan malam nih.. ayah dan mama sebentar tunggu aja di meja makan, oke?" Aku lalu berjalan ke dapur mengecek masakanku.
Beberapa menit kemudian, aku menghidangkan makan malam keatas meja makan dibantu oleh mama. Ayah sendiri sudah berada di meja makan.
Setelah makanan sudah tersaji, aku duduk berhadapan dengan ayah. Sedangkan ibu duduk disamping ayah, kami menikmati makan malam dengan khidmat.
"Aruu, setelah ini bersiap-siaplah oke? Ayah ingin memperkenalkan mu dengan anak yang ayah ceritakan," sahut ayah setelah aku meminum air.
"Sekarang? Apa kita nggak mengganggu mereka?"
Ayah menggeleng pelan, "justru ume-chan itu sering nongkrong di cafe koto-chan di jam segini. Jadi ayah bisa memperkenalkan kalian bertiga nanti."
Eh? Cafe? Bukannya ayah pernah bilang umur kami tidak begitu jauh, kan? Hebat sekali sudah punya cafe diusia semuda ini.
Aku mengangguk paham. Seketika aku teringat masalah seragam sekolahku yang belum kuterima, "nee, ayah... Aku sepertinya belum menerima seragam SMA ku, apa ayah sudah mengambilnya? Besok aku sudah harus masuk, lho."
"Oh iya, Hana sudah masuk SMA ya? Memangnya kamu masuk dimana, sayang?" Tanya mama dengan lembut.
Sesaat ayah terlihat panik, dia lalu menyilang tangannya sambil menggeleng panik, aneh...
KAMU SEDANG MEMBACA
Napa Ku Masuk Furin?! |||windbreaker ( by NIISATORU) x hijab!reader
FanfictionHana Arumi, seorang gadis yang memperoleh banyak penghargaan kompetisi taekwondo dan karate. Gadis berusia 17 tahun itu bisa meraih kesuksesan tersebut tidak lain tidak bukan karena didikan kakeknya. Memasuki tahun ajaran baru, Ayahnya memutuskan me...